Mengapa Pusing Setelah Minum Kopi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Pusing Setelah Minum Kopi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 11 Agu 2024 08:56 WIB
5 Tips Kurangi Rasa Gelisah dan Cemas Efek Minum Kopi
Ilustrasi pusing setelah minum kopi Foto: Ilustrasi iStock
Jogja -

Usai minum kopi, beberapa orang mengalami pusing yang hebat. Ternyata, kondisi pusing setelah minum kopi bisa dijelaskan secara ilmiah. Penasaran? Cari tahu penyebab dan cara mengatasinya berikut ini!

Di Indonesia, kopi menjadi salah satu minuman yang dinikmati sehari-hari. Tak hanya para pekerja, kalangan pelajar hingga orang tua pun rajin menyeduhnya sembari melakukan kegiatan.

Dikutip dari Mayo Clinic Health System, kafein dalam kopi bagaikan pedang bermata dua. Ia dapat memicu sakit kepala sekaligus bisa membantu meredakannya. Bagaimana bisa kafein memiliki dua efek yang bertolak belakang? Simak penjelasan berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Pusing Setelah Minum Kopi

Dirangkum dari Healthline, zat kafein dalam kopi dapat menyebabkan rasa pusing hebat. Alasannya, kafein menyebabkan seseorang buang air kecil lebih sering. Kondisi ini berpotensi mengakibatkan dehidrasi dan dengannya, sakit kepala timbul.

Selain alasan dehidrasi, sakit kepala juga bisa disebabkan overdosis asupan kafein. Batasan harian maksimal kafein adalah 400 miligram. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan ada orang yang bisa menoleransi lebih dari batasan tersebut.

ADVERTISEMENT

Di samping dua alasan di atas, masih ada alasan lain yang memungkinkan seseorang pusing akibat kafein. Apabila seseorang terbiasa mengonsumsi kafein secara rutin, tubuh menjadi bergantung dengan efeknya. Alhasil, ketika asupan kafein yang menyempitkan pembuluh darah berhenti, pembuluh darah tersebut akan membesar.

Kondisi ini mengakibatkan peningkatan aliran darah di sekitar otak dan tekanan di area sekitar saraf. Dalam istilah medis, kondisi ini biasa dikenal sebagai caffeine withdrawal headache. Rasa pusing karena 'penarikan' kafein ini bisa berlangsung selama beberapa minggu karena tubuh sedang menyesuaikan diri.

Sakit kepala akibat putus asupan kafein biasanya disertai dengan gejala-gejala lain seperti kelelahan, rasa lesu, sulit berkonsentrasi, dan menjadi mudah marah. Jika detikers mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke layanan kesehatan.

Tidak hanya itu, diringkas dari WebMD, beberapa orang juga secara alami sangat sensitif terhadap efek kafein. Hal ini bisa terjadi seiring dengan bertambahnya usia yang menyebabkan tubuh butuh waktu lebih lama untuk memetabolisme kafein.

Di samping itu, faktor-faktor seperti kurang tidur dan reaksi alergi juga bisa jadi sebab. Pasalnya, kurang tidur dapat memicu serangan migrain, dan kafein, akan membuat seseorang tidak cukup tidur.

Sementara itu, meski jarang terjadi, beberapa orang bisa mengalami alergi terhadap kafein. Di antara gejalanya adalah sakit kepala disertai ruam kulit, masalah pernapasan, dan masalah pencernaan. Dalam kasus yang parah, kafein sedikit saja dapat memicu reaksi-reaksi di atas.

Berdasarkan penjelasan di atas, pusing setelah minum kopi bisa diakibatkan karena:

  1. Dehidrasi karena banyak buang urin akibat terpicu kafein.
  2. Overdosis kafein.
  3. Terbiasa minum kopi, kemudian berhenti (caffeine withdrawal).
  4. Sensitif terhadap kafein secara alami.
  5. Kurang tidur akibat kafein.
  6. Alergi kafein.

Cara Mengatasi Pusing Kepala setelah Minum Kopi

Lalu, apa yang bisa dilakukan ketika tiba-tiba terserang sakit kepala setelah mengonsumsi kafein? Berikut ini beberapa cara untuk mengobatinya:

  1. Minum air. Sebab, hidrasi adalah penangkal umum untuk mengurangi sakit kepala.
  2. Tidur atau beristirahat untuk mengurangi rasa pusing.
  3. Konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Perlu dicatat, hal ini hanya bisa dilakukan jika sakit kepala yang terjadi tidak disebabkan analgesik.
  4. Kompres dingin dapat detikers manfaatkan untuk mengurangi rasa sakit akibat kafein.
  5. Kurangi dosis kafein yang dikonsumsi bila pusing terjadi akibat overdosis.

Batas Asupan Kafein Setiap Hari

Menurut informasi dari Food and Drugs Administration, orang dewasa memiliki batasan sebanyak 400 miligram setiap harinya. Dalam bentuk cangkir, jumlahnya sekitar empat sampai lima cangkir kopi.

Perlu detikers pahami, bahwasanya kafein tidak hanya terkandung dalam kopi saja. Sejumlah hidangan kemasan, termasuk minuman dan suplemen makanan. Oleh sebab itu, sebelum membeli suatu produk, label kandungan harus diperhatikan secara khusus.

Terkadang, detikers juga menjumpai kopi atau teh yang mencantumkan label 'tanpa kafein'. Label ini tidak berarti bahwa minuman tersebut sama sekali tidak mengandung kafein. Biasanya, kopi atau teh berukuran 8 ons dengan label tersebut mengandung 2-15 miligram kafein.

Demikian penjelasan lengkap mengenai pusing atau sakit kepala setelah minum kopi. Semoga pembahasan di atas membantu.




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads