Sebagian besar masyarakat Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok sehari-hari. Namun demikian, terdapat sebagian kelompok orang yang berhati-hati dalam mengonsumsinya terkait alasan medis dan tidak jarang munculnya anggapan bahwa nasi mengandung banyak gula. Benarkah demikian?
Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku 'Ensiklopedi Makanan dan Gizi: Makanan Pokok Nasi dan Gandum' oleh R Toto Sugiarto dkk., nasi merupakan beras yang telah direbus maupun ditanak. Tidak hanya beras putih, masyarakat Indonesia juga kerap mengonsumsi beras hitam atau merah sebagai makanan sehari-hari.
Pilihan nasi sebagai makanan pokok sehari-hari salah satunya karena dianggap dapat menjadi sumber karbohidrat utama yang diperlukan. Bukan hanya itu saja, nasi juga dianggap dapat melengkapi gizi seseorang saat dihidangkan bersama dengan menu makanan yang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun dianggap memiliki berbagai kandungan yang mampu memberikan manfaat bagi tubuh, tetapi nasi juga dikenal bagi sebagian orang mengandung gula dalam takaran yang cukup banyak. Benarkah anggapan tersebut? Sebagai cara untuk mengetahui jawabannya, mari simak baik-baik penjelasannya berikut ini.
Penjelasan Ilmiah Kandungan Gula pada Nasi
Merujuk dari laman Medical News Today, nasi putih dan nasi merah memiliki kandungan karbohidrat serta sedikit protein. Sebaliknya, kedua jenis nasi tersebut rupanya hampir tidak mengandung lemak maupun gula. Saat mengalami proses pengolahan, beras yang berubah menjadi nasi akan memiliki kandungan lebih banyak air hingga hampir 70 persen dari berat aslinya.
Sementara itu, disampaikan melalui laman Sugar Nutrition Resource Center, bahwa beras putih memiliki Indeks Glikemik (IG) yang tinggi. Sebagai informasi, IG mampu memberitahu seseorang seberapa cepat karbohidrat dicerna, sehingga dapat meningkatkan kadar glukosa darah atau gula darah secara berkala setiap waktunya.
Apabila IG lebih rendah, maka karbohidrat yang dilepas cenderung melambat dan dikenal mampu memberikan manfaat bagi kesehatan seseorang. Sebaliknya, saat IG cenderung tinggi dapat diartikan bahwa nasi yang dicerna akan secara cepat melepaskan glukosa di dalam darah.
Berbeda dengan beras putih yang memiliki IG tinggi, beras merah juga dianggap lebih rendah. Hal ini membuat saat beras merah dikonsumsi oleh seseorang, maka pelepasan glukosa di dalam darah terjadi secara lebih bertahap dibandingkan beras putih.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Hidup Manis Dengan Diabetes' karya dr Rendi Aji Prihaningtyas, bahwa nasi putih mengandung IG yang tinggi. Hal inilah yang membuat konsumsi nasi putih dapat memiliki kaitan terhadap meningkatkan risiko diabetes melitus pada pengidapnya. Kandungan IG tinggi pada nasi putih berasal dari kandungan pati yang ada di dalamnya.
Manakah yang Lebih Sehat, Nasi Putih atau Nasi Merah?
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, nasi putih cenderung memiliki indeks glikemik yang tinggi dibandingkan dengan nasi merah. Kemudian dikutip dari laman Healthline, semua jenis beras dapat dipilih sebagai sumber karbohidrat karena kandungan utama dari beras memanglah karbohidrat. Namun demikian, terdapat perbedaan yang perlu diketahui mengenai beras putih dan beras merah.
Apabila beras putih telah melalui proses yang membuat kulit arinya dibuang, lain halnya dengan beras merah yang masih berwujud biji-bijian utuh. Kemudian beras putih dan merah sama-sama memiliki banyak kandungan pati. Hal yang membedakan adalah beras merah mengandung lebih banyak serat, antioksidan, dan nutrisi.
Meskipun begitu, baik beras putih maupun merah yang diolah menjadi nasi memiliki kelebihan masing-masing. Seseorang dapat mengonsumsi dua jenis nasi tersebut dengan cara menyesuaikannya dengan kebutuhan. Apabila ada kelompok orang yang memiliki gangguan kesehatan tertentu, jangan ragu berkonsultasi kepada ahli medis maupun dokter mengenai jenis beras manakah yang paling cocok untuk dikonsumsi.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai apakah nasi putih mengandung gula beserta pilihan nasi yang baik untuk kesehatan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
(sto/ahr)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM