Berburu Kicak, Jajanan Khas Kampung Kauman Jogja Selama Ramadan

Berburu Kicak, Jajanan Khas Kampung Kauman Jogja Selama Ramadan

Agnest Aprillia, Hanan Jamil - detikJogja
Kamis, 14 Mar 2024 20:10 WIB
Kicak, makanan yang diburu masyarakat selama bulan Ramadan di Kampung Kauman Jogja. Foto diunggah Kamis (14/3/2024).
Foto: Kicak, makanan yang diburu masyarakat selama bulan Ramadan di Kampung Kauman Jogja. Foto diunggah Kamis (14/3/2024). (Hanan Jamil/detikJogja)
Jogja -

Kicak menjadi salah satu jajanan kuliner khas Kampung Kauman Jogja selama Ramadan. Jajanan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Kampung Kauman selama bulan puasa ini.

Salah satu penjual Kicak di Pasar Sore Ramadan 1445 H Kampung Kauman, Eni (53), menyampaikan Kicak merupakan jajanan rutin tiap tahun di sana.

Eni sendiri mengungkapkan sudah berjualan Kicak sejak lebih dari 20 tahun silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena ini sudah bertahun-tahun. Dulu itu ibu saya. Saya yang menggantikan ibu. Dulu ibu saya yang jualan," ucap Eni kepada detikJogja, Kamis (14/3/2024).

Kicak, makanan yang diburu masyarakat selama bulan Ramadan di Kampung Kauman Jogja. Foto diunggah Kamis (14/3/2024).Kicak, makanan yang diburu masyarakat selama bulan Ramadan di Kampung Kauman Jogja. Foto diunggah Kamis (14/3/2024). Foto: Hanan Jamil/detikJogja

Eni menjelaskan Kicak terbuat dari ketan yang dihaluskan dari jadah, kelapa muda, nangka, dan gula.

ADVERTISEMENT

Untuk pembuatan Kicak berikut tahap-tahapnya.

  1. Campuran air dan gula direbus sampai mendidih
  2. Kelapa dimasukkan sampai tanak
  3. Jadah yang sudah dipotong-potong membentuk persegi dimasukkan juga ke sana sambil diaduk
  4. Campuran olahan tadi diaduk
  5. Nangka dimasukkan ke campuran untuk menambah bau harum

Harga Kicak di Pasar Sore Ramadan 1445 H Kampung Kauman saat ini sebesar Rp 5.000. Eni menuturkan, harga tersebut naik Rp 1.000 dibandingkan tahun lalu karena harga bahan yang juga mengalami kenaikan.

Bagi Eni, Kicak tidak hanya dijual saat Ramadan saja. Ia juga menjual jajanan tersebut selain bulan suci, tetapi dengan konsep pesanan, bukan menjual eceran di lapak.

Sebagai informasi, dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Kota Jogja, Kicak pertama kali diperkenalkan ke publik pada bulan Ramadan tahun 1970 oleh Mbah Wono, warga desa Kauman. Dengan cepat, panganan itu menjadi populer di kalangan warga.

Namun setelah bulan Ramadan, minat terhadap Kicak berkurang. Akhirnya, Kicak hanya dibuat setahun sekali, yaitu pada bulan Ramadan.

Kondisi inilah yang menjadikan kicak sebagai makanan khas Kampung Kauman serta menjadi sajian yang paling banyak dicari oleh masyarakat Kota Jogja saat bulan Ramadan.

Artikel ini ditulis oleh Hanan Jamil dan Agnest Aprillia sebagai peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(apu/apl)

Hide Ads