Apa Perbedaan Hari Puisi Indonesia 26 Juli dan Hari Puisi Nasional 28 April?

Apa Perbedaan Hari Puisi Indonesia 26 Juli dan Hari Puisi Nasional 28 April?

Anindya Milagsita - detikJogja
Sabtu, 26 Jul 2025 12:02 WIB
Hari Puisi Sedunia 2023 diperingati pada 21 Maret. Tujuan peringatannya adalah merayakan bentuk ekspresi, identitas budaya, dan bahasa manusia dalam bentuk karya sastra puisi.
Ilustrasi hari puisi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ultramarinfoto)
Jogja -

Pada hari ini tanggal 26 Juli 2025 masyarakat Indonesia memperingati Hari Puisi Indonesia. Menariknya, ada juga sebutan lain untuk peringatan bertemakan puisi, yaitu Hari Puisi Nasional pada 28 April setiap tahunnya. Lantas, apa bedanya Hari Puisi Indonesia dan Hari Puisi Nasional?

Sebagaimana diketahui, puisi adalah salah satu karya di dalam sastra yang begitu banyak digemari oleh tidak sedikit orang. Dengan adanya puisi, penulis dapat menuangkan pikiran dan perasaannya dengan baik. Di sisi lain puisi bagi pembaca juga bisa dibilang sebagai sebuah 'mantra' karena kalimat yang tertulis di dalamnya memberikan makna mendalam hingga tak jarang mampu menggetarkan hati.

Dikutip dari buku 'Sastra Indonesia Lengkap' oleh Tim Sastra Cemerlang, puisi dapat diartikan sebagai sebuah bentuk karya sastra yang berasal dari hasil ungkapan dan perasaan penyair. Puisi juga sering kali diungkapkan dengan bahasa yang terikat matra, irama, rima, hingga bait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan puisi juga termasuk salah satu jenis karya sastra yang menggunakan bahasa sebagai kualitas estetika atau keindahan. Inilah yang membuat puisi begitu digemari oleh banyak orang, terutama mereka yang menyukai keindahan dalam setiap kalimat yang tersimpan di dalam puisi.

Keberadaan puisi sekaligus mampu melahirkan nama-nama besar penyair yang begitu dikenal, baik itu dahulu maupun sekarang. Termasuk sosok yang berpengaruh besar terhadap dunia puisi Indonesia yang membuatnya menjadi alasan ditetapkannya Hari Puisi Indonesia dan Hari Puisi Nasional. Siapakah dia? Mari mengenal sosoknya lebih dekat lengkap dengan penjelasan perbedaan kedua peringatan tersebut melalui artikel ini.

ADVERTISEMENT

Apa Itu Hari Puisi Indonesia 26 Juli?

Salah satu cara yang dapat memudahkan dalam mengenali perbedaan antara Hari Puisi Indonesia dan Hari Puisi Nasional adalah dengan mengupasnya secara satu per satu. Mari awali dengan Hari Puisi Indonesia yang diperingati setiap tahunnya di tanggal 26 Juli.

Mengutip dari laman resmi BPMP Provinsi Sumatera Utara, Hari Puisi Indonesia yang jatuh pada tanggal 26 Juli setiap tahunnya dalam rangka memperingati hari kelahiran seorang penyair kenamaan Indonesia, yaitu Chairil Anwar. Untuk diketahui, sosok Chairil Anwar lahir pada 26 Juli 1922.

Peringatan Hari Puisi Indonesia pertama kali dideklarasikan pada 22 November 2012 lalu. Adapun sosok yang menginisiasi peringatan Hari Puisi Indonesia adalah Sutardji Calzoum Bachri yang merupakan 'Presiden Penyair Indonesia'.

Tak hanya Sutardji Calzoum Bachri, ada setidaknya puluhan sastrawan lainnya yang turut menandatangani deklarasi menyatakan tanggal 26 Juli yang bertepatan dengan hari lahir Chairil Anwar sebagai Hari Puisi Indonesia.

Sementara itu, di dalam buku 'Chairil Anwar: Rabun Sastra, Hayat, & Stilistika' karya Dipa Nugraha, tanggal 26 Juli tidak hanya dikenal sebagai Hari Puisi Indonesia, tapi juga Hari Sastra. Tak hanya deklarasi di tanggal 22 November 2012 silam, ada juga beberapa deklarasi lainnya yang turut didukung oleh sastrawan Indonesia lainnya seputar Hari Sastra Indonesia.

Misalnya saja di tanggal 24 Maret 2013 yang mana ada penyair Taufiq Ismail bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang memaklumatkan 3 Juli yang merupakan hari kelahiran Abdul Muis sebagai Hari Sastra Indonesia. Kemudian penyair Wowok Hesti Prabowo juga turut mendeklarasikan tanggal 6 Februari yang merupakan kelahiran Pramoedya Ananta Toer sebagai Hari Sastra juga. Inilah yang membuat cakupan Hari Sastra Indonesia lebih luas.

Mengenal Hari Puisi Nasional 28 April

Kemudian ada Hari Puisi Nasional di tanggal 28 April setiap tahunnya yang turut berkaitan erat dengan sosok Chairil Anwar. Menurut buku 'Hari-hari Penting Internasional' karya Nina Rahmawati, Hari Puisi Nasional dirayakan secara khusus oleh masyarakat di Indonesia pada tanggal 28 April setiap tahunnya. Mometum ini ditetapkan sebagai peringatan setiap tahun sebagai upaya mengenang wafatnya penyair ternama Tanah Air, yaitu Chairil Anwar.

Sementara itu, dijelaskan dalam laman Direktorat SMP Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Hari Puisi Nasional adalah sebuah momen peringatan dalam rangka mengenang Chairil Anwar. Adapun tanggal 28 April merupakan wafatnya Chairil Anwar.

Dikatakan Chairil Anwar meninggal dunia pada tanggal 28 April 1949 di Jakarta. Sebagai sosok penyair yang secara berkala membuat puisi-puisi dengan makna mendalam, kepergian Chairil Anwar turut meninggalkan karya yang masih bisa dikenang hingga saat ini.

Untuk itu, dengan adanya Hari Puisi Nasional di tanggal 28 April, diharapkan dapat menjadi makna simbolis yang begitu mendalam guna mengingat tokoh penting dalam sejarah sastra di Indonesia. Khususnya Chairil Anwar yang telah melahirkan karya puisi luar biasa sekaligus memberikan warisan karya yang masih dinikmati oleh generasi ke generasi.

Perbedaan Hari Puisi Indonesia dan Hari Puisi Nasional

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dipahami Hari Puisi Indonesia dan Hari Puisi Nasional adalah dua hal yang berbeda. Meskipun begitu, keduanya masih berkaitan dengan tokoh yang sama, yaitu penyair legendaris Indonesia bernama Chairil Anwar.

Hari Puisi Indonesia menandai kelahiran Chairil Anwar di tanggal 26 Juli 1922, sehingga peringatan setiap tahunnya diadakan pada 26 Juli. Sementara itu, Hari Puisi Nasional dalam rangka mengenang wafatnya Chairil Anwar pada 28 April 1949. Oleh sebab itulah, Hari Puisi Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 28 April.

Siapa Chairil Anwar?

Nah, sebelumnya sudah dijelaskan dua peringatan penting bertemakan puisi sebagai makna simbolis mengenang hari kelahiran dan wafatnya seorang Chairil Anwar. Lantas, sebenarnya siapa itu Chairil Anwar?

Mengutip dari buku 'Teks Biografi Meneladani Kisah Hidup Seseorang Lewat Pengalaman' karya Rika Afriana Rabiah, dkk., Chairil Anwar merupakan sosok yang lahir di Medan, 26 Juli 1922 silam. Chairil Anwar bisa dibilang lahir dari keluarga yang cukup berada karena ayahnya merupakan mantan Bupati Kabupaten Indragiri Riau pada saat itu.

Tidak hanya itu saja, Chairil Anwar juga dikatakan masih memiliki hubungan pertalian keluarga dengan Perdana Menteri pertama Indonesia, yaitu Sutan Sjahrir. Meskipun begitu, Chairil Anwar tumbuh di tengah-tengah keluarga yang tidak utuh karena sang ayah dan ibu bercerai. Kondisi ini membuat Chairil Anwar memutuskan ikut ibunya untuk pindah ke Batavia (sekarang Jakarta).

Lebih lanjut, Nadira Putri Siregar dalam bukunya 'Biografi Chairil Anwar', turut menjelaskan setelah pindah ke Batavia, Chairil Anwar mulai mengenal dengan dunia sastra. Puisi pertama yang dipublikasikan oleh Chairil Anwar pada tahun 1942. Sejak saat itu, dirinya terus-menerus menghasilkan karya puisi yang bertemakan tentang pemberontakan, kematian, individualisme, hingga eksistensialisme.

Selain aktif menulis puisi, Chairil Anwar juga turut bekerja sebagai redaktur di ruang budaya. Bahkan dirinya juga sering menerjemahkan karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia. Di tahun 1946 Chairil Anwar mendirikan Gelanggang Seniman Merdeka.

Pada tahun-tahun berikutnya Chairil Anwar terus melahirkan puisi. Baik itu secara individu maupun kolektif bersama dengan penyair lainnya. Chairil Anwar juga sempat menikah dengan seorang perempuan bernama Hapsa Wiraredja di tahun 1946, tapi dua tahun setelahnya justru memutuskan untuk bercerai.

Sayangnya, di usia yang masih muda, Chairil Anwar harus kehilangan nyawanya karena sakit. Tepat di tanggal 28 April 1949, di usia 26 tahun, Chairil Anwar menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) yang sekarang dikenal sebagai Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo.

Demikian tadi perbedaan Hari Puisi Indonesia 26 Juli dan Hari Puisi Nasional 28 April lengkap dengan sekilas tentang sosok Chairil Anwar sebagai penyair kenamaan Tanah Air. Semoga informasi tadi dapat menambah wawasan baru bagi detikers, ya.




(sto/ahr)

Hide Ads