Guru Besar UGM Singgung Isu Naturalisasi Dokter Asing: Berpotensi Konflik

Guru Besar UGM Singgung Isu Naturalisasi Dokter Asing: Berpotensi Konflik

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Kamis, 19 Des 2024 11:16 WIB
Ilustrasi dokter
Ilustrasi dokter. Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew
Sleman -

Belum lama ini muncul wacana dari pemerintah untuk menghadirkan tenaga medis asing untuk meningkatkan layanan kualitas kesehatan di Indonesia. Guru Besar Universitas Gadjah Mada memberikan respons soal isu ini.

Diketahui, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, sempat menuturkan rencana naturalisasi dokter asing beberapa waktu lalu. Budi mengatakan, aturan soal dokter asing ini sudah diputuskan melalui Undang-Undang.

Guru Besar UGM, Prof Dr Faruk memberikan pandangannya terkait isu ini. Menurut dia, wacana naturalisasi dokter asing berpotensi menimbulkan konflik dengan dokter lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam konteks ini, program naturalisasi dokter spesialis asing di Indonesia, menurut pandangan pemerintah, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di negara ini," ujar Faruk dalam sesi orasi ilmiah Dies Natalis ke-75 UGM di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (19/12/2024).

Pria berusia 67 tahun itu juga menjelaskan, konflik ini bisa muncul karena dokter asing tidak selalu memenuhi standar yang diharapkan masyarakat lokal.

ADVERTISEMENT

"Namun, kebijakan ini berpotensi besar menimbulkan konflik dengan dokter lokal. Sehingga, perlu langkah pemerintah untuk mengantisipasi potensi konflik dengan program naturalisasi dokter asing di Indonesia," paparnya.

Faruk menambahkan, perlu ada evaluasi yang lebih ketat untuk merealisasikan wacana ini. Sehingga, dokter-dokter asing tersebut nantinya bisa sesuai dan memenuhi standar operasi baku di Indonesia.

"Evaluasi ini tidak hanya melihat keahlian medis, tetapi juga adaptasi budaya dan etika yang relevan dengan sistem kesehatan di Indonesia," kata Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UGM itu.

Hal tersebut merujuk pada Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2023. Faruk menegaskan seluruh tenaga medis harus mengikuti evaluasi kompetensi sebelum berpraktik di Indonesia.

"Seluruh tenaga medis harus mengikuti evaluasi kompetensi yang meliputi administratif dan kemampuan praktik di Indonesia. Ini harus dijalankan dengan sebaik-baiknya," pungkas dia

Adapun wacana naturalisasi dokter asing itu muncul sejak Mei lalu. Dilansir detikHealth, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa kehadiran tenaga kesehatan asing bisa menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membuat kualitas layanan kesehatan Indonesia lebih baik. Menkes Budi memberikan analogi bahwa cara itu berhasil di Timnas Sepakbola Indonesia.

Menkes Budi menuturkan bahwa kualitas Timnas Indonesia saat ini jauh lebih berkembang semenjak pemain keturunan, naturalisasi, serta pelatih asing terlibat di dalamnya.

"Kenapa tim Indonesia sekarang jauh lebih bagus dibandingkan yang dulu? Menurut saya karena masalah kualitas. Indonesia sekarang mengambil pemain asing yang dinaturalisasi," ucap Menkes Budi dalam acara Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan, Selasa (21/5/2024).

Menkes Budi percaya bahwa dengan masuknya tenaga kesehatan asing, hal ini akan memacu tenaga kesehatan dalam negeri untuk belajar lebih dan meningkatkan standarnya. Menurutnya kompetisi secara sehat dapat membuat kualitas tenaga medis di Indonesia akan semakin meningkat.




(ahr/dil)

Hide Ads