Pengendara kendaraan yang melintas di Malioboro hingga sekitaran titik Nol Kilometer Jogja berhenti sejenak. Momen itu terjadi saat bendera Merah Putih dikibarkan dalam upacara HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Minggu (17/8).
Selain berhentinya para pengendara yang melintas, warga masyarakat dan wisatawan juga berdiri dan memberi penghormatan saat sang Merah Putih dikibarkan.
Upacara di Gedung Agung itu sedianya dimulai pukul 10.00 WIB. Namun, pantauan detikJogja, warga, wisatawan lokal, hingga wisatawan mancanegara sudah tampak memadati pedestrian depan Gedung Agung sekitar pukul 08.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka antusias menyaksikan prosesi tahunan itu. Beberapa warga terlihat mengenakan pakaian bernuansa merah dan putih sambil membawa bendera kecil. Mereka juga tampak menaiki tempat duduk pedestrian untuk menyaksikan prosesi upacara.
Memasuki pukul 10.20 WIB, saat prosesi pengibaran bendera, aparat yang berjaga di sekitar Gedung Agung menghentikan semua laju kendaraan di sekitar Gedung Agung. Melalui pengeras suara, seluruh pengunjung Malioboro pun diminta berdiri dan memberi hormat.
![]() |
Sepanjang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, seluruh orang di kawasan itu dalam hikmat berdiri dan sebagian memberi hormat. Warga negara asing pun turut berdiri tegap menyimak kumandang lagu kebangsaan.
Seperti Sander van der Horst, warga negara Belanda yang sengaja datang bersama rekan-rekannya untuk menyaksikan upacara. Sander yang sudah fasih berbahasa Indonesia itu mengatakan jika momen ini adalah momen sejarah yang sayang untuk dilewatkan.
"Ini penting sekali, karena kebanyakan orang Belanda tidak tahu sejarah Indonesia, tapi aku pikir hari ini penting untuk masyarakat Belanda juga untuk mengerti sejarah kami, sejarah Indonesia dan sejarah Belanda," ungkapnya saat ditemui, Minggu (17/8/2025).
Sander ke Indonesia dalam rangka bersekolah. Selama bulan Agustus ini, ia mengaku juga diajak untuk mengikuti lomba-lomba untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 80. Ia pun mengaku kagum dengan kebersamaan warga Indonesia.
"Ada lomba-lomba banyak, kami makan bersama dengan orang yang tinggal di kampung, ada banyak lomba-lomba di kampung. Ini bagus sekali, menarik sekali, bisa merasakan sejarah 17-an, menarik, pertama kali ke sini," ujarnya.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Respons Wamenaker soal 19 Juta Lapangan Kerja Dipertanyakan Publik
7 Fakta Jazz Ugal-ugalan Tewaskan Pemotor di Bangjo Wirobrajan
Survei BPS: Jogja Ranking 1 Hunian Layak dan Terjangkau se-Jawa