101 Contoh Majas Hiperbola dan Penjelasannya yang Mudah Dipahami

101 Contoh Majas Hiperbola dan Penjelasannya yang Mudah Dipahami

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 16 Sep 2024 15:13 WIB
Ilustrasi orang sedang menulis
Ilustrasi majas hiperbola. (Foto: Unsplash/Marcos Paulo Prado)
Jogja -

Majas hiperbola adalah satu dari sekian banyak jenis majas dalam bahasa Indonesia. Dibaca sekilas, majas hiperbola akan menyajikan kalimat dengan makna yang tak masuk akal. Supaya lebih jelas, baca beberapa contoh majas hiperbola plus pembahasannya berikut.

Mengutip 'Buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi' oleh Ulin Nuha Masruchin, majas hiperbola adalah gaya bahasa yang memberikan kesan berlebihan dibanding kenyataannya agar berkesan lebih. Adapun dalam situs resmi Kemdikbud, dijelaskan bahwa majas hiperbola berarti mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan.

Di bawah ini beberapa contoh majas hiperbola berikut penjelasannya yang telah detikJogja siapkan agar detikers mudah paham.

101 Contoh Majas Hiperbola

  1. Matanya sebiru lautan.
  2. Suaranya berat menggelegar membelah angkasa.
  3. Tubuhnya setinggi Monumen Nasional.
  4. Kasih Ibu tak akan pernah berhenti sampai kapanpun.
  5. Atlet itu berlari sepelan siput.
  6. Untuk membunuh nyamuk itu, kamu perlu menggunakan bom nuklir.
  7. Beban berat pekerjaanku, seperti memikul dunia dan seisinya.
  8. Rambut pak Bambang sangat panjang hingga terbentang dari Samudra Pasifik ke Samudra Atlantik.
  9. Penemuanku ini akan mengguncang seluruh belahan bumi.
  10. Keringatnya mengalir deras seperti banjir.
  11. Kos-kosan itu memiliki lebih dari seribu kamar.
  12. Dia mengerjakan tugasnya secepat kilat.
  13. Saking tingginya, pemain basket itu dapat menyentuh langit dengan kelingkingnya.
  14. Lagi dan lagi, harga bensin meroket ke luar angkasa.
  15. Sikapnya yang romantis membuat hatiku meleleh.
  16. Aku menanti balasan pesannya selama satu abad.
  17. Cintaku padanya sebesar Galaksi Bimasakti.
  18. Otaknya mendidih tatkala mengerjakan soal matematika.
  19. Hujan deras membuat jalan raya menjadi sungai yang mengalir.
  20. Mandi di pagi hari, rasanya seperti diguyur air Kutub Utara.
  21. Profesor Syamsul telah mengajar kita sejak zaman batu.
  22. Dalam urusan matematika, otak Fahmi lebih cepat dibandingkan kalkulator.
  23. Seekor singa yang lapar dapat melahap habis paus biru dalam hitungan detik!
  24. Dia berlari secepat kilat.
  25. Hatinya sekeras batu.
  26. Sikapnya sedingin salju.
  27. Ia terkejut setengah mati saat kupanggil.
  28. Air matanya terkuras habis setelah membaca pemberitahuan itu.
  29. Pelari olimpiade itu mengatakan bahwa kakinya terasa hampir lepas.
  30. Tindak-tanduknya membuat jantungku seolah-olah berhenti.
  31. Pria kuat itu pasti bisa mengangkat gunung.
  32. Kamar Andi seluas lapangan sepak bola.
  33. Cita-citaku setinggi langit.
  34. Ahmad merasa terbuang hingga ke dasar jurang kepedihan.
  35. Galilah lubang sedalam Palung Mariana!
  36. Usai tersesat di hutan selama 5 bulan, kini tubuhnya tinggal tulang dan kulit saja.
  37. Kulitnya selembut sutra.
  38. Kejernihan air kolam ini mengalahkan kristal es.
  39. Sejuta stiker tampak menghiasi motor barunya.
  40. Ia mencuci truk lamanya setiap detik.
  41. "Jutaan kali sudah kubilang, aku tidak lapar!", ucap Fikri.
  42. Kakakku memiliki milyaran koleksi jam tangan di kamarnya.
  43. Ruang tamu itu sekotor kandang babi.
  44. Uangnya sebanyak jumlah semut di dunia ini.
  45. Hatiku teriris melihat engkau bercanda-tawa dengannya.
  46. Rasa lelah ini dapat membuatku tidur selama 10 tahun.
  47. Rudi mengendarai mobil dengan kecepatan suara!
  48. Ketika aku memenangi perlombaan ini, seluruh dunia akan menatapku!
  49. Tanggung jawab yang dipikulnya seluas Samudera Pasifik.
  50. Harga es teh itu semahal tas Louis Vuitton!
  51. Jarak dari rumahku ke sekolah sejauh Sabang sampai Merauke.
  52. Biskuit ini sekeras baja!
  53. Mengapa kamu tidak mengenakan helm? Kepalamu sekeras beton?
  54. Setelah mendengar ucapan kaprodi, para mahasiswa terbakar semangatnya.
  55. Saat mengetahui kerjaannya salah, Bambang nangis darah.
  56. Seorang ayah rela membanting tulang demi menyekolahkan anak-anaknya.
  57. Kernet bus itu memeras keringat setiap harinya.
  58. Rumah anak itu sebesar Gunung Kilimanjaro.
  59. Kami sampaikan beribu-ribu terima kasih atas perhatiannya.
  60. Suaranya keras, seperti sambaran petir.
  61. Sejuta alasan untuk datang terlambat tidak akan ada gunanya.
  62. Kamar mandinya seluas lapangan upacara.
  63. Ribuan kali kucoba, hasilnya tetap sama saja!
  64. Perusahaan yang dimilikinya sebanyak debu di Gurun Sahara.
  65. Dalam satu hembusan napas, Andra menyelesaikan skripsinya.
  66. Ucapan dosen itu sepedas cabai habanero.
  67. Napasnya sebau tempat sampah.
  68. "Tolong aku, aku belum makan selama lebih dari 2 tahun!".
  69. Ia mematahkan besi itu semudah mematahkan tusuk gigi.
  70. Si A adalah murid paling pintar sepanjang sejarah umat manusia.
  71. Aku telah menunggumu hadir di sini sejak zaman Nabi Adam!
  72. Ia setenang permukaan danau tatkala divonis hukuman mati.
  73. Kepalaku rasanya ingin putus ketika berhadapan dengan ujian ini.
  74. Air matanya membanjiri bantalnya usai diceraikan suaminya.
  75. Demi menyelesaikan tesis ini, Andi tidak tidur selama 4 bulan!
  76. Kulitnya seputih kapur.
  77. Tak terasa, pertemuan terakhir kita terjadi 30 abad yang lalu.
  78. Kejahatannya melebihi iblis.
  79. Berita hoax itu menyebar lebih cepat dibanding kecepatan cahaya.
  80. Para pejuang telah memperjuangkan kemerdekaan hingga titik darah terakhir.
  81. Hatiku disayat pisau ketika engkau memberiku undangan pernikahan.
  82. Kakinya terpaku ke tanah saat mendengar sirine.
  83. Senyuman ibu membuatku terkena diabetes.
  84. Senyumnya selebar bahu jalan.
  85. Giginya setajam pedang.
  86. Kesabarannya setipis benang dibelah tujuh.
  87. Pesawat jet itu terbang terlalu rendah. Jantungku mau copot saat mendengarnya.
  88. Lapangan itu segersang padang pasir.
  89. Saat mengetahui nilai ujiannya 100, Andi tersenyum lebar, selebar satu hektar.
  90. Jika lupa mengumpulkan tugas, guru bahasa Indonesia itu akan menyalibku.
  91. Bau badannya pasti tercium dari jarak 10 kilometer.
  92. Rasa-rasanya, tes mengemudi ini berjalan selamanya.
  93. Ia segalak anjing penjaga tatkala aku ingin meminjam uang.
  94. Hatinya serapuh kaca.
  95. Aku hanya perlu sedetik untuk membaca buku setebal 500 halaman ini.
  96. Cintaku padamu tak akan pernah luntur.
  97. Hari ini, suhunya mencapai 1000 derajat celcius.
  98. Ia melempar bola itu hingga ke Planet Mars!
  99. Rumahnya dihiasi dengan jutaan burung peliharaan.
  100. Pujian dari Sultan Jogja membuatnya Sofyan terbang ke udara.
  101. Kuah bakso ini lebih panas ketimbang belerang.

Penjelasan Singkat Majas Hiperbola

Kita akan bahas dua contoh majas hiperbola yang telah disebutkan di atas. Misalnya, untuk kalimat 'Bau badannya pasti tercium dari jarak 10 kilometer'.

Majas di atas tergolong majas hiperbola, pasalnya, kalimatnya begitu melebih-lebihkan. Tidak mungkin bau badan seseorang dapat tercium dari jarak 10 kilometer. Bahkan, walaupun orang tersebut memiliki masalah dengan bau, kondisi tersebut tetaplah mustahil.

Maksud majas di atas adalah bahwasanya orang atau objek yang sedang dibicarakan sangat bau. Contoh kedua misalnya adalah kalimat 'atlet itu berlari sepelan siput'. Di dunia nyata, tidak mungkin ada orang yang berlari dengan kecepatan sama dengan seekor siput.

Kalimat ini menunjukkan bahwa atlet terkait berlari dengan sangat pelan ketimbang yang lain. Alhasil, ia dianalogikan dengan siput yang bergerak dengan begitu lambatnya.

Nah, itulah beberapa contoh majas hiperbola lengkap dengan penjelasannya. Semoga bermanfaat, ya!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads