10 Konsep Geografi Beserta Prinsip, Pendekatan, dan Contohnya

10 Konsep Geografi Beserta Prinsip, Pendekatan, dan Contohnya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 28 Agu 2024 15:52 WIB
Ilustrasi globe atau bola dunia
Ilustrasi konsep geografi Foto: Unsplash/Greg Rosenke
Jogja -

Ketika kita mempelajari sebuah bidang ilmu, langkah awal yang umumnya kita tempuh adalah memahami konsep dari ilmu tersebut. Hal yang sama juga berlaku ketika kita belajar geografi. Mempelajari konsep geografi, prinsip, dan pendekatannya perlu kita lakukan di awal agar bisa memahami keilmuan ini dengan baik.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), geografi merupakan ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi. Kita sudah mempelajari geografi sejak duduk di bangku sekolah dasar, tetapi dikemas dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Kemudian di jenjang pendidikan menengah atas, mata pelajaran geografi baru dipelajari terpisah.

Dalam kesempatan ini, detikJogja akan membagikan informasi mengenai konsep geografi, lengkap dengan prinsip dan pendekatannya. Informasi ini dihimpun dari dua buku, yaitu Pengantar Geografi: Penguatan Berpikir Spasial oleh Budi Handoyo dan Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer oleh Ahmad Yani serta Mamat Ruhimat.

Konsep Geografi

Menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI), konsep geografi terdiri dari 10 poin, berikut penjelasan lengkapnya!

1. Konsep Lokasi

Konsep lokasi dalam geografi merujuk pada kedudukan suatu objek di permukaan bumi. Lokasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah letak tetap yang diukur berdasarkan garis lintang dan bujur, seperti letak astronomis Indonesia di antara 6ΒΊ LU-11ΒΊ LS dan 95ΒΊ BT-141ΒΊ BT.

Sebaliknya, lokasi relatif dipengaruhi oleh kondisi sekitarnya dan bisa berubah. Contohnya, Indonesia terletak di antara dua samudra, Samudra Hindia dan Pasifik, serta dua benua, Asia dan Australia, yang memengaruhi iklim dan waktu di wilayah tersebut.

2. Konsep Jarak

Konsep jarak berkaitan dengan ruang antara dua objek. Jarak absolut diukur dalam satuan panjang, seperti kilometer. Misalnya, jarak absolut antara Jakarta dan Bandung adalah 152 km.

Sementara itu, jarak relatif diukur dalam satuan waktu dan dipengaruhi oleh kemudahan transportasi. Contohnya, perjalanan dari Jakarta ke Bandung dengan mobil memakan waktu sekitar 2 jam 18 menit. Jarak digital juga penting karena memungkinkan komunikasi cepat antar individu melalui internet.

3. Konsep Keterjangkauan

Keterjangkauan mengacu pada kemudahan mencapai suatu tempat, yang dipengaruhi oleh sarana transportasi dan kondisi geografis. Keterjangkauan bisa berubah seiring perkembangan teknologi.

Contohnya, sebelum adanya Jembatan Suramadu, Pulau Madura hanya bisa dijangkau dengan transportasi laut. Kini, dengan adanya jembatan tersebut, mobilitas menjadi lebih mudah karena bisa menggunakan transportasi darat.

4. Konsep Pola

Konsep pola mengacu pada susunan atau penyebaran fenomena di permukaan bumi yang bersifat berulang. Contoh pola adalah pola pemukiman yang memanjang mengikuti aliran sungai atau pola pemukiman yang mengelompok di dataran tinggi.

Pola ini memudahkan penamaan dan pengidentifikasian fenomena geografi, seperti permukiman di tepian sungai yang mengikuti garis sungai.

5. Konsep Morfologi

Morfologi berhubungan dengan bentuk permukaan bumi dan hasil dari proses erosi serta pengendapan. Konsep ini membantu dalam menilai potensi suatu lahan.

Contohnya, membangun rumah di lahan rawa seperti di Jakarta Utara akan berisiko mengalami banjir karena lahan rawa merupakan dataran rendah yang mudah tergenang saat hujan.

6. Konsep Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan mengacu pada manfaat atau fungsi suatu tempat bagi makhluk hidup. Setiap lokasi memiliki nilai kegunaan yang berbeda-beda.

Misalnya, kawasan di Kota Batu dengan bentuk morfologi perbukitan sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata karena udaranya sejuk dan pemandangannya indah. Di pusat kota, harga tanah tinggi karena memiliki nilai guna untuk keperluan perdagangan, perkantoran, dan wisata.

7. Konsep Aglomerasi

Konsep aglomerasi menjelaskan pengelompokan fenomena atau objek di suatu kawasan. Pengelompokan ini sering dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.

Contoh konsep aglomerasi adalah kegiatan industri yang terpusat di kawasan Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Pengelompokan ini membantu dalam pengelolaan dan perkembangan industri di wilayah tersebut.

8. Konsep Interaksi dan Interdependensi

Konsep interaksi dan interdependensi mencakup keterkaitan dan ketergantungan antara wilayah atau fenomena. Contoh dari konsep ini adalah hubungan antara desa dan kota. Desa menyuplai tenaga kerja untuk kota, sementara kota menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan desa.

Di Jawa Tengah misalnya, desa-desa di sekitar Semarang menyediakan tenaga kerja untuk industri, sementara Kota Semarang menyuplai barang industri dan transportasi untuk desa-desa sekitarnya.

9. Konsep Diferensiasi Area

Konsep diferensiasi area menunjukkan keunikan atau karakteristik khas dari suatu wilayah. Setiap daerah memiliki perbedaan dalam karakteristiknya.

Contohnya, penduduk di daerah pantai umumnya berprofesi sebagai nelayan, sedangkan di pegunungan, seperti di Dieng, mayoritas penduduknya adalah petani. Ini menunjukkan perbedaan profesi yang terkait dengan lingkungan tempat tinggal.

10. Konsep Keterkaitan Keruangan

Keterkaitan keruangan melihat hubungan antara penyebaran unsur di suatu tempat dengan unsur lain di sekitarnya. Hal ini bisa mempengaruhi terjadinya hubungan sebab-akibat.

Misalnya, perubahan penggunaan lahan di daerah hulu, seperti di Bogor, dapat menyebabkan banjir di Jakarta karena alih fungsi wilayah tangkapan air. Konsep ini membantu dalam memahami dampak perubahan lingkungan di satu area terhadap area lainnya.

Prinsip-prinsip Geografi

Setelah memahami berbagai konsep geografi, mari simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui 4 prinsip geografi.

1. Prinsip Persebaran (Distribusi)

Prinsip persebaran dalam geografi menekankan bahwa fenomena dan fakta di permukaan bumi tidak tersebar merata. Persebaran ini mengacu pada cara dan tempat fenomena tersebut muncul dan tersebar dari satu wilayah ke wilayah lain.

Contohnya, minyak bumi tidak ditemukan di setiap wilayah di Indonesia. Penyebarannya dipengaruhi oleh kondisi formasi batuan yang bervariasi di setiap daerah. Dengan memahami prinsip ini, kita dapat mengeksplorasi mengapa dan bagaimana fenomena tertentu hanya muncul di lokasi-lokasi tertentu.

2. Prinsip Interelasi

Prinsip interelasi melihat hubungan antar berbagai faktor yang mempengaruhi fenomena geografi. Prinsip ini menggambarkan keterkaitan antara faktor-faktor fisik, manusia, dan kombinasi keduanya.

Misalnya, banjir yang sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia sebagian besar disebabkan oleh kerusakan lahan di bagian hulu daerah aliran sungai (DAS). Dengan prinsip ini, kita dapat mengidentifikasi bagaimana faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi dan berkontribusi terhadap berbagai gejala geografis.

3. Prinsip Deskripsi

Prinsip deskripsi berfungsi untuk menggambarkan fenomena dan hubungan antara fakta geografi secara mendetail. Selain menggunakan kalimat, prinsip ini dapat ditampilkan melalui peta, diagram, grafik, atau tabel.

Misalnya, kerusakan pada beberapa DAS besar di Indonesia dapat dianalisis dan digambarkan dalam bentuk grafik atau peta. Hal ini memudahkan penilaian perbandingan dan menentukan skala penanganan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.

4. Prinsip Keruangan (Korologi)

Prinsip keruangan, atau korologi, fokus pada analisis gejala, fakta, dan masalah geografi dalam konteks ruang. Prinsip ini menekankan pada bagaimana persebaran, interrelasi, dan interaksi komponen geosfer membentuk suatu kesatuan ruang.

Contohnya, kesenjangan pembangunan antara desa dan kota dapat memicu urbanisasi, sementara kepadatan penduduk di Pulau Jawa memerlukan program transmigrasi untuk redistribusi populasi. Prinsip ini membantu kita memahami bagaimana berbagai aspek geografi berinteraksi dalam satu kesatuan ruang.

Pendekatan Geografi

Terakhir, mari kita pelajari tentang pendekatan geografi yang terbagi ke dalam 3 jenis berikut ini!

1. Pendekatan Keruangan

Pendekatan keruangan berfokus pada analisis penggunaan ruang yang ada dan perencanaan untuk ruang yang akan digunakan di masa depan. Dalam pendekatan ini, geografi mempelajari dengan detail bagaimana ruang digunakan dan apa yang mempengaruhi penggunaannya.

Misalnya, dalam studi tentang penggunaan lahan di daerah aliran sungai (DAS), pendekatan keruangan membantu untuk memahami bagaimana lahan tersebut dipakai dan apa dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Penelitian ini penting untuk perencanaan tata ruang dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

2. Pendekatan Kelingkungan

Pendekatan kelingkungan, atau ekologis, digunakan untuk mengeksplorasi hubungan dan keterkaitan antara berbagai unsur di lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya mempelajari interaksi antar organisme hidup tetapi juga antara organisme dengan lingkungan alamnya.

Contohnya, pendekatan ini digunakan untuk mempelajari bagaimana spesies tertentu berinteraksi dengan habitatnya, seperti bagaimana tanaman dan hewan di suatu ekosistem saling mempengaruhi dan mendukung satu sama lain. Hal ini penting dalam memahami keseimbangan ekosistem dan dampak perubahan lingkungan terhadap makhluk hidup.

3. Pendekatan Kompleks Wilayah

Pendekatan kompleks wilayah menggabungkan elemen dari pendekatan keruangan dan kelingkungan untuk memahami interaksi antara berbagai wilayah. Pendekatan ini mempertimbangkan perbedaan dalam kualitas dan kuantitas unsur di setiap wilayah dan bagaimana interaksi ini mempengaruhi wilayah secara keseluruhan.

Misalnya, wilayah pedesaan mungkin melakukan interaksi dengan wilayah perkotaan untuk memenuhi kebutuhan seperti barang-barang konsumsi dan tenaga kerja. Sebaliknya, wilayah perkotaan berinteraksi dengan pedesaan untuk mendapatkan pangan dan sumber daya lainnya. Pendekatan ini membantu menjelaskan dinamika hubungan antar wilayah dan bagaimana mereka saling bergantung untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.

Demikian penjelasan lengkap mengenai konsep, prinsip, dan pendekatan geografi, lengkap dengan contohnya. Semoga bermanfaat!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads