Mahasiswa jurusan Teknik Perminyakan UPN Jogja yang tergabung dalam tim 'Pranawa' berhasil menyabet juara dua pada ajang Oil Rig Design Competition Derrick 2023. Mereka adalah Muhammad Yusrin, Paskalis Louis Umbu Handang Nippa, Bima Erdy Pratama, Listya Cahya Ramadhani, dan Syafrin Kultsum Naura 'Azza.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh HIMA Eksplorasi dan Produksi Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu pada akhir September lalu. Ketua tim Pranawa, Muhammad Yusrin (22) menyebut dalam kompetisi ini para peserta ditantang untuk menciptakan desain rig yang aplikatif dan ekonomis.
"Jadi di lomba itu kita ngedesain rig semi submersible. Di situ kita ngedesain dari strukturnya, peralatan-peralatannya dan juga keekonomisan dari si rig-nya itu. Kalau misalnya kita ngebor di lapangan seberapa ekonomis sih, outputnya ke situ," jelas Yusrin kepada detikJogja Jumat (17/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusrin menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus mereka lalui, mulai dari mengirim blueprint, membuat 3D video, dan yang terakhir presentasi final. Dari sekitar 15 sampai 20 tim yang berkompetisi, ia mengatakan hanya enam tim yang dipilih untuk mempresentasikan hasil rancangannya.
"Kalau yang awal mendaftar itu bisa sekitar 15 sampai 20 tim. Satu tim lima orang. Kalau pembagian tugasnya ada yang ngerjain desain, ada yang ngerjain rig-nya, ada yang ngerjain perhitungannya, sama ada yang presentator," tuturnya.
Membawa nama besar kampus, Yusrin mengaku seluruh anggota tim telah mempersiapkan semuanya dengan matang. Hal ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan masukan dosen juga para seniornya selaku mentor.
Yusrin mengungkapkan keinginannya untuk mempelajari banyak hal menjadi salah satu motivasi untuk mengikuti berbagai ajang perlombaan.
"Motivasi (ikut) lomba ini sebenarnya satu, biar bisa lebih banyak belajar lagi. Kalau kita ikut lomba istilahnya kita bisa satu step di hadapan teman. Terus kan kalau kita finalis atau dapat juara bisa dimasukin ke CV juga. Nah itu yang memang dibutuhin orang-orang engineering, sama senior juga banyak yang ikut juga jadi merasa terpacu," jelasnya.
Banyak tantangan yang dihadapi selama kompetisi ini berlangsung. Namun berkat kekompakan dan kerja sama dari masing-masing individu hal ini tidak menjadi kendala yang berarti.
"Kendalanya sebenarnya lebih ke validasi. Sebenarnya kalau kita ngedesain rig itu ini udah bisa dipakai di lapangan atau belum, sama perhitungan yang kita pakai ini udah benar apa belum. Itu lebih ke tantangannya," ujarnya.
Menyatukan lima kepala untuk bisa berjalan bersama-sama tentu bukanlah hal yang mudah. Yusrin mengatakan komitmen menjadi kunci penting dalam sebuah tim.
"Pertama, kita harus punya visi yang sama. Kita pengen dapat prestasi bareng-bareng di lomba ini jadi kita buat lingkungan tim yang enak buat diajak kerjain. Kalau lingkungannya nggak enak pasti susah buat ngerjainnya," ujar dia.
"Dalam screening tim kita juga cari orang-orang yang enak buat diajak diskusi. Pokoknya komitmen di awal tu paling penting. Semuanya harus komitmen sama pegang job desc nya masing-masing," tuturnya.
Jadi Juara di Berbagai Kompetisi Bergengsi
Selain menyabet juara dua di kompetisi Derrick 2023, tim Pranawa juga berhasil menjuarai beberapa ajang perlombaan bergengsi lainnya, baik tingkat nasional maupun internasional.
Torehan prestasi tersebut yakni juara 1 kompetisi Oil and Gas Intellectual Competition (OGIP) tingkat internasional, juara 1 Petroleum Incorporated Fair (PIFAIR), juara 1 Integrated Petroleum Festival (IPFEST), juara 2 Oil Rig Design Competition Derrick 2023, dan finalis Petroleum Integrated Days (Petrolida).
Motivasi untuk Teman-teman Mahasiswa
Melalui prestasi ini, Yusrin mengajak teman-teman mahasiswa untuk aktif mengikuti perlombaan. Melalui perlombaan ini tentu bisa menambah banyak pengetahuan serta meningkatkan soft skills dan hard skills.
"Gimana caranya kita kerja sama di tim dan juga gimana kita mengkomunikasikan apa yang udah kita kerjakan ke orang banyak. Itu bakal berguna buat kita di masa depan. Pokoknya jangan ragu, jangan merasa cepat puas, selalu kritis, dan lihat peluang apa yang bisa kita kembangin," jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani dan Novi Vianita Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/ahr)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka