Shafa Aulia Fauziyyah dan Taradiva Aulia Agustia tak menyangka mimpinya untuk berkuliah akhirnya terwujud. Lewat program beasiswa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman kedua gadis dari keluarga tak mampu ini bisa berkuliah.
Shafa kini tercatat sebagai mahasiswi jurusan Psikologi Universitas Aisyiyah semester 1. Shafa yang gagal lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) ini mengaku senang saat lolos Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari Pemkab Sleman sebagai penerima beasiswa.
"Senang banget, saya harus kuliah tahun ini. Kalau misal rezeki pasti ada jalan, terus keterima di program ini ya langsung senang sekali, orang tua juga senang," kata Shafa saat ditemui detikJogja di kediamannya di Ngaglik, Sleman, Senin (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shafa mengaku mendapatkan informasi beasiswa kuliah ini dari salah satu tetangganya. Dia lega ketika dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa dan kini bisa kuliah.
"Awalnya daftar di negeri, nyoba KIP juga nggak diterima. Kalau infonya dapat dari tetangga. Terus saya coba daftar pakai kartu PKH sebagai syarat wajib," kata Shafa.
Shafa pun bersyukur dengan program beasiswa ini mimpinya kuliah bisa tercapai. Dia berharap semakin banyak siswa-siswi dari keluarga tidak mampu bisa kuliah.
"Semoga bantuannya ini bisa berkelanjutan di tahun berikutnya sehingga orang-orang bisa ikut merasakan bantuan ini," tutur Shafa.
Hal senada juga disampaikan Taradiva Aulia Agustia. Mahasiswi Universitas Amikom jurusan Teknik Informatika ini mengaku senang mimpinya lanjut kuliah bisa terwujud.
"Kalau untuk membiayai kuliah (keluarga saya) nggak bisa tapi saya ingin kuliah. Saya juga berharap program ini kalau bisa diadain setiap tahun soalnya banyak kelas menengah ke bawah yang nggak bisa tapi pengin kuliah," kata Taradiva saat ditemui detikJogja di rumahnya di Tempel, Sleman, Minggu (5/11).
Taradiva pun mengaku mendapat informasi beasiswa ini dari petugas Program Keluarga Harapan (PKH) di kampungnya. Dia pun lega ketika akhirnya diumumkan sebagai penerima beasiswa.
"Saya dapat info dari petugas PKH di desa. Lalu saya daftar dan alhamdulillah diterima," kata Taradiva.
Taradiva merupakan salah satu gadis dari keluarga tidak mampu. Perangkat desa setempat menyebut Taradiva merupakan gadis cerdas.
"Kemarin ada info dari kelurahan. Dia (Taradiva) anaknya memang cerdas tapi orang tuanya juga nggak mampu. Tapi dia semangat buat sekolah," kata Ketua RT 02 Tegal, Sumberrejo, Datik.
Beasiswa Kuliah untuk Pengentasan Kemiskinan
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman, Mustadi, menyebut Program JKS ini sebagai salah satu upaya untuk pengentasan kemiskinan. Lewat pendidikan diharapkan mahasiswa/mahasiswi ini bisa mendapatkan peluang yang lebih baik.
"Untuk penanganan kemiskinan banyak hal yang sudah kami lakukan. Satu hal penting terkait JKS di pendidikan ini adalah memutus mata rantai warga yang kurang mampu yang awalnya tidak punya pikiran untuk menguliahkan anak untuk mencicipi perguruan tinggi," kata Mustadi saat ditemui di Kantor Dinsos Pemkab Sleman, Selasa (7/11).
Dia mengatakan Program JKS ini menggandeng dua kampus yakni Universitas Amikom dan Universitas Aisyiyah. Total biaya yang digelontorkan untuk program beasiswa tahun ajaran 2023/2024 ini sekitar Rp 20 miliar.
Mustadi menerangkan pihaknya saat ini sedang mengkaji bantuan laptop bagi para penerima beasiswa. Sebab, laptop ini merupakan salah satu kebutuhan operasional para mahasiswa.
"Masalah ini juga sudah sampai ke kami lewat curhatan orang tua, kemarin anak-anak juga saya ajak ngobrol. Ini menjadi bahan pertimbangan juga bagi kami. Ternyata bantuan yang kami salurkan belum tuntas ya," kata Mustadi.
Dia menyebut rencana pemberian laptop ini juga masih digodok. Ada beberapa opsi di antaranya meminjamkan laptop hingga mahasiswa tersebut lulus.
"Katakanlah kami titip alat-alat (pendukung) di sana (universitas), kemudian dipinjamkan ke anak-anak lalu jika sudah lulus dikembalikan lagi untuk dipakai kloter selanjutnya. Namun itu masih dalam pikiran kami," pungkas Mustadi.
(ams/aku)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka