Badan Pers dan Penerbitan Equilibrium, atau kerap disapa EQ, merilis Majalah edisi XXV-nya dalam Grand Launching yang berbentuk pameran di FEB UGM. Perilisan itu bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-55.
Dalam edisi kali ini, Majalah Equilibrium edisi ini mengangkat tema ekonomika ketenagakerjaan dan bertajuk "Jalan Terjal Pembangunan Ketenagakerjaan di Indonesia".
Sementara itu, pameran digelar dalam dua hari itu, yakni 27-28 Oktober 2023, di Selasar Gedung Pembelajaran FEB UGM. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 388 peserta, mulai dari mahasiswa FEB UGM dan fakultas tetangga, awak pers di Yogyakarta, hingga alumni BPPM Equilibrium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, pameran di hari pertama oleh Hayfaza Nayottama selaku Pemimpin Umum BPPM EQuilibrium 2023/2024. Dalam pidatonya, ia berharap bahwa perilisan Majalah Edisi XXV ini dapat menjadi inspirasi dan katalis kolaborasi quadruple helix dalam pembangunan ekonomika ketenagakerjaan di Indonesia.
Setelah pameran dibuka, pengunjung mulai berdatangan dan berkeliling melihat objek serta partisi. Mereka juga langsung mengabadikan foto mereka dalam pameran Majalah EQuilibrium Edisi XXV.
Tema yang diangkat EQ tahun ini berlandaskan keresahan bersama awak EQ terkait iklim ketenagakerjaan di Indonesia dan Yogyakarta yang kian meresahkan dari sisi keadilan.
Sebut saja UMR Jogja yang rendah, sektor agraris yang belum dimanfaatkan secara optimal, serta pasar ketenagakerjaan yang masih jauh dari kata inklusif. Isu-isu ini dibalut dalam buletin majalah yang mengangkat berbagai isu dan perspektif.
"Melalui Majalah Equilibrium Edisi XXV kami mengajak Anda 'tuk menafahus benang merah yang menjerat pekerja Indonesia. Mari merenung sejenak dan berpikir, apakah segala peluh yang saya curahkan telah memberikan keadilan yang sepadan," ucap Rizal Farizi, Pemimpin Redaksi EQ, seperti rilis yang diterima detikJogja, Sabtu (28/10/2023).
Kemudian pada hari kedua, EQ juga melaksanakan ajang final EQ-Essay Fest serta Awarding untuk ketiga juara. Pada sesi presentasi dan penjurian, EQ-Essay Fest menghadirkan juri berkompeten yaitu Andreas Budi Widyanta, S.Sos., M.,A, dosen Fisipol dengan topik riset seputar ketenagakerjaan, serta Faisal Makrif, yaitu General Chairperson Serikat Merdeka Sejahtera (Semeste).
Seusai penjurian, acara ini berlanju menuju awarding EQ-Essay Fest yang sekaligus mengakhiri rangkaian Launching Majalah EQuilibrium XXV.
Eoudia Azalia dan Hayu Sindoro selaku ketua dan wakil ketua pelaksana Grand Launching berharap bahwa pelaksanaan Grand Launching ini dapat memberikan wawasan, inspirasi dan manfaat bagi pengunjungnya, serta menjadi ajang silaturahmi untuk alumni BPPM Equilibrium yang kembali menyambangi kampus. Acara ini juga diharap bisa memberikan semangat untuk berkontribusi pada ekonomika ketenagakerjaan.
Selain itu, Narendra Yogaswara selaku ketua pelaksana EQ-Essay Fest berharap bahwa pelaksanaan EQ-Essay Fest dapat menumbuhkan kultur kritis bagi peserta serta memotivasi peserta maupun finalis untuk terus berkontribusi aktif terkhusus dalam bidang ekonomika ketenagakerjaan.
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas