5 Pilar yang Harus Diperbaiki dalam Sepakbola Indonesia Versi Indra Sjafri

5 Pilar yang Harus Diperbaiki dalam Sepakbola Indonesia Versi Indra Sjafri

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Sabtu, 28 Okt 2023 21:44 WIB
Pelatih Tim Nasional Indonesia (Timnas) U-20, Indra Sjafri
Pelatih Tim Nasional Indonesia (Timnas) U-20, Indra Sjafri. Foto: Instagram @indrasjafri_coach
Bantul -

Pelatih Tim Nasional Indonesia (Timnas) U-20, Indra Sjafri menilai ada 5 pilar penting yang perlu diperbaiki dalam dunia sepakbola Indonesia. Salah satu poin penting dari kelima pilar itu adalah kurikulum sepakbola di Indonesia.

"Kelima pilar itu adalah infrastruktur, kurikulum, pengembangan pelatih, pengembangan pemain dan kompetisi," kata Indra saat menjadi Rakernas bersama Lembaga Seni Budaya dan Lembaga Pengembangan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara daring di UMY, Kasihan, Bantul, Sabtu (28/10/2023).

Kelima poin itu, kata Indra, berdasarkan pengalamannya saat menjadi pelatih Timnas U-16 hingga U-23. Menurutnya semua poin itu saling berkaitan dan perlu diberi perhatian yang sama oleh semua pemangku kepentingan sepak bola Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indra menilai saat ini tidak ada kebutuhan untuk memperbanyak stadion sepak bola. Menurutnya yang perlu mendapat dorongan adalah peningkatan jumlah lapangan sepak bola di pedesaan.

Pasalnya, Indra berpendapat bahwa banyak anak yang memiliki potensi multilateral berada di desa. Akan tetapi, mereka tidak memiliki fasilitas yang mendukung perkembangan bakat sepak bola.

ADVERTISEMENT

"Poin pertama infrastruktur, jadi yang saya maksud bukanlah menambah stadion. Tapi menyediakan lapangan untuk anak-anak bergerak atau berlatih sepak bola, karena untuk calon atlet adalah orang yang multilateral, orang yang tumbuh dengan banyak gerak," ucapnya.

Poin kedua adalah kurikulum, di mana untuk kurikulum ini Indra menilai perlu mendapat perhatian penting dari pihak-pihak terkait. Mengingat dari 20 negara terbaik dalam peringkat 1 hingga 20 adalah karena mereka memiliki filosofi sepak bola yang kuat.

"Jadi hal yang perlu diberikan perhatian adalah kurikulum sepak bola di Indonesia," ujarnya.

Masalah kurikulum ini menurut Indra membuat anak Indonesia membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan cara bermain sepak bola anak-anak di luar negeri. Untuk itu, Indra menilai perlunya peningkatan kurikulum setiap lima tahun sekali.

"Kurikulum itu dinamis, dan harusnya di-upgrade terus 5 tahun sekali. Selain itu, sebagai pelatih juga harus punya inovasi untuk menyesuaikan turnamen yang dihadapi," katanya.

Hal ketiga perlu perbaikan adalah pengembangan pelatih. Bukan tanpa alasan, Indra menyebut karena peran pelatih dinilai sangat penting dalam membangun tim.

"Kita selalu membayangkan masuk piala dunia, tapi kita tidak memperhitungkan berapa pelatih yang kita punya. Padahal peran pelatih sangat penting dalam membangun tim," ujarnya.

Bahkan, Indra menilai bahwa penting untuk mengalokasikan anggaran agar pelatih-pelatih mendapatkan pelatihan tanpa biaya. Dengan pelatian tersebut, kata Indra, akan meningkatkan kualitas pelatih.

"Karena saya khawatir di Indonesia orang dapat menjadi pelatih tanpa memiliki keterampilan dasar seperti menendang bola. Sehingga memang perlu untuk menyediakan pelatihan gratis," ucapnya.

"Contoh, Jepang punya pelatih 80 ribu, seribu lebih itu A Pro. Coba bandingkan, ini yang harus kita kejar. Kita beruntung ada Inpres nomor 3 tahun 2019, kami punya program kalau bisa lisensi D dan C itu gratis," lanjut Indra.

Lebih lanjut, hal yang perlu diperbaiki adalah pengembangan pemain. Sedangkan yang terakhir adalah soal kompetisi.

"Orang menganggap bahwa untuk bisa berprestasi hanya lewat kompetisi, padahal tidak. Kompetisi itu setelah 4 hal di atas sudah baik. Kompetisi itu hanya ujian saja," ujarnya.

Dengan dukungan dan perbaikan terhadap lima poin tersebut, Indra yakin ke depannya perkembangan sepak bola Indonesia akan semakin baik.

"Kalau kita memberikan dukungan pada kelima aspek ini, kita akan membawa perkembangan sepak bola ke arah yang lebih baik di masa depan," ucapnya.

Di sisi lain, dalam rencana jangka pendek Indra menilai perlu mendatangkan pemain berbakat dari luar negeri. Semua itu untuk mencapai prestasi yang lebih cepat dan dapat memotivasi generasi mendatang.

"Bagaimana kita bisa mempersiapkan generasi berbakat sepak bola Indonesia yang lebih unggul jika kita tidak menginvestasikan pelatih dan pemain berkualitas? Mari tingkatkan kualitas ini, dan mari kita hindari saling menyalahkan, karena hal itu yang sangat tidak produktif," ujarnya.


Hide Ads