Ada banyak patung yang dipajang di kompleks taman Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja. Mulai dari patung bidadari hingga jubah misterius. Seperti apa kisahnya?
Pantauan detikJogja, patung-patung itu bisa ditemukan di taman yang berlokasi di timur gedung Dekanat Fakultas Seni Rupa ISI Jogja. Di bagian rerumputan sekitar taman, terlihat ada banyak patung dengan bentuk berbeda-beda.
Banyak mahasiswa ISI Jogja yang duduk dan berbincang di kursi-kursi taman yang disediakan. Kompleks taman ini tampak ditanami pohon trembesi yang rindang dan membuat area ini menjadi teduh di siang hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patung-patung yang ada di sekitar taman memberi kesan estetika tersendiri bagi pengunjung. Masing-masing patung memiliki nama tersendiri yang tercantum tepat di sebelah tempat patung berdiri.
Wakil Dekan III Fakultas Seni Rupa (FSR) ISI Yogyakarta, Lutse Lambert Daniel Morin, S.Sn., M.Sn., mengatakan karya patung-patung di sekitar taman telah ada sejak 2018. Total ada 20 karya patung yang dipajang di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan jalan utama ISI Jogja.
"Sejak saya menjadi Ketua Jurusan Seni Murni sekitar tahun 2018, patung yang berada di sekitar Plaza FSR dipasang, sebelumnya belum pernah ada di ruang publik bagi civitas mahasiswa. Kecuali patung bidadari di utara Gedung Seni Murni dan Patung RJ Katamsi di selatan gedung Seni Murni," ujar Lutse kepada detikJogja, Jumat (13/10).
"Pertama kali karena adanya pameran nasional dan internasional, saya berniat memamerkan karya 3D atau patung dan kriya di ruang terbuka. Kemudian dari hasil yang mengedukasi, maka saya mengusulkan untuk dipermanenkan," imbuhnya.
![]() |
Ada Patung Hibah dari Keraton Jogja
Lutse menerangkan salah satu patung merupakan hibah dari Keraton Jogja. Patung itu berupa bidadari itu dipajang di utara gedung seni murni. Sedangkan sisanya merupakan karya alumni, mahasiswa, dan dosen.
"Patung Bidadari berjumlah empat buah dari hibah untuk ISI Jogja dari Keraton Jogja yang berawal dari Belanda. Patung lain dari alumni, mahasiswa, dan dosen melalui kurasi yang sangat ketat untuk pembelajaran di lingkungan akademis dan merepresentasikan daya cipta untuk pengetahuan publik terhadap seni," jelasnya.
"Patung dari alumunium berbentuk jubah tersebut salah satu karya Prof. Dr. Timbul Raharjo M. Hum. almarhum, merupakan representasi pemikiran beliau tentang kehidupan," lanjutnya.
Selengkapnya di halaman berikut.
Peletakan Patung Juga Dikurasi
Di sisi lain, peletakan patung-patung itu juga memiliki makna tersendiri. Dia menyebut penataan peletakan patung itu terkait dengan sejarah berdirinya Fakultas Seni Rupa ISI Jogja.
"Peletakan melalui kuratorial dan perjalanan panjang yang memaknai pada sejarah panjang ISI Yogyakarta. Salah satunya patung bidadari yang terletak di utara gedung seni murni merupakan sejarah awal ISI Yogyakarta FSR berawal dari Gampingan sekarang Jogja National Museum Gampingan, Wirobrajan, Jogja yang patung tersebut diletakkan di depan studio patung. Patung RJ Katamsi diletakkan di wajah utama lingkungan FSR ISI Yogyakarta karena dahulu di Gampingan berada di halaman utama/pintu masuk FSR," urainya.
![]() |
Ke depannya juga akan dipajang patung logo ISI Jogja. Rencananya patung itu akan memiliki tinggi empat meter yang akan diletakkan di pintu utama ISI Jogja.
"Dalam bulan depan FSR akan membangun patung Logo ISI Yogyakarta setinggi empat meter. Saat ini dalam proses pembuatan miniatur di Desa Jagalan Beji Kelurahan Purwokinanti Kecamatan Pakualaman Jogja oleh dosen dan alumni. Patung yang direncanakan sudah melalui FGD dan kesepakatan bersama dalam rangkaian DIES Ke-39 Natalis 2023. Patung tersebut akan menjadi patung permanen yang akan diletakkan di pintu utama ISI Jogja," pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar dan Novi Vianita Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu