BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) turut meramaikan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober kemarin. Mereka membuat booth campaign batik sebagai bentuk apresiasi budaya batik.
Hari Batik Nasional pada 2 Oktober ini menjadi inspirasi bagi BEM FISIP UAJY untuk membuat suatu kampanye tentang batik. BEM FISIP UAJY menyediakan photobooth dengan latar kain batik.
Photobooth ini tersedia pada 3-4 Oktober 2023 di depan tangga demokrasi dekat lift lantai satu. Departemen Sosial Politik dan Lingkungan (SOSPOLING) BEM FISIP UAJY menjelaskan alasan mereka mengadakan photobooth ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat kami berpikir pada beberapa hari ke depan kan ada hari batik udah mau deket, dan kalau kita liat di kampus kita, batik itu kan masih dianggap pakaian formal, pakaian kondangan. Padahal batik itu kan sebenernya bagus-bagus aja buat dijadiin outfit ngampus, cuma kan pandangan yang nempel di batik itu," ujar anggota departemen SOSPOLING BEM FISIP UAJY, Deomedes Rosarivia Vietnabarga (19) saat berbincang dengan detikJogja, Selasa (3/10/2023).
"Nah kami coba buat warga FISIP nih nggak berpikiran seperti itu. Karena batik kan warisan budaya yang udah diakui kan jadi kaya kenapa kalau bukan kita tuh siapa lagi yang jagain," tambahnya.
Setelah kampanye ini, BEM FISIP UAJY juga bakal mengusulkan program rutin misal satu hari dalam sebulan wajib berbatik.
"Nah jadi mau menjadikan FISIP Berbatik ini nggak cuma memperingati Hari Batik Nasional, tapi akan dijadikan program kerja bulanan. Jadi kayak ada harinya FISIP Berbatik di tiap bulannya. Nah ini permulaannya," ujar Deo.
Deo menyebut respons para mahasiswa FISIP pun positif. Dia menyebut banyak mahasiswa FISIP yang semakin semangat memakai batik ke kampus.
"Kalau dibanding sama hari-hari sebelumnya kan monoton aja gitu, tapi sekarang tuh wow, sebutannya udah kayak culture banget gitu loh pada pake batik. Ke samping kiri kanan liat batik, kayak asyik dan beda aja gitu suasananya, jadi lebih berwarna," ujar Deo.
Deo berharap kampanye ini bisa membuat batik menjadi salah satu pilihan pakaian mahasiswa FISIP UAJY.
"Harapannya festival batik FISIP atau FISIP Berbatik di tiap bulannya bisa terealisasi. Kita sama sama mencintai budaya Indonesia, kita sama-sama menjaga budaya Indonesia," tutur Deo.
![]() |
Lantas adakah makna pemilihan kain batik yang digunakan photobooth tersebut?
"Kalau dilihat itu kan ada dua motif batik, jadi salah satu dari batik itu ada batik modern sama batik tradisional. Jadi kita ingin mengembangkan dan melestarikan batik tradisional dan modern," ujar anggota departemen SOSPOLING BEM FISIP UAJY, Mega Kencanawati Puspasari (19) di lokasi yang sama.
"Saya kurang tahu pasti motifnya, cuma katanya megamendung sama batik tradisional yang masih dicanting," tambahnya.
Selengkapnya di halaman berikut.
Pantauan detikJogja, photobooth dengan latar batik itu diminati para mahasiswa. Banyak yang berpakaian batik dan berfoto di photobooth yang telah disediakan BEM.
Salah satunya, Fransiska Viorentina Haryono (19) dan Raditya Benedic Siantoro yang menyebut berpakaian batik hal yang seru dan menyenangkan. Mereka berharap batik sebagai budaya Indonesia tetap lestari.
"Seru banget ya tentunya ya ini. Jadinya kita nggak lupa sama budaya kita. Apalagi kan FISIP ini kebanyakan menggunakan pakai baju yang ke barat-baratan kan. Nah dengan adanya batik ini jadi kita nggak lupa siapa kita," ujar Irine saat berbincang dengan detikJogja.
"Karena saya kan Jawa ya, kalau orang Jawa itu jangan hilang Jawanya. Batik adalah culture dari orang Jawa," tambah Radit.
"Bangga budaya Indonesia," tutur Irine dan Radit.
Irine dan Radit juga berharap dengan diadakannya FISIP Berbatik ini dapat menggaet mahasiswa yang lain untuk mencintai batik.
"Saya berharap dengan diadakannya campaign ini orang-orang lebih memperhatikan batik. Karena batik adalah budaya Indonesia, jadi ayo pake batik teman teman," ajak Radit.
"Jangan lupa where we are, where we from tuh jangan pernah lupa. Kita tuh Indonesia batik Indonesia. Jangan ke kampus pake crop top no, ke kampus pake batik yes," tambah Irine.
Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Meisya dan Steffy Gracia peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Komentar Terbanyak
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Lokataru Sebut Delpedro Marhaen Tetap Semangat Meski Ditetapkan Tersangka
Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Jadi Tersangka Penghasutan Aksi Anarkis