.webp)
Sejumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) kompak memakai batik. Hal ini mereka lakukan untuk merayakan Hari Batik Nasional yang diperingati tiap 2 Oktober.
Hal ini terlihat di area kampus FIB UGM. Tampak sejumlah mahasiswa kompak memakai baju batik.
Salah satunya, mahasiswa FIB-UGM program studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Yanuar. Dia mengaku mengajak teman-teman sekelasnya untuk berbaju batik hari ini.
"Pakai batik untuk memperingati hari batik dan sudah kesepakatan satu kelas, janjian dari kemarin malam. Semuanya pakai batik, satu kelas ada 47 orang," ujar Yanuar saat ditemui detikJogja di Gedung Fakultas Ilmu Budaya, Senin (2/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Motif Batik Khas Jogja dan Filosofinya |
Yanuar berharap lewat Hari Batik Nasional ini generasi muda semakin cinta budayanya. Tak hanya itu dia berharap, generasi muda memahami motif batik yang mereka kenakan.
"Harapannya untuk anak muda lebih menyukai dan mengerti filosofi batik itu sendiri," terang Yanuar.
Meski kompak janjian sekelas, Yanuar dan teman-temannya masing-masing memakai motif batik yang berbeda.
"Kalau batik yang saya pakai asli dari Kebumen, kurang tahu artinya apa, tapi (kata) produsennya itu Sekar Jagat," ujar Yanuar.
"Kalau batik yang saya pakai, ini motif wayang, setau saya ini menceritakan tentang Nabat Nawa," sambung teman Yanuar, Rafi di lokasi yang sama.
 Mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM kompak memakai baju batik di Hari Batik Nasional, Senin (2/10/2023) Foto: dok. Istimewa/Thoby |
Tak hanya Yanuar dan teman sekelasnya, mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UGM juga terlihat mengenakan pakaian batik. Salah satunya, Thoby yang juga mengajak teman-temannya untuk mengenakan batik.
"Kebetulan saya ketua kelas dan saya yang menginisiasi teman-teman untuk memakai batik, dari 38 orang ada sekitar 10-12 orang yang tidak memakai batik hari ini," ujar Thoby saat ditemui detikJogja di Kantin FISIPOL UGM.
Hal senada disampaikan temannya, Jessica. Jessica mengaku memakai batik karena diajak Thoby.
"Karena udah banyak orang yang jarang pakai batik biar kita bisa jadi contoh buat orang lain," harap Jessica.
Momentum Hari Batik Nasional membuat Thoby merasa terdorong untuk memakai batik untuk merayakannya. Hal inilah yang membuatnya terpantik mengajak teman-temannya sekelas kompak berbaju batik hari ini.
"Aku suka hal-hal yang berbau nasionalis, jadi, rasanya pas kalau di hari batik ini kita pakai batik. Dari kampus sendiri aku kurang tahu ini diwajibkan atau tidak, tapi dari aku sendiri ngajakin temen-temen untuk pakai batik, tapi tidak mewajibkan," pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar dan Novi Vianita Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.
(ams/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan