Anggota DPRD Kabupaten Sleman dr Raudi Akmal mendorong Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani mampu memberdayakan masyarakat sekitar lewat pengelolaan sampah. Ia menilai lewat TPST, masyarakat tidak hanya diajak untuk mengubah perilakunya menjadi rajin buang sampah pada tempatnya, tetapi juga belajar mengelola sampah yang dihasilkan.
"Untuk memandirikan masyarakat sekitar, kita perlu mengajak masyarakat untuk belajar mengelola sampah. Sampah-sampah itu nanti bisa dikelola menjadi pakan ternak (magot), pupuk dan abu yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan paving," kata Raudi Akmal dalam keterangan tertulis, Kamis (21/12/2023).
Ia membeberkan saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman sudah menyiapkan tempat pengolahan sampah terpadu yang ditargetkan bisa beroperasi di tahun 2024. TPST pertama berlokasi di Minggir, Sleman dengan luas 6.600 meter persegi. Selanjutnya, adalah TPST di Tamanmartani yang mampu menampung sampah hingga 80 ton per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Raudi kembali mengingatkan masyarakat sekitar TPST perlu diberdayakan dengan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.
"Produksi sampah kita itu besar, kalau bisa diolah dengan tepat tentu bisa dikonversi dengan produk-produk yang bisa diperjualbelikan. Hasilnya nanti bisa buat masyarakat yang terlibat," jelasnya.
Kegiatan ini menurutnya sudah banyak dilakukan oleh TPS3R. Hal tersebut kerap dilakukan karena mampu mengubah sampah menjadi berkah dan menjadi salah satu langkah kebaikan bersama.
Ia menilai selain mengurangi timbunan sampah, pemberdayaan tersebut juga untuk memberikan nilai ekonomis kepada masyarakat.
"Kini setelah ada TPST perlu diperluas jangkauan pemberdayaannya, sehingga kehadiran TPST juga bisa berimbas pada peningkatan ekonomi kreatif masyarakat Sleman," pungkas Raudi.
(rih/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi