Pemerintah Kabupaten Sleman mendorong peningkatan pendidikan lewat beasiswa hingga WiFi gratis. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyebut program pendidikan ini tak lepas dari banyaknya kampus di wilayahnya.
Salah satu upaya tersebut adalah mengadakan beasiswa Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi anak-anak kurang mampu untuk mengenyam bangku perguruan tinggi. Tercatat sudah ada dua perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Pemkab Sleman yakni Amikom dan Unisa.
"Saya sebagai Bupati, karena Sleman banyak perguruan tinggi, sangat ingin anak-anak Sleman itu tidak hanya tamat SMA, tapi paling tidak harus kuliah," ungkap Kustini dalam acara Blak-blakan detikcom, Senin, (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami adakan program beasiswa, sampai saat ini menelan biaya hingga Rp 15 miliar, itu sasarannya warga miskin. Kita kerja sama dengan Amikom dan kemarin dengan Unisa. Nanti, anak-anak bisa ambil vokasi hingga S1. Nggak ada syarat, yang paling penting tes bisa lolos," sambungnya.
Kustini turut mengharapkan program ini dapat terus berlangsung dan jumlah perguruan tinggi bisa bertambah. Terutama pada 2024 mendatang, beasiswa JPS akan menyasar masyarakat miskin.
"Untuk ke depannya perguruan tinggi juga saya tembus. Jadi bisa mewujudkan harapan anak-anak yang ingin kuliah tapi karena terbatas. Akhirnya saya sampaikan kepada masyarakat, anak-anak Sleman itu pintar tapi belum ada kesempatan. Tahun 2024 itu kami rentan miskin. Beberapa punya rumah, motor tapi mereka nggak cukup (menguliahkan anak). Jadi 2024 nanti sasaran kami miskin dan rentan miskin," ujar Kustini.
Tak hanya program beasiswa, Pemkab Sleman juga menyediakan program WiFi gratis saat pandemi. Hal ini untuk mendukung anak-anak sekolah mengakses pendidikan yang selama pandemi digelar daring.
Diungkapkan Kustini, program ini terinspirasi dari anak-anak Korea Selatan. Dia juga mengharapkan WiFi gratis ini bisa menambahkan mutu pendidikan Sleman. Sehingga jaringan internet tidak hanya bisa dinikmati masyarakat kota namun hingga pelosok daerah.
"Kepikiran program ini gara-gara sebelum Covid saya diajak suami ke Korea Selatan. Anak-anak di sana sekolah itu tidak ada yang bawa buku tapi bawanya laptop. Terus saya mikir, kapan ya Sleman bisa seperti itu. Lalu pas COVID coba kita terapkan. Tidak ada jarak sampai dua tahun," ungkapnya.
"Program ini tidak temporer pas COVID saja. Kalau masyarakat membutuhkan lagi, nanti kita tambahkan lagi. Jadi WiFi gratis itu kita kerjasama dengan Kominfo. Yang penting bagi saya, seluruh masyarakat melek digital," sambung Kustini yang menjabat sejak 26 Februari 2021 itu.
Selanjutnya, program WiFi gratis ini memang tak hanya untuk pengembangan pendidikan, namun juga untuk perekonomian. Namun, Bupati Sleman memprioritaskan fasilitas ini untuk pendidikan, yakni untuk mempermudah anak-anak mendapatkan akses internet untuk pembelajaran.
"WiFi gratis ini sangat membantu khususnya pendidikan. Jadi pas COVID anak-anak kan nggak bisa keluar, jadi guru-guru harus meningkatkan potensi masing-masing. Jadi bagaimana caranya anak-anak bisa belajar tapi dengan keterbatasan," tuturnya.
(ams/sip)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan