Perayaan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember selalu menjadi momen penting untuk mengekspresikan rasa cinta, hormat, dan penghargaan kepada sosok ibu. Salah satu cara yang paling populer untuk mengenang jasa ibu adalah melalui lagu yang mampu menyentuh hati dan menguatkan makna dari perayaan tersebut.
Di Indonesia, lagu Hymne Hari Ibu telah lama menjadi simbol penghormatan nasional, tak hanya karena melodinya yang lembut, tetapi juga karena liriknya yang sarat dengan rasa bakti dan pengabdian kepada ibu.
Lagu Hymne Hari Ibu sendiri menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak diciptakan oleh Nortier Simanungkalit dengan syair yang digagas oleh KOWANI, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita dan juga Tim Penggerak PKK. Lagu ini sangat pas untuk dinyanyikan kepada para ibu untuk menunjukkan rasa hormat dan cinta kepada mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikers, bagi kalian yang belum tahu lirik dan juga notasi dari Hymne Hari Ibu. Berikut kami sediakan lirik lirik lagu Hymne Hari Ibu dengan Not, serta sejarah dan makna dari Hari Ibu itu sendiri.
Lirik Hymne Hari Ibu
Dikutip dari akun YouTube Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, berikut lirik Hymne Hari Ibu.
Sekuntum melati lambang kasih nan suci
Ibu Indonesia pembina tunas bangsa
Berkorban, sadar cita tercapai dengan giat bekerja
Merdeka laksanakan bhakti pada Ibu Pertiwi
Wanita Indonesia sebagai ibu bangsa
Insan pembangunan mitra sejajar pria
Merdeka melaksanakan dharma tuk mencapai cita- cita
Indonesia nan jaya adil makmur merata
Not Hymne Hari Ibu
Sementara itu, berikut ini notasi lagu Hymne Hari ibu:
Notasi Lagu Hymne Hari Ibu Foto: Tangkapan Layar Buku Panduan Perayaan Hari Ibu KemenPPPA |
Sejarah dan Makna Hari Ibu
Gema Sumpah Pemuda dan lantunan lagu Indonesia Raya pada 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda Indonesia membangkitkan semangat para pemimpin organisasi perempuan untuk bersatu dalam wadah yang mandiri. Pada masa itu, kebanyakan organisasi perempuan masih tergabung dalam perkumpulan pemuda pejuang kemerdekaan.
Terinspirasi oleh semangat persatuan ini, kaum perempuan pejuang kemerdekaan menginisiasi Kongres Perempuan Indonesia Pertama yang digelar pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Salah satu hasil penting dari kongres tersebut adalah terbentuknya organisasi federasi mandiri bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI). Melalui PPPI, semangat persatuan dan perjuangan perempuan tumbuh untuk bersama laki-laki memperjuangkan harkat dan martabat bangsa Indonesia, sekaligus meningkatkan posisi perempuan agar menjadi individu yang maju dan berdaya.
Pada tahun 1929, PPPI berubah nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Kemudian, pada 1935, digelar Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres ini tidak hanya mendirikan Badan Kongres Perempuan Indonesia, tetapi juga menegaskan peran utama perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang bertanggung jawab membina dan mendidik generasi muda agar memiliki kesadaran kebangsaan yang tinggi.
Perjuangan perempuan berlanjut melalui Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung pada tahun 1938. Dalam kongres ini, tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu, yang kemudian disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur, tertanggal 16 Desember 1959.
Pada tahun 1946, Badan Kongres Perempuan Indonesia berkembang menjadi Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), yang hingga kini terus aktif menyesuaikan peran dan kiprahnya dengan tuntutan zaman. Peristiwa penting pada 22 Desember menjadi tonggak sejarah kesatuan gerakan perempuan Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia, Hari Ibu bukan hanya sebagai penghargaan terhadap jasa seorang ibu dalam keluarga, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap peran perempuan secara keseluruhan sebagai ibu, istri, warga negara, anggota masyarakat, dan hamba Tuhan Yang Maha Esa. Perempuan memiliki peran strategis sebagai pejuang dalam merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan nasional.
Peringatan Hari Ibu bertujuan untuk terus mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, khususnya generasi muda, akan makna Hari Ibu sebagai simbol kebangkitan, persatuan, dan kesatuan perjuangan perempuan Indonesia yang tak terpisahkan dari perjuangan bangsa.
Nilai perjuangan dan semangat persatuan ini harus diwariskan sebagai semangat juang yang memperkuat tekad untuk melanjutkan perjuangan nasional menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
detikers, itu tadi adalah lirik lagu Hymne Hari Ibu lengkap dengan notasi, sejarah dan maknanya. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Shakti Brammaditto Widya Fachrezzy peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di detikcom
(par/par)













































Komentar Terbanyak
Jawab Sindiran Luhut, UGM Pamerkan Penelitian Bawang Putih
Wisatawan Sambat Kena Getok Harga Sewa Tikar Rp 50 Ribu di Pantai Drini
Jogja Diprediksi Ramai Wisatawan Saat Nataru, GKR Bendara Minta Akamsi Sabar