Begini Penampakan Makam Mbah Jembrak di Pasar Godean

Begini Penampakan Makam Mbah Jembrak di Pasar Godean

Dwi Agus - detikJogja
Selasa, 20 Agu 2024 21:57 WIB
Kondisi Makam Mbah Jembrak di dalam kompleks Pasar Godean, Sleman, Senin (5/8/2024). Pasar Godean saat ini masih dalam proses revitalisasi.
Kondisi Makam Mbah Jembrak di dalam kompleks Pasar Godean, Sleman, Senin (5/8/2024). Pasar Godean saat ini masih dalam proses revitalisasi. Foto: Dwi Agus/detikJogja
Sleman - Makam Mbah Jembrak merupakan salah satu ikon di Pasar Godean, Sleman. Letaknya berada di sisi selatan atau berhadapan langsung dengan Jalan Godean. Berada dalam sebuah bangunan proyek revitalisasi Pasar Godean.

detikJogja mendatangi lokasi yang saat ini masih tertutup seng jika dilihat dari Jalan Godean. Sisi dalamnya hanya terlihat kain putih yang menutupi sisi dalamnya. Di balik kain penutup ini terdapat dua nisan, yang konon disebut sebagai makam Ki Jembrak dan Nyi Jembrak.

Kondisi Makam Mbah Jembrak di dalam kompleks Pasar Godean, Sleman, Senin (5/8/2024). Pasar Godean saat ini masih dalam proses revitalisasi.Kondisi Makam Mbah Jembrak di dalam kompleks Pasar Godean, Sleman, Senin (5/8/2024). Pasar Godean saat ini masih dalam proses revitalisasi. Foto: Dwi Agus/detikJogja

"Iya ada dua nisan di dalamnya, kalau pedagang dan warga sekitar Pasar Godean menyebutnya makam Mbah Jembrak," jelas Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Godean, Eni Yuliyanti, Selasa (20/8/2024).

Sebelum direvitalisasi, letak makam ini berada di sisi tengah pasar. Ini karena area Pasar Godean yang lama memang cenderung ke selatan. Sementara untuk saat ini bisa terlihat dari Jalan Godean sisi selatan pasar.

Dulunya makam berada dalam sebuah rumah-rumahan kecil. Fungsi dari rumah ini untuk menaungi dua makam yang berada di sisi dalamnya. Sementara untuk saat ini masih berdiri dinding pada setiap sisinya.

Makam Mbah Jembrak terdampak dalam revitalisasi Pasar Godean. Bukan digusur namun dipercantik dengan bangunan baru. Jika dulu berukuran 3x3 meter maka saat ini lebih luas menjadi 5x5 meter.

"Makam itu kan sudah turun-temurun dari zaman simbah saya, zaman Belanda sudah ada. Namanya makam Mbah Jembrak, sudah meninggal dari dulu sebelum era simbah saya. Kami tidak tahu asal-usulnya dari mana dan kapan meninggalnya," jelas Eni.

Keberadaan makam di tengah-tengah pasar tidak memberatkan pedagang. Eni menuturkan para pedagang justru ikut merawat makam. Mulai dari bersih-bersih hingga nyekar pada hari-hari tertentu.

Dengan adanya revitalisasi Pasar Godean, para pedagang menyambut baik. Terlebih penanggung jawab proyek turut memperhatikan keberadaan makam. Terbukti dengan pembangunan dinding persegi yang mengelilingi sekitarnya.

"Simbah saya dulu cerita memang tidak diketahui kapan meninggalnya tapi harinya Jumat Pon. Sepasang nisan suami istri. Cerita simbah memang dulu mau dipindah, tapi tidak perbolehkan dan sekarang jadi wisata religi," ujarnya.

Akses menuju makam juga turut diperbaiki. Sehingga peziarah dapat langsung masuk melalui sisi selatan yang berbatasan langsung dengan pedestrian. Sementara pada zaman dahulu masih terlihat berada di sisi dalam karena penataan los pasar kala itu.

"Diperbaiki lebih bagus lagi, diperluas sekarang. Mungkin kurang lebih 5x5 meter mengikuti desain pasar. Dulu kan di dalam pasar masuknya. Sekarang divariasi dari jalan langsung bisa masuk orang ziarah," kata warga sekitar Pasar Godean, Antok Gendut.

Antok menceritakan sosok Ki Jembrak konon adalah pejuang. Disebut memiliki nama asli Pangeran Haryo Gagak Handoko dan seorang pengikut Pangeran Diponegoro. Sementara Nyi Jembrak adalah pasangannya atau sang istri.

"Pengikut Diponegoro yang ketiga. Sejarahnya seperti itu. Iya beliau sesepuh Godean," ujarnya.


(rih/ahr)

Hide Ads