50+ Istilah Sebutan Anak dalam Bahasa Jawa: Berdasarkan Jumlah-Kondisi Lahir

50+ Istilah Sebutan Anak dalam Bahasa Jawa: Berdasarkan Jumlah-Kondisi Lahir

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 14 Des 2023 14:33 WIB
Ilustrasi Anak Pertama
Ilustrasi sebutan anak dalam bahasa Jawa Foto: iStock
Jogja -

Tahukah detikers bahwa dalam bahasa Jawa terdapat berbagai macam kosakata terkait penyebutan anak? Kosakata tersebut menjelaskan kondisi anak dalam suatu keluarga, baik dari segi jumlah, urutan, kondisi kelahiran, hingga waktu kelahiran.

Dalam bahasa Indonesia juga dikenal kosakata serupa seperti sulung, bungsu, kembar, dan tunggal. Dalam bahasa Jawa, istilah-istilah tersebut bahkan memiliki perincian yang lebih detail.

Berikut ini beberapa istilah Jawa untuk anak berdasarkan jumlah, urutan, kondisi lahir, dan waktu kelahiran yang dikutip dari buku Baboning Pepak Basa Jawa karya Budi Anwari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

50+ Sebutan Anak dalam Bahasa Jawa

Berdasar Jumlah Anak

1. Unting-unting: anak satu perempuan
2. Ontang-anting: anak satu laki-laki
3. Uger-uger lawang: anak dua laki-laki semua
4. Kembang sepasang: anak dua perempuan semua
5. Gotong mayit: anak tiga perempuan semua
6. Cukit dulit: anak tiga laki-laki semua
7. Saramba: anak empat laki-laki semua
8. Sarimpi: anak empat perempuan semua
9. Pandhawa: anak lima laki-laki semua
10. Pancagati: anak lima perempuan semua
11. Kendhini-kendhana: anak dua (perempuan dan laki-laki)
12. Kendhana-kendhini: anak dua (laki-laki dan perempuan)
13. Sendhang kapit pancuran: anak tiga (laki-laki, perempuan, laki-laki)
14. Pancuran kapit sendhang: anak tiga (perempuan, laki-laki, perempuan)
15. Keblat papat: anak empat laki-laki dan perempuan
16. Sepasar: anak lima laki-laki dan perempuan
17. Padangan: anak lima (perempuannya hanya satu)
18. Ipil-ipil/pipilan: anak lima (laki-lakinya hanya satu)
19. Pandhawa nyandhangi: anak enam (perempuannya hanya satu dan merupakan anak bungsu)
20. Kembar: anak dua yang lahir bersamaan
21. Kembar gantung: kembar, tetapi lahirnya selang satu hari
22. Dhampit: anak dua (perempuan dan laki-laki) yang lahirnya bersamaan
23. Gilir kacang: anaknya banyak, tetapi bergiliran laki-laki perempuan
24. Lumpat kidang: anaknya banyak, tetapi tidak bergiliran antara laki-laki dan perempuannya
25. Gendhong: banyak anak perempuan dengan anak laki-laki di urutan tengah
26. Pathok: banyak anak laki-laki, tetapi untuk urutan tengahnya adalah perempuan
27. Grandhel: banyak anak perempuan atau laki-laki, dengan bungsu perempuan atau laki-laki
28. Sumarak: banyak anak dengan jumlah anak laki-laki lebih dominan
29. Anggana: banyak anak, tetapi yang masih hidup hanya satu

Berdasarkan Kondisi Lahir

30. Cemani: anak berkulit hitam mulus
31. Wungle/bule: anak berkulit putih mulus
32. Gondhang kasih: Dua anak dengan warna kulit yang berbeda, ada yang hitam dan putih
33. Lola: anak yang ditinggal kedua orang tuanya (yatim-piatu)
34. Yatim: anak yang ayahnya telah meninggal
35. Lola bapa/biyung: anak yang sudah tidak memiliki ayah atau ibu (sudah wafat)
36. Konduran: anak yang lahir dengan selamat, tetapi ibunya meninggal
37. Sumala: anak yang mengalami disabilitas sejak lahir
38. Thok thin: anak yang lahir dengan kepala kecil
39. Tiba sampir: anak yang lahir dengan berkalung usus
40. Tiba ungker: anak yang lahir dengan usus mengelilingi leher
41. Wungkul: anak yang lahir tanpa ari-ari

ADVERTISEMENT

Berdasarkan Urutan Kelahiran

42. Wuragil: anak paling akhir (bungsu)
43. Sumendhi: kakaknya bungsu
44. Pandhadha: anak ketiga
45. Panggulu: anak kedua
46. Pambarep: anak nomor satu (sulung)
47. Panenggak: anak kedua dari lima anak
48. Panengah: anak ketiga dari lima anak

Berdasarkan Waktu Kelahiran

49. Julung kembang: anak yang lahir ketika matahari muncul
50. Julung sungsang: anak yang lahir pada waktu siang hari (dhuhur)
51. Julung sarab/surup: anak yang lahir pada waktu mendekati surup
52. Julung caplok: anak yang lahir ketika waktu maghrib (surup)
53. Margana: anak yang lahir ketika ibunya bepergian
54. Wahana: anak yang lahir ketika ibunya sedang ada pasamuan
55. Wuyungan: anak yang lahir ketika perang
56. Jempina: anak yang lahir ketika belum waktunya (prematur)

Nah, demikian beberapa istilah dalam bahasa Jawa untuk menyebut anak, berdasarkan jumlah, kondisi lahir, hingga waktu kelahirannya. Semoga bermanfaat, ya, detikers!




(par/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads