17 Pilihan Film yang Bisa Ditonton Saat Hari Pahlawan, Simak Dab!

17 Pilihan Film yang Bisa Ditonton Saat Hari Pahlawan, Simak Dab!

Jihan Nisrina Khairani - detikJogja
Rabu, 08 Nov 2023 16:37 WIB
poster Hari Pahlawan 2023
17 Pilihan Film yang Bisa Ditonton Saat Hari Pahlawan, Simak Dab!. Film yang ditonton saat Hari Pahlawan 2023 (Foto: Freepik)
Jogja -

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenang jasa para pejuang kemerdekaan. Salah satunya adalah dengan menonton film-film inspiratif yang mengangkat kisah kepahlawanan dan pengorbanan para pahlawan terdahulu.

Di dunia perfilman Indonesia, terdapat sejumlah karya spektakuler yang berhasil menggambarkan perjuangan para pahlawan sehingga penonton bisa merasakan getirnya pertempuran dan keberanian melawan pasukan penjajah.

Mulai dari film biografi hingga kisah-kisah heroik yang mengharukan, berikut adalah 17 rekomendasi film yang dapat dijadikan pilihan untuk ditonton pada saat Hari Pahlawan tanggal 10 November, lengkap dengan sinopsisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekomendasi Film Bertema Kepahlawanan

  • Gie (2005)

Film ini mengisahkan tentang kehidupan seorang aktivis mahasiswa Indonesia bernama Soe Hok Gie yang merupakan seorang intelektual muda cerdas dan peduli terhadap masalah sosial dan politik di Indonesia pada era 1960-an.

Dibintangi oleh Nicholas Saputra, sikap Gie yang tegas yang justru membuatnya sulit diterima oleh lingkungannya. Saat memasuki masa dewasa, pergulatan Gie kian rumit. Di lingkungan kampus, tempat yang seharusnya bebas dari pengaruh politik negara, ia malah harus berurusan dengan kepentingan politik partai.

ADVERTISEMENT
  • Kadet 1947 (2021)

Mengutip laman resmi Lembaga Sensor Film Indonesia, film Kadet 1947 menceritakan mengenai empat kadet angkatan udara di Maguwo, Yogyakarta, yaitu Sigit, Mul, Adji, dan Har. Meskipun mereka belum memiliki status prajurit dan belum bisa menerbangkan pesawat, mereka berusaha membantu para seniornya untuk berpartisipasi dalam perjuangan melawan penjajah.

Kisah patriotik para kadet ini terinspirasi oleh serangan udara pertama Angkatan Udara yang dilakukan oleh para kadet terhadap markas pertahanan Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 29 Juli 1947.

  • Soerabaia '45 (1990)

Film Soerabaia '45 mengisahkan peristiwa heroik yang melatarbelakangi penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan, yakni Pertempuran Surabaya. Kisah ini melibatkan tokoh-tokoh penting, seperti Bung Tomo yang menjadi pembakar semangat rakyat.

Tak hanya itu, film yang rilis pada tahun 1990 ini juga menampilkan peristiwa-peristiwa dramatis, misalnya perobekan bendera Belanda dan tertembaknya Brigadir Mallaby. Film Soerabaia '45 memvisualisasikan kejadian tersebut secara dramatis dan menghadirkan sudut pandang dari rakyat Surabaya.

  • Merah Putih (2009)

Cerita ini berfokus pada perjuangan melawan tentara Belanda pada tahun 1947. Lima kadet militer, yaitu Amir, Tomas, Dayan, Soerono, dan Marius harus melalui latihan militer di Barak Bantir, Semarang, Jawa Tengah. Meski berasal dari latar belakang suku dan agama yang berbeda, kelima tokoh tersebut bersatu selama pelatihan berlangsung.

Akan tetapi, kamp mereka diserang oleh tentara Belanda sehingga menyebabkan kehancuran dan kematian seluruh kadet kecuali Amir, Tomas, Dayan, dan Marius. Para kadet yang selamat pun bergabung dengan pasukan gerilya di pedalaman Jawa. Di sana, mereka mengembangkan strategi untuk melawan pasukan Belanda yang lebih besar dan memanfaatkan keahlian mereka dalam upaya mengusir penjajah dari tanah air.

  • Wage (2017)

Wage merupakan film biografi yang mengisahkan perjalanan Wage Rudolf Soepratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sejak kecil, WR Soepratman yang diperankan oleh Rendra Bagus Pamungkas, selalu bermimpi untuk menjadi seorang komponis besar. Tumbuh pada saat tanah air sedang terjajah, WR Supratman pun berkeinginan untuk turut berjuang melawan penjajah.

  • Bumi Manusia (2019)

Film Bumi Manusia diangkat dari buku karya Pramoedya Ananta Toer yang berlatar zaman penjajahan Belanda. Film ini menyoroti tentang dua individu yang menemukan cinta di tengah konflik kolonial pada awal abad ke-20, yaitu Minke dan Annelies.

  • Jenderal Soedirman (2015)

Film ini mengisahkan tentang Agresi Militer II yang dimulai dengan pernyataan sepihak Belanda yang menghentikan Perjanjian Renville dan justru menyerang Yogyakarta, ibu kota Indonesia pada tahun 1948. Pada saat itu, Soekarno-Hatta telah ditangkap dan diasingkan, sedangkan Jenderal Soedirman harus memimpin perang gerilya meskipun sedang menderita sakit paru-paru berat.

  • Nagabonar (1987)

Nagabonar yang dilakoni oleh Deddy Mizwar adalah seorang pencopet di Medan. Namun, ia justru menjadi pahlawan ketika Indonesia berada di bawah penjajahan Belanda. Alkisah, setelah mendengar proklamasi kemerdekaan Indonesia, ia bersama sahabatnya bergabung dalam perlawanan melawan Belanda.

  • Perburuan (2019)

Film ini berlatarkan enam bulan setelah kekalahan PETA dalam pertempuran melawan tentara Jepang di Indonesia. Shodancho PETA, Hardo yang terluka dalam pertempuran kembali ke kampung halamannya di Blora, Jawa Tengah. Namun, ia harus bersembunyi di hutan karena diburu oleh tentara Jepang.

  • De Oost (2020)

Film ini berlatar belakang di Hindia Belanda tahun 1946 selama Revolusi Nasional Indonesia. Alur film De Oost menyoroti kisah Johan de Vries, seorang prajurit Belanda yang dikirim ke Semarang dengan misi pembebasan. Awalnya, Johan berharap untuk membantu penduduk setempat, tetapi segera menyadari ketidaksetujuan penduduk terhadap tentara Belanda dan perilaku tidak etis dari rekan-rekannya.

  • Soekarno (2013)

Film ini mengisahkan kehidupan sang proklamator, Soekarno. Mulanya ia dikenal dengan nama Kusno. Namun ia tumbuh dengan impian menjadi ksatria seperti tokoh Adipati Karno dalam pewayangan. Pada usia 24 tahun, Soekarno mengguncang podium dengan teriakan 'kita harus merdeka sekarang!' yang membuatnya dipenjara atas tuduhan menghasut dan memberontak.

  • Kartini (2017)

Film ini menceritakan perjuangan Kartini yang diperankan Dian Sastrowardoyo, di mana ia tumbuh dalam lingkungan yang keras. Seiring berjalannya waktu, Kartini berusaha menyeimbangkan hak bagi semua orang, terutama dalam hal pendidikan perempuan. Bersama saudara-saudarinya, Roekmini dan Kardinah, Kartini pun mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan peluang pekerjaan bagi seluruh masyarakat di Jepara.

  • Soegija (2012)

Film biografi Soegija mengisahkan perjalanan Monsinyur Albertus Soegijapranata SJ yang merupakan uskup pribumi pertama di Hindia Belanda. Soegija memainkan peran penting mulai dari masa akhir penjajahan Belanda, masa pendudukan Jepang, proklamasi kemerdekaan RI, hingga kembalinya Belanda untuk merebut Indonesia lagi. Ia mencatat peristiwa-peristiwa tersebut dalam catatan harian pribadinya dan aktif membantu meringankan penderitaan rakyat di tengah kekacauan perang.

  • Sang Pencerah (2010)

Disutradarai Hanung Bramantyo, film ini bercerita tentang Ahmad Dahlan yang merasa gelisah karena melihat pelaksanaan syariat Islam yang kian menyimpang ke arah yang salah, seperti Syirik dan Bid'ah. Ia pun berusaha mengubah arah kiblat yang ternyata selama ini tidak menghadap Ka'bah, melainkan ke arah Afrika. Usulannya ini membuat marah para kiai sehingga Ahmad Dahlan dianggap memberontak terhadap aturan yang sudah ada sejak dahulu.

  • Tjokroaminoto: Guru Bangsa (2015)

Mengisahkan hijrahnya Tjokroaminoto dari Ponorogo ke Surabaya, ia menyadari diskriminasi yang dialami oleh kaum pribumi. Setelah menikah dengan Soeharsikin, Tjokroaminoto pun memilih untuk mundur dari pekerjaannya. Keputusannya ini membuat R.M Mangoensoemo, seorang wakil Bupati Ponorogo, marah kepadanya. Meskipun demikian, Tjokroaminoto tetap memutuskan untuk melanjutkan perjalanan hijrahnya ke Surabaya.

  • Janur Kuning (1979)

Film ini menggambarkan perjuangan Indonesia dalam merebut kembali kemerdekaannya yang diambil alih oleh pasukan Sekutu, terutama sekitar peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Film ini melibatkan tokoh-tokoh, seperti Soeharto, Jenderal Soedirman, dan Amir Murtono. Lambang perjuangan yang ditampilkan dalam film ini adalah janur kuning yang dikenakan para pejuang di lengan sebagai simbol perjuangan kemerdekaan tersebut.

  • Darah Garuda (2010)

Film Darah Garuda mengisahkan perjuangan sekelompok kadet pemberani di Jawa pada tahun 1947. Mereka bersatu untuk menyelamatkan para perempuan yang mereka cintai dengan melancarkan serangan nekat terhadap kamp tawanan milik Belanda.

Dalam misi rahasia di belakang garis musuh, mereka berusaha menyerang lapangan udara penting yang bisa membalikkan keadaan dalam perlawanan melawan penindasan yang dilakukan oleh Jendral Van Mook pada Agustus 1947.

Demikian daftar 17 film bertemakan perjuangan dan kepahlawanan yang bisa detikers tonton untuk memperingati Hari Pahlawan. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Jihan Nisrina Khairani Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(apu/ams)

Hide Ads