10 Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton Saat Hari Raya Natal

10 Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton Saat Hari Raya Natal

Firtian Ramadhani - detikJatim
Selasa, 24 Des 2024 19:15 WIB
ilustrasi nonton film
ilustrasi nonton film. Foto: iStock
Surabaya -

Malam Natal adalah saat yang penuh makna bagi banyak orang di seluruh dunia. Selain menjadi waktu yang sempurna untuk berkumpul dengan keluarga, Natal juga erat kaitannya dengan tradisi menonton film bertema liburan.

Dunia perfilman menawarkan beragam pilihan yang bisa menghadirkan suasana hangat, ceria, dan penuh makna, menciptakan kenangan indah bersama orang terdekat. Menonton film bersama keluarga di malam Natal bukan hanya sekadar hiburan, tetapi cara yang menyenangkan untuk mempererat hubungan dan menciptakan kebersamaan.

Aktivitas ini sering kali menjadi momen yang tak terlupakan, meninggalkan kenangan hangat di masa depan. Lalu, film-film apa saja yang cocok untuk menemani malam Natal Anda? Berikut ini beberapa rekomendasi yang bisa disimak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekomendasi Film untuk Menemani Hari Natal

Berikut adalah daftar film yang cocok untuk ditonton saat Hari Raya Natal. Film-film ini mengusung tema kebahagiaan, kehangatan keluarga, dan semangat liburan. Yuk, cek informasi selengkapnya.

1. Home Alone (1990)

Momen Natal tak lengkap rasanya tanpa menonton film satu ini. Home Alone memang selalu menjadi tayangan wajib saat Natal. Jika ingin menikmati film ini, bisa menyaksikan lewat streaming resmi di Disney+ Hotstar. Film yang rilis pada tahun 1990 ini memiliki empat sekuel.

ADVERTISEMENT

Namun, film yang paling sering diputar di televisi hanya film pertama hingga ketiga. Secara umum, film ini menceritakan petualangan seorang anak bernama Kevin McCallister yang ditinggal keluarganya saat libur Natal. Di saat kesendiriannya, Kevin harus menghadapi para pencuri yang mengincar rumahnya.

2. Love Actually (2003)

Love Actually" (2003) adalah salah satu film Natal yang paling ikonik dan disukai banyak orang. Disutradarai oleh Richard Curtis, film ini mengisahkan berbagai cerita cinta yang saling terkait di London, yang semuanya terjadi menjelang perayaan Natal.

Dengan ensemble cast yang terdiri dari aktor-aktor terkenal seperti Hugh Grant, Colin Firth, Keira Knightley, Liam Neeson, dan banyak lagi, "Love Actually" menyajikan kisah-kisah penuh emosi tentang cinta, persahabatan, dan harapan di musim liburan.

Film ini menggabungkan elemen romantis, komedi, dan drama dalam satu paket yang menyentuh hati. Setiap cerita yang ditampilkan, dari yang penuh kebahagiaan hingga yang penuh kehilangan, mengingatkan kita akan kekuatan cinta dan pentingnya hubungan antar sesama, terutama saat Natal.

Soundtrack yang mendukung suasana hangat dan ceria juga menambah keistimewaan film ini. Love Actually mengajarkan bahwa Natal adalah waktu merayakan cinta segala bentuknya, baik itu cinta keluarga, cinta persahabatan, maupun cinta romantis.

3. The Holiday (2006)

The Holiday (2006) adalah film Natal romantis yang menyentuh dan penuh kehangatan, disutradarai oleh Nancy Meyers. Dibintangi oleh Cameron Diaz, Kate Winslet, Jude Law, dan Jack Black, film ini mengisahkan dua wanita yang menghadapi kekecewaan dalam kehidupan cinta mereka.

Amanda (Cameron Diaz), seorang pengusaha sukses dari Los Angeles, dan Iris (Kate Winslet), seorang kolumnis surat kabar dari Inggris, memutuskan untuk bertukar rumah selama liburan Natal. Dengan latar belakang berbeda, keduanya mencari pelarian dari masalah pribadi mereka, namun mereka justru menemukan cinta yang tak terduga.

Amanda jatuh cinta dengan saudara laki-laki Iris, Graham (Jude Law), sementara Iris mulai membuka hatinya pada Miles (Jack Black), seorang komposer musik film yang baik hati. Film ini penuh dengan kehangatan, humor, dan momen-momen manis yang menggugah hati.

The Holiday bukan hanya tentang romansa, tetapi juga tentang penyembuhan, persahabatan, dan menemukan kebahagiaan di tempat yang tidak terduga. Dengan suasana Natal yang kental, dan cerita yang menyentuh, film ini menjadi pilihan yang sempurna untuk ditonton bersama keluarga.

4. Klaus (2019)

Film berikutnya adalah Klaus (2019), film animasi Natal yang menyegarkan dan penuh kehangatan, disutradarai oleh Sergio Pablos. Film ini menawarkan perspektif baru tentang asal-usul legenda Santa Claus dengan gaya animasi yang unik dan memukau.

Bercerita tentang Jesper (diperankan oleh Jason Schwartzman), seorang putra konglomerat pos yang dikirim ke desa terpencil bernama Smeerensburg untuk memperbaiki pelayanan pos yang kacau. Di sana, ia bertemu dengan Klaus (J.K. Simmons), seorang pria misterius yang tinggal di hutan.

Ia memiliki rumah penuh dengan mainan kayu buatan tangan. Kisah ini mengangkat petualangan dan komedi bertema persahabatan, kebaikan, dan berbagi. Meskipun awalnya memiliki motif egois, Jesper mulai menyadari nilai sejati dari kebaikan setelah bekerja sama dengan Klaus untuk memberikan hadiah-hadiah kepada anak-anak desa yang terisolasi.

Dengan bantuan Klaus, Jesper akhirnya menemukan makna sesungguhnya dari Natal-yaitu memberi, menyebarkan kebahagiaan, dan mengubah hati yang keras menjadi lebih lembut. Klaus tidak hanya menyajikan kisah Natal yang penuh emosi dan pesan moral yang kuat, tetapi juga menawarkan visual yang indah dan cerita yang menyentuh hati.

5. Miracle on 34th Street (1994)

Miracle on 34th Street mengisahkan tentang seorang pria tua yang mengeklaim dirinya sebagai Santa Claus, namun harus menghadapi tantangan besar ketika identitasnya dipertanyakan oleh pihak berwenang. Untuk membuktikan bahwa dia benar-benar Santa, pria tersebut harus melalui proses pengadilan yang penuh ketegangan.

Di mana keyakinannya tentang kebaikan dan keajaiban Natal diuji. Film ini dengan indah menyajikan pesan tentang pentingnya iman, harapan, dan keyakinan pada sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri, sebuah tema yang sangat relevan dengan semangat Natal.

Selain menghadirkan cerita yang penuh kehangatan, Miracle on 34th Street juga menekankan nilai-nilai penting seperti cinta dan kepercayaan. Dalam perjalanan kisahnya, film ini mengajak penonton untuk percaya pada keajaiban.

Salah satu adegan paling mengesankan dalam film ini adalah ketika pengacara yang membela Santa menggunakan surat-surat yang ditulis oleh anak-anak kepada Santa Claus sebagai bukti untuk membuktikan keberadaan sang figur ikonik.

Momen ini menjadi titik balik yang emosional, menggugah keyakinan banyak orang tentang pentingnya percaya pada keajaiban dan kebaikan. Miracle on 34th Street menjadi sebuah refleksi mendalam tentang makna Natal yang sejati.

6. The Grinch (2018)

The Grinch adalah adaptasi dari cerita klasik karya Dr Seuss, How the Grinch Stole Christmas, film ini menyuguhkan kisah tentang makhluk hijau bernama Grinch yang membenci Natal. Grinch berencana mencuri kebahagiaan Natal dari warga Whoville dengan mencuri semua hadiah, pohon Natal, dan segala perayaan yang ada.

Namun, melalui perjalanannya yang penuh dengan kekacauan dan humor, Grinch akhirnya menyadari makna sejati Natal jauh lebih dalam dari sekadar hadiah-hadiah material. Film ini tidak hanya menawarkan humor yang segar dan visual yang menarik, tetapi juga menyampaikan pesan yang sangat bermakna tentang arti sejati dari Natal.

The Grinch mengajarkan Natal bukan hanya tentang memberi dan menerima hadiah, melainkan kebersamaan, cinta, dan kepedulian sesama. Salah satu momen paling menyentuh terjadi ketika hati Grinch yang awalnya keras dan penuh kebencian, tumbuh tiga kali lebih besar setelah menyadari Natal sejatinya adalah tentang kebersamaan dan kebaikan hati.

7. Elf (2003)

Elf adalah film komedi yang mengisahkan Buddy, seorang pria yang dibesarkan di Kutub Utara sebagai salah satu peri Santa. Setelah menyadari bahwa dirinya bukan peri sejati, Buddy memutuskan untuk memulai perjalanan besar ke New York untuk mencari ayah kandungnya.

Dengan humor ringan dan ceria, Elf tidak hanya menyuguhkan komedi, tetapi juga menyampaikan pesan tentang pentingnya keluarga dan semangat Natal. Di tengah kekacauan dan kegembiraan yang dihadirkan Buddy, film ini mengajarkan kita untuk menghargai hubungan keluarga dan merayakan kebersamaan.

Salah satu adegan paling lucu dalam film ini adalah ketika Buddy berinteraksi dengan Santa palsu di sebuah pusat perbelanjaan. Kekacauan yang muncul dari pertemuan ini menjadi momen yang sangat tak terlupakan dalam film.

8. Love the Coopers (2015)

Love the Coopers adalah film komedi keluarga yang menyajikan kisah Natal yang penuh dengan drama, tawa, dan momen emosional. Mengisahkan keluarga Cooper yang besar, film ini menyusuri kisah empat generasi yang berkumpul untuk merayakan malam Natal bersama.

Setiap karakter memiliki cerita unik yang saling terkait, menciptakan dinamika keluarga yang penuh warna dan konflik, namun juga penuh kasih. Film ini dibintangi oleh ensemble cast yang luar biasa, termasuk Diane Keaton, John Goodman, Ed Helms, dan Olivia Wilde.

Masing-masing membawa karakter yang unik, mulai dari pasangan yang mendekati perceraian hingga anak-anak yang menghadapi tantangan pribadi mereka. Love the Coopers menawarkan keseimbangan antara humor yang ringan, mengingatkan bahwa cinta tetap menjadi kekuatan penyatunya.

Salah satu elemen yang menarik dalam film ini adalah bagaimana film ini menggambarkan hubungan antar generasi, serta bagaimana setiap individu dalam keluarga memiliki cara yang berbeda untuk merayakan Natal dan menghadapinya.

Love the Coopers mengajarkan bahwa Natal adalah tentang menerima dan merayakan kebersamaan. Bahkan, meski dalam kondisi ketidaksempurnaan, namun akan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil.

9. The Family Stone (2005)

The Family Stone adalah film komedi-drama yang mengisahkan pertemuan keluarga Stone yang penuh warna pada liburan Natal. Ketika Meredith (Sarah Jessica Parker), kekasih dari putra tertua keluarga, Everett (Dermot Mulroney), datang untuk merayakan Natal bersama Stone, ia merasa canggung dan tidak diterima anggota keluarga yang lainnya.

Film ini dibintangi cast yang kuat, termasuk Diane Keaton, Rachel McAdams, Luke Wilson, dan Craig T Nelson, yang masing-masing memainkan peran penting dalam menggambarkan dinamika keluarga yang kompleks.

The Family Stone berhasil memadukan humor dengan momen-momen emosional yang mengharukan, menciptakan cerita yang tidak hanya tentang drama keluarga tetapi juga tentang pengertian dan toleransi, terutama selama liburan yang penuh tekanan ini.

Salah satu aspek yang membuat The Family Stone istimewa adalah bagaimana ia menggambarkan hubungan antara keluarga dan pasangan, serta bagaimana anggota keluarga berusaha untuk menerima satu sama lain dengan segala perbedaan mereka.

Film ini mengajarkan kepada semua orang bahwa meskipun liburan Natal sering kali membawa ketegangan, namun pada akhirnya, cinta dan pengertian tetap menjadi suatu hal yang menyatukan keluarga.

10. A Christmas Story (1983)

A Christmas Story adalah film Natal klasik yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi liburan bagi banyak orang. Disutradarai Bob Clark, film ini mengisahkan petualangan seorang anak bernama Ralphie Parker (Peter Billingsley) yang berusaha meyakinkan keluarganya bahwa hadiah Natal sempurna adalah sebuah senapan BB Red Ryder.

Berlatar tahun 1940-an di sebuah kota kecil Amerika, film ini membawa penonton melalui momen-momen lucu, manis, dan sedikit kocak tentang kebiasaan liburan, kegembiraan anak-anak, dan kerumitan keluarga. Film ini terkenal karena humor ringan dan penggambaran kehidupan sehari-hari yang penuh warna.

Terutama, mengingatkan kita akan kenangan masa kecil dan keinginan-keinginan yang terkadang tampak sederhana namun sangat berarti. A Christmas Story menyajikan berbagai momen ikonik, seperti kejadian lucu dengan kostum kelinci yang diberikan nenek Ralphie.

Lalu, insiden dengan "bahasa kasar" yang mengarah pada hukuman, yang menjadi bagian dari daya tarik film ini. Keistimewaan A Christmas Story adalah kemampuannya menangkap esensi sejati dari Natal, kebahagiaan, harapan, dan ketegangan keluarga yang terkadang lucu.

Demikian informasi mengenai rekomendasi film-film yang cocok untuk ditonton menjelang Hari Raya Natal. Beberapa di antaranya dengan genre humor maupun romance. Semoga bermanfaat detikers!

Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/irb)


Hide Ads