Tren coffee shop cukup menjamur di Jogja. Keberadaan coffe shop ini menjadi peluang tersendiri bagi mahasiswa yang ingin mengisi waktu luang dan mendapatkan cuan.
Salah satunya, Khaila Syifa (24). Mahasiswi Pendidikan Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) semester 9 memilih kerja paruh waktu demi pundi-pundi rupiah. Khaila menjadi barista di salah satu coffee shop di Umbulharjo, Kota Jogja sejak Mei 2025.
"Awalnya karena suka kopi sih, tapi nggak begitu fanatik. Kebetulan aja sekarang lagi senggang karena skripsi jadi yaudah untuk ngisi waktu luang," ujar Khaila saat ditemui detikJogja di lokasi, Jumat (15/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku awalnya pernah nongkrong di sini terus follow-an sama akun IG (coffee shop). Karena kebetulan ada waktu luang jadi nge-DM buat ngisi waktu. Apalagi di sini bisa part time," sambungnya.
![]() |
Khaila juga mengungkapkan, caranya membagi waktu antara bekerja sebagai barista dan mengerjakan skripsi. Dia mengaku saat bekerja menjadi barista malah menjadikannya motivasi untuk melanjutkan skripsinya.
"Sebenarnya kenapa bisa turun kerja itu karena yang pertama sempat tertunda skripsinya, jadi mutusin untuk kerja aja," ungkapnya.
"Terus sempat kesulitan membangun motivasi buat skripsi. Cuma beberapa anak (barista) di sini juga skripsian, jadi saya malah termotivasi biar cepat selesai," jelas Khaila.
Lebih lanjut, Khaila mengakui, kadang bekerja sambil skripsi membuatnya cukup lelah. Tapi, dia senang menjalani pekerjaannya karena bisa belajar untuk manajemen waktu.
"Kalau sif gitu kita menyesuaikan jadwal sendiri karena di sini baristanya juga mahasiswa. Kadang capek setelah sif langsung skripsian. Tapi dengan ini saya malah bisa belajar terutama soal manajemen waktu," jelasnya.
Tetapi, ketika ditanya perihal penghasilan yang didapatkan dengan bekerja sambilan sebagai barista, Khaila enggan membeberkannya. Menurutnya, cukup untuk uang tambahan.
Hal senada juga diungkapkan Arya (22). Mahasiswa jurusan Ilmu Hukum Universitas Terbuka semester tiga itu juga menjadi barista coffee shop di daerah Ngaglik, Sleman. Arya menyebut menjadi barista memang keinginannya sendiri.
"Kerja menjadi barista karena keinginan sendiri karena kuliah fleksibel nyambi kerja. Kalau di kampus saya full online jadi saya memutuskan ngisi waktu untuk jadi barista, buat tambahan juga," ungkap Arya.
![]() |
Disinggung soal membagi waktu antara bekerja dan kuliah, Arya mengaku tak ada kesulitan. Malah dia sering bekerja sambil kuliah dan mengaku cukup menikmati dengan hal tersebut.
"Kuliahnya saya pakai e-learning, kita diskusi sama dikasih soal. Kalau ujian, nanti ada kelonggaran sifnya. Biasanya tukeran sif sama teman. Biasanya ujian sore, nah saya bisa masuk sif malem," kata Arya.
"Kerja nyambi begini sih positif karena bisa kuliah sambil kerja. Ngisi waktu sambil menghasilkan, jadi punya penghasilan sendiri. Saya sih menikmatinya sambil jadi barista sambil ngerjain tugas. Enggak ada kesulitan bagi waktu," tuturnya.
Saat dimintai konfirmasi soal penghasilan menjadi barista, Arya enggan mengungkapkan nominalnya. Meski begitu, angka tersebut diakui mereka cukup untuk sekadar jajan sehari-hari.
(apl/apu)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan Pembobol Situs Judi Berujung Polda DIY Klarifikasi
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar
Survei BPS: Jogja Ranking 1 Hunian Layak dan Terjangkau se-Jawa