30 September 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Peringatan G30S/PKI dan 4 Lainnya

30 September 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Peringatan G30S/PKI dan 4 Lainnya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Selasa, 30 Sep 2025 08:47 WIB
Kalender Hijriah September 2025
Tanggal 30 September 2025 dalam kalender. (Foto: Dok. Bimas Islam Kemenag RI)
Jogja -

Setiap tanggal dalam kalender membawa ceritanya sendiri, tak terkecuali tanggal 30 September 2025. Di berbagai belahan dunia, hari ini menjadi momen penting untuk mengenang peristiwa bersejarah, salah satunya Peringatan G30S/PKI. Namun, bukan hanya itu, ada beberapa perayaan penting lainnya yang membuat tanggal ini istimewa.

Keunikan tanggal ini juga tercermin dari perpaduan tiga sistem kalender yang berbeda. Dalam tradisi Jawa, hari tersebut jatuh pada pasaran Selasa Kliwon, 7 Bakda Mulud 1959 (Dal). Sementara itu, dalam penanggalan Hijriah, hari yang sama bertepatan dengan 8 Rabiul Akhir 1447 H.

Jadi, tanggal 30 September 2025 memperingati hari penting apa saja? Yuk, simak daftarnya agar tidak ketinggalan momen spesial hari ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 30 September 2025 Memperingati Hari Apa?

Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 30 September 2025 seperti Peringatan G30S/PKI hingga Hari Rumi. Mari cermati penjelasan lengkapnya!

ADVERTISEMENT

1. Peringatan G30S/PKI

Tanggal 30 September 2025 diperingati untuk mengenang tragedi G30S/PKI, salah satu peristiwa kelam yang mengubah arah politik Indonesia. Berdasarkan catatan detikJogja, malam itu pada 1965 menjadi saksi penculikan dan pembunuhan tujuh perwira tinggi Angkatan Darat yang kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi. Peristiwa ini menorehkan luka mendalam sekaligus menjadi pelajaran berharga tentang rapuhnya stabilitas negara ketika konflik ideologi memuncak.

Sejarah mencatat bahwa ketegangan politik telah lama tumbuh sebelum pecahnya tragedi. PKI memperluas pengaruhnya hingga menimbulkan kecurigaan Angkatan Darat. Pada malam 30 September, pasukan yang dipimpin Letnan Kolonel Untung bergerak cepat menculik para jenderal dari rumah mereka, lalu membawa mereka ke Lubang Buaya. Dari titik inilah arah politik Indonesia bergeser, membawa perubahan besar pada kepemimpinan nasional.

Momentum ini kini dikenang dengan berbagai kegiatan, terutama sebagai sarana pendidikan sejarah. Penetapan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh sehari setelahnya tidak lepas dari kejadian ini. Peringatan G30S/PKI menjadi pengingat bahwa persatuan bangsa harus dijaga dengan kewaspadaan dan sikap kritis terhadap ancaman ideologi yang merusak dasar negara.

2. Hari Terjemahan Internasional

Selain peristiwa sejarah nasional, 30 September 2025 juga menjadi ajang penghormatan bagi para penerjemah, juru bahasa, dan terminolog melalui Hari Terjemahan Internasional. Hari ini diperingati setiap tahun untuk mengakui peran penting profesi bahasa dalam menghubungkan bangsa dan membangun perdamaian. Tema tahun 2025 menyoroti kepercayaan manusia di tengah dunia yang penuh ketegangan dan informasi yang sering tidak terjamin kebenarannya.

Para profesional bahasa bekerja tanpa sorotan publik, namun kehadiran mereka krusial dalam diplomasi, negosiasi global, hingga pengawasan teks yang dihasilkan kecerdasan buatan. PBB sejak 2017 menetapkan hari ini secara resmi, menegaskan bahwa komunikasi lintas bahasa yang akurat mampu memperkuat dialog dan mencegah konflik.

Perayaan dilakukan secara beragam oleh komunitas bahasa di seluruh dunia. FIT, federasi penerjemah internasional, mendorong anggotanya memanfaatkan tema tahunan untuk kampanye edukasi dan kebanggaan profesi. Tahun ini juga digelar webinar internasional yang mempertemukan para praktisi bahasa untuk berbagi pandangan dan memperkuat jejaring global.

3. Hari Siniar Internasional

Berpindah ke ranah media digital, 30 September 2025 dirayakan sebagai Hari Siniar Internasional. Momentum ini mengajak pencinta audio digital untuk merayakan podcast atau siniar sebagai media informasi dan hiburan yang terus berkembang pesat. Dengan fleksibilitas yang ditawarkannya, siniar kini menjadi teman perjalanan, teman bekerja, hingga sumber pengetahuan yang mudah diakses kapan saja.

Podcast hadir dalam berbagai format, mulai dari wawancara, percakapan santai, hingga teater audio penuh efek suara. Tidak seperti radio tradisional yang terikat jadwal, podcast memberi kebebasan bagi pendengar untuk memilih waktu dan topik sesuai minat. Pertumbuhan pesat dalam satu dekade terakhir menunjukkan betapa besar pengaruh media ini di dunia.

Peringatan hari ini juga memberi dorongan bagi siapa pun yang ingin berbagi cerita atau pengetahuan melalui siniar. Banyak komunitas mengadakan ajang promosi, saling merekomendasikan acara favorit, dan mengapresiasi para kreator. Media sosial ramai dengan tagar #PodCastDay untuk merayakan kreativitas dan keberagaman topik yang dihadirkan.

4. Hari Stroopwafel Sedunia

Beralih ke dunia kuliner, 30 September 2025 menjadi waktu yang tepat untuk menikmati Hari Stroopwafel Sedunia. Perayaan ini berasal dari Belanda untuk mengenalkan camilan klasik yang kini mendunia. Stroopwafel dikenal dengan lapisan karamel lembut yang terperangkap di antara dua wafel tipis dan renyah, memberikan sensasi sederhana yang memikat banyak lidah.

Masyarakat merayakannya dengan berbagai cara yang menyenangkan. Ada yang menikmati stroopwafel bersama kopi atau teh panas, membiarkan karamel di dalamnya meleleh perlahan. Ada pula yang mencoba berkreasi di dapur dengan resep unik seperti kue, trifle, atau topping es krim berbahan dasar stroopwafel. Keseruannya sering dibagikan di rumah maupun kantor sebagai hadiah kecil yang memanjakan teman dan keluarga.

Sejak pertama kali digagas pada 2016 oleh keluarga pembuat stroopwafel Daelmans, peringatan ini berkembang menjadi selebrasi internasional. Hari Stroopwafel Sedunia menghubungkan penggemar kuliner dan mengajak siapa saja mengenal warisan rasa khas Belanda yang kini menjadi bagian dari selera global.

5. Hari Rumi

Tak kalah istimewa, 30 September 2025 juga dipenuhi nuansa sastra lewat Hari Rumi. Peringatan ini merayakan warisan Jalaluddin Muhammad Rumi, penyair sufi abad ke-13 yang puisinya melampaui batas bahasa dan budaya. Banyak orang di seluruh dunia masih menemukan inspirasi dari kata-katanya yang penuh kebijaksanaan dan kedamaian batin.

Hari ini kerap dimanfaatkan untuk membaca dan merenungkan puisi Rumi, baik secara pribadi maupun dalam kelompok kecil. Beberapa komunitas sastra mengadakan sesi pembacaan karya, membuka ruang diskusi, hingga menyebarkan kutipan penuh makna melalui media sosial. Setiap bait Rumi menghadirkan pesan universal tentang cinta, persatuan, dan harapan yang relevan hingga kini.

Seiring waktu, popularitas Rumi tidak pudar, bahkan ia menjadi salah satu penyair yang paling banyak dibaca di dunia modern. Peringatan ini menjadi pengingat akan kekuatan sastra dalam menyatukan hati dan pikiran, serta menghubungkan manusia melalui nilai-nilai yang melampaui sekat agama dan kebangsaan.

Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 30 September 2025. Semoga bermanfaat, detikers!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads