Masjid At-Taubah Mlati Masih Kokoh di Tengah Proyek Tol Jogja-Solo

Masjid At-Taubah Mlati Masih Kokoh di Tengah Proyek Tol Jogja-Solo

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 28 Jul 2025 15:17 WIB
Penampakan Masjid At-Taubah yang masih berdiri kokoh di area tol Jogja-Solo, Mlati, Sleman, Senin (28/7/2025).
Penampakan Masjid At-Taubah yang masih berdiri kokoh di area tol Jogja-Solo, Mlati, Sleman, Senin (28/7/2025). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Sleman -

Sebuah masjid masih berdiri di tengah trase proyek Tol Jogja-Solo Seksi 2.2 di Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati, Sleman. Terkait hal itu, pihak kontraktor memberikan penjelasan.

Pantauan detikJogja, Masjid At-Taubah yang terdampak tol itu masih berdiri kokoh di tengah area tol. Terlihat masjid sudah dikelilingi timbunan tanah.

Baik air dan listrik masjid masih belum diputus. Selain itu, sajadah, mimbar, dan inventaris masjid lainnya masih terpasang. Warga pun masih menggunakan masjid tersebut untuk beribadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Humas PT Adhi Karya Proyek Tol Solo-Jogja Seksi 2 Paket 2.2, Agung Murhandjanto mengatakan masjid tersebut berada di tengah trase tol. Alasan Masjid At-Taubah masih berdiri di tengah lahan tol karena permasalahan administrasi belum selesai.

Pasalnya, lokasi masjid yang baru berada di lahan sawah dilindungi sehingga perlu rekomendasi dari instansi terkait. Selain itu, tanah masjid merupakan tanah wakaf.

ADVERTISEMENT

"Kemarin dengar informasi itu akan dipindahkan ke lokasi baru yang digantikan untuk lokasi masjid itu dengan cara dibelikan baru. Kemudian ada prosesi wakaf di situ. Tapi mungkin kemarin prosesnya lama itu karena lokasi tanah yang penggantinya itu masuk ke LSD, lahan sawah dilindungi," kata Agung saat dihubungi wartawan, Senin (28/7/2025).

Penampakan Masjid At-Taubah yang masih berdiri kokoh di area tol Jogja-Solo, Mlati, Sleman, Senin (28/7/2025).Penampakan Masjid At-Taubah yang masih berdiri kokoh di area tol Jogja-Solo, Mlati, Sleman, Senin (28/7/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Menurutnya, surat rekomendasi untuk mengubah status lahan agar bisa digunakan untuk membangun masjid yang baru telah keluar. Hanya saja masih ada proses lelang bangunan masjid lama.

"Masalahnya kemudian untuk selanjutnya bangunannya itu kan melalui mekanisme lelang. Itu kan juga memerlukan waktu lagi, yang harus dikerjakan pihak ketiga dengan dilelang nanti untuk pembangunan masjidnya atau bangunan masjidnya," ujarnya.

Agung melanjutkan, pihak kontraktor telah menawarkan opsi untuk membuatkan masjid di lokasi yang lebih aman. Sembari menunggu proses administrasi dan pembangunan masjid di lokasi baru selesai. Apalagi, kontraktor juga diburu waktu untuk menyelesaikan proyek.

"Cuma kita secara pekerjaan sudah kejar-kejaran dan secara teknis di lapangan kan tidak nyaman. (Jadi) Kita ingin membangunkan (masjid) semi permanen dan itu menjadi wakaf dari proyek kepada masjid, bangunan semi permanennya. Itu sudah kita tawarkan tapi belum ada respons," ujarnya.

Oleh karena itu, pihak kontraktor masih menunggu kesepakatan untuk bisa melanjutkan konstruksi di area masjid tersebut.

"Iya kita kan juga sebelum ada kesepakatan untuk pindah kan kita tidak berani untuk mengganggu gugat keberadaan masjid itu. Walaupun kita dari pekerjaan juga menyesuaikan supaya seaman mungkin," pungkasnya.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads