PM Malaysia Turunkan Harga BBM-Bagikan BLT Buntut Warga Protes Biaya Hidup Naik

Internasional

PM Malaysia Turunkan Harga BBM-Bagikan BLT Buntut Warga Protes Biaya Hidup Naik

Novi Christiastuti - detikJogja
Kamis, 24 Jul 2025 15:26 WIB
Malaysias Prime Minister Anwar Ibrahim speaks during an event at the Australian National University (ANU) in Canberra on March 7, 2024. (Photo by DAVID GRAY / AFP)
PM Malaysia Anwar Ibrahim Foto: AFP/DAVID GRAY
Jogja -

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan adanya semacam Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warganya sebesar 100 ringgit, setara Rp 385 ribu, mulai bulan depan. Kebijakan itu diterapkan untuk meredakan gejolak karena biaya hidup melonjak ditambah pengenaan pajak baru.

Dalam pidato yang disiarkan televisi nasional maupun media sosial, dilansir South China Morning Post dikutip detikNews Rabu (23/7/2025), Anwar mengumumkan paket bantuan untuk meringankan beban keuangan rakyat Negeri Jiran.

Anwar menjanjikan bantuan tunai sebesar 100 ringgit, setara Rp 385 ribu, kepada seluruh warga Malaysia yang berusia 18 tahun ke atas, yang akan dibayarkan satu kali, atau one-off payment.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, BLT itu akan dibagikan pada 31 Agustus mendatang. Kebetulan hari tersebut bertepatan dengan Hari Nasional Malaysia.

Pemberian bantuan tunai ini diperkirakan akan menjangkau sekitar 22 juta orang di Malaysia, dan akan menghabiskan dana pemerintah sebesar 2 miliar ringgit, atau setara Rp 7,7 triliun.

ADVERTISEMENT

Harga BBM Turun

PM dari Koalisi Pakatan Harapan itu melanjutkan mulai September, sekitar 18 juta pengendara bakal menerima subsidi bensin RON 95 dengan harga 1,99 ringgit (Rp 7.673) per liter, turun dari harga saat ini 2,05 ringgit (Rp 7.905).

Belum jelas bagaimana penurunan harga ini akan mempengaruhi komitmen jangka panjang pemerintah untuk merombak subsidi bahan bakar Malaysia yang memakan banyak biaya.

"Pemerintah tetap berkomitmen pada rencana restrukturisasi subsidi bensin RON 95 ... pemerintah menjamin masyarakat tidak akan terdampak," tegas Anwar dalam pidatonya.

Paket kebijakan itu disampaikan saat pemerintahan Anwar Ibrahim, yang sudah mencapai separuh masa jabatannya, mulai digoyang persepsi publik yang resah buntut pemotongan subsidi besar-besaran dan penerapan pajak baru atas barang impor.

Banyak warga Malaysia melaporkan kesulitan keuangan yang semakin meningkat, sehingga meningkatkan tekanan kepada pemerintah untuk bertindak.

Dengan meluncurkan bantuan keuangan langsung dan keringanan bahan bakar yang ditargetkan, Anwar dinilai berupaya membangun kepercayaan terhadap kepemimpinannya dan memberikan dukungan langsung kepada jutaan orang yang berjuang menghadapi kenaikan biaya hidup.




(apu/rih)

Hide Ads