Malioboro Sepi Saat Libur Idul Adha, Ternyata Okupansi Hotel di DIY Juga Lesu

Malioboro Sepi Saat Libur Idul Adha, Ternyata Okupansi Hotel di DIY Juga Lesu

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 11 Jun 2025 17:22 WIB
Suasana kawasan Malioboro hari ini, Minggu (8/6/2025).
Suasana kawasan Malioboro, Minggu (8/6/2025).Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja
Jogja -

Pedagang hingga kusir andong di Malioboro mengeluhkan sepinya pengunjung saat libur Idul Adha, kemarin. Ternyata, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY juga mencatat adanya penurunan okupansi hotel saat libur Idul Adha 2025.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, menyebut okupansi hotel turun dibanding Idul Adha tahun lalu. Dia menilai menurunnya okupansi hotel ini diakibatkan menurunnya daya beli masyarakat.

"Okupansi rata-rata se-DIY periode tanggal 5 sampai dengan 9 Juni itu 20 sampai 40%. Menurun dibanding Idul Adha tahun kemarin bisa 50%, padahal tahun ini lebih panjang liburnya," jelasnya saat dihubungi, Rabu (11/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain daya beli masyarakat yang turun, kata Deddy, banyaknya long weekend di semester pertama tahun 2025 juga berpengaruh dengan angka okupansi ini. Menurutnya, hanya long weekend libur Waisak kemarin yang okupansinya bagus.

"Daya beli masyarakat turun tahun ini dan banyak yang wisata di libur Waisak bulan Mei lalu. Waisak saja yang rata-rata bisa 70% tapi sayang tidak merata di semua daerah DIY," papar Deddy.

ADVERTISEMENT

"Banyaknya long weekend semester pertama 2025 ini belum mampu memberikan dampak positif bagi okupansi hotel dan resto karena daya beli masyarakat turun. Hanya libur Waisak bisa 70% walaupun tidak merata di semua wilayah DIY," imbuhnya.

Deddy juga menyinggung soal masa liburan sekolah yang hingga saat ini belum terasa okupansinya. Padahal, libur sekolah juga bersamaan dengan libur Idul Adha.

"Libur sekolah ini belum ada hilalnya, untuk reservasi masih stagnan di 25% sampai 30%. Karena larangan-larangan study tour juga sangat berpengaruh dari beberapa daerah," ungkapnya.

Lebih lanjut Deddy mengatakan, guna mendongkrak okupansi di DIY ke depannya, pihaknya berupaya melakukan table top pada tanggal 10 Juni 2025 di Malang Jawa Timur (Jatim).

"Dengan 75 buyer potensial dari Jatim seperti biro perjalanan dan goverment, dan 60 seller Hotel, Resto, oleh-oleh, destinasi dari DIY," terang Deddy.

"Table top adalah upaya kita untuk mengenalkan produk kita dan mengajak untuk berkunjung dan stay di DIY, alhamdulillah ada beberapa yang deal transaksi reservasi," imbuhnya.

Menurunnya okupansi ini turut disampaikan Public Relation Officer Riss Hotel Malioboro, Anindita Herdiani. Menurutnya ada penurunan tingkat hunian jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun ia tak membeberkan presentasenya.

"Untuk periode Idul Adha tahun ini memang ada sedikit perbedaan dengan tahun kemarin. Kami agak turun beberapa persen," ujar Anindita saat dihubungi, hari ini.

Sementara, Public Relations Manager Hotel Tentrem Yogyakarta, Venta Pramushanti mengatakan di hotelnya justru ada peningkatan tingkat hunian dibanding libur Idul Adha tahun lalu.

"Mencapai 80% di tangal 6 dan 7 Juni 2025. Tingkat hunian meningkat, dari rata-rata di 63%. Dibandingkan tahun 2024, lebih tinggi. Tahun lalu Idul Adha di kisaran 67% saja," jelasnya saat dihubungi, hari ini.

"Pas jatuhnya (hari libur) di hari Jumat juga (berpengaruh), sebenernya ini yang ngaruh banget," pungkas Venta.

Sementara, Public Relations Manager Hotel Tentrem Yogyakarta, Venta Pramushanti mengatakan di hotelnya justru ada peningkatan tingkat hunian dibanding libur Idul Adha tahun lalu.

"Mencapai 80% di tangal 6 dan 7 Juni 2025. Tingkat hunian meningkat, dari rata-rata di 63%. Dibandingkan tahun 2024, lebih tinggi. Tahun lalu Idul Adha di kisaran 67% saja," jelasnya saat dihubungi, hari ini.

"Pas jatuhnya (hari libur) di hari Jumat juga (berpengaruh), sebenernya ini yang ngaruh banget," pungkas Venta.

Sebelumnya, sebagian pedagang hingga kusir andong di kawasan Malioboro, Kota Jogja, mengeluh 'sepi' di momen libur Idul Adha kali ini. Menurut mereka, jumlah wisatawan pada libur panjang ini tidak jauh beda dengan akhir pekan biasa.

Pantauan detikJogja, Minggu (8/6) siang, tak tampak kepadatan wisatawan yang berarti di Malioboro. Wisatawan yang datang tak jauh beda dari libur akhir pekan biasa. Arus lalu lintas juga normal, tak ada kemacetan.

"Long weekend ini normal nggak ada kenaikan, sama kayak hari biasa. Lumayan sepi," kata kepala stand salah satu toko oleh-oleh di Malioboro, Armand, saat ditemui detikJogja di tokonya, Minggu (8/6).

"Kalau hari ini jika dibandingkan hari biasa normal saja (penjualan). Nggak naik nggak turun juga," jelasnya.




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads