
Efek Kebijakan WFH, PHRI: Okupansi Hotel di Bali Naik 5-10 Persen
Kebijakan Work from Home (WFH) yang diterapkan selama seminggu dari pemerintah pusat diprediksi bakal menaikkan okupansi hotel di Bali.
Kebijakan Work from Home (WFH) yang diterapkan selama seminggu dari pemerintah pusat diprediksi bakal menaikkan okupansi hotel di Bali.
Okupansi hotel meningkat pesat di masa libur Lebaran 2022 di Jawa Barat. Peningkatannya mencapai 90 persen. Ini disampaikan Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar.
Rata-rata okupansi hotel di Bali naik jadi 60 persen kalau dibandingkan dengan sebelum Idul Fitri, rata-rata hotel yang terisi hanya 30 persen
Tingkat hunian atau okupansi hotel di Jawa Barat mencatatkan angka 70,81 persen saat libur Lebaran 2022.
Ketua PHRI Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, terjadi kenaikan yang cukup tinggi pada okupansi hotel di Badung.
Okupansi hotel di Banyuwangi meningkat pesat saat libur Lebaran 2022. Peningkatan hunian hotel bisa mencapai 90 persen.
Tingkat hunian atau okupansi hotel atau tempat menginap di Kabupaten Tabanan hingga kini masih minim, walau kunjungan wisatawan ke objek wisata meningkat.
Beberapa hotel di Buleleng kini sudah mulai terisi kembali, khususnya yang berada di sekitaran wilayah Pantai Lovina Singaraja.
Peningkatan kasus harian COVID-19 di Bandung Raya membuat okupansi hotel di wilayah ini anjlok hingga hanya 22 Persen.
Surabaya menerapkan PPKM Level 3. Hotel-hotel di Surabaya membuat inovasi untuk membangkitkan ekonomi. Salah satunya menggandeng UMKM dan ekonomi kreatif.