Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 12 Mei 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warta bahan pokok Kota Jogja hari ini diwarnai dengan naiknya harga tiga tipe cabai di pasaran. Bagaimana dengan bahan pokok lain? Baca informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 12 Mei 2025 berdasar data Bapanas berikut!
Daftar Harga Sembako Jogja 12 Mei 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Senin, 12 Mei 2025 pukul 12.24 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Naik dari Rp 12.417 menjadi Rp 12.467/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.950/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 33.750 menjadi Rp 34.625/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 39.500 menjadi Rp 39.375/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 36.429 menjadi Rp 37.143/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 32.857 menjadi Rp 35.000/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 33.000 menjadi Rp 34.714/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 29.500/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 27.050 menjadi Rp 26.950/kg
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.833 menjadi Rp 17.875/kg
- Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.417 menjadi Rp 18.500/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.571/liter
- Minyakita: Rp 15.642/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp 11.600 menjadi Rp 10.900/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Naik dari Rp 34.167 menjadi Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 11-12 Mei 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Sejak awal Mei 2025, cabai merah keriting terus turun harga. Pada 1 Mei, harganya masih ada di angka Rp 40.000 per kilogram. Kemudian, angkanya berangsur-angsur turun. Sempat turun sampai 36 ribuan rupiah per kilogram hari ini, harganya naik jadi Rp 37.143.
Senada dengan cabai merah keriting, grafik juga menunjukkan harga cabai merah besar yang cenderung turun dari awal Mei lalu. Kemarin, harganya turun ke level terendah, yakni Rp 32.857. Namun, hari ini, harga cabai merah besar tiba-tiba ngegas menjadi Rp 35.000 per kilogram.
Jenis cabai ketiga, yakni rawit merah, hari ini naik dari Rp 33.000 menjadi Rp 34.714 per kilogram. Persis seperti cabai merah besar, kemarin, harga cabai rawit merah turun ke harga terendahnya terhitung sejak awal Mei 2025.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Senin, 12 Mei 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu