Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 11 Mei 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, harga cabai rawit merah kembali turun sehingga menyentuh level terendahnya sejak awal Mei 2025. Bagaimana dengan bahan pokok lain? Baca informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 11 Mei 2025 berdasar data Bapanas berikut!
Daftar Harga Sembako Jogja 11 Mei 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 11 Mei 2025 pukul 11.58 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Rp 12.417/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.950/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 34.571 menjadi Rp 33.750/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 39.571 menjadi Rp 39.500/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 38.000 menjadi Rp 36.429/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 35.000 menjadi Rp 32.857/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 35.857 menjadi Rp 33.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 29.500/kg
- Telur ayam ras: Rp 27.050/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.875 menjadi Rp 17.833/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 18.500 menjadi Rp 18.417/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.571/liter
- Minyakita: Turun dari Rp 15.808 menjadi Rp 15.642/liter
- Tepung terigu curah: Turun dari Rp 9.222 menjadi Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp 10.900 menjadi Rp 11.600/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
- Ikan kembung: Naik dari Rp 37.667 menjadi Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.167/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 10-11 Mei 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Hari ini, harga cabai rawit merah menyentuh titik terendah sejak awal Mei 2025. Pada 1 Mei lalu, cabai rawit merah masih dibanderol Rp 38.571 per kilogram. Harganya sempat menembus 39 ribu pada 2 Mei sebelum turun jadi 37 ribu per 3 Mei.
Setelah itu, harga cabai rawit merah turun menjadi 35 ribu per kilogram pada 5 Mei. Biarpun sempat naik jadi 37 dan 36 ribu pada 6-8 Mei, harganya kemudian berangsur-angsur turun. Yang terbaru, hari ini cabai rawit merah turun dari Rp 35.857 menjadi Rp 33.000/kg.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 11 Mei 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas