Pertamina Jamin Stok dan Kualitas BBM di DIY Aman Selama Lebaran

Pertamina Jamin Stok dan Kualitas BBM di DIY Aman Selama Lebaran

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Senin, 24 Mar 2025 20:41 WIB
Proses pengujian BBM di SPBU Pertamina Airport Hub Kulon Progo, Kapanewon Temon, Senin (24/3/2025).
Proses pengujian BBM di SPBU Pertamina Airport Hub Kulon Progo, Kapanewon Temon, Senin (24/3/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Stok BBM hingga elpiji dipastikan aman selama masa Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Rafi) 2025 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kualitas BBM juga dijamin telah sesuai standar mutu yang ditetapkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas).

"Secara umum stok kami masih aman baik BBM maupun Elpiji," ucap General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Aribawa, saat melakukan peninjauan di SPBU Pertamina Airport Hub Kulon Progo, Kapanewon Temon, Senin (24/3/2025).

Aribawa mengatakan proyeksi pemenuhan BBM untuk gasoline yang terdiri dari Pertalite, Pertamax dan Turbo selama masa Satgas Rafi 2025 di DIY mencapai 1.951 KL/hari. Ini naik sebesar 6,8 persen dari hari biasanya yang berkisar 1.828 KL/hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun untuk proyeksi LPG naik sebesar 3,05 persen dari sebelumnya 527 MT/hari menjadi 543 MT/hari. Pertamina juga menambah pasokan Elpiji di seluruh kabupaten dan kota se DIY sebanyak 570.243 tabung atau naik 347 persen dari waktu normal.

"Secara umum terkait Elpiji, kami semasa Ramadan dan Idul Fitri melakukan penambahan di seluruh kabupaten. Di mana bahwa total tambahan sekitar 570.243 tabung atau 347% dari normal harian. Jadi tentunya dengan penambahan ini insyaallah pemenuhan Elpiji selama Ramadan dan idul Fitri berjalan aman dan lancar," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk gasoil terjadi penurunan dari sebelumnya 497 KL/hari menjadi 371 KL/hari. Penurunan disebabkan aturan pemerintah yang membatasi mobilitas angkutan truk selama lebaran.

"Kemudian untuk gasoil memang mengalami penurunan di angka 25,2% menjadi 371 KL/hari, di mana bahwa ini seiring ada pembatasan dari pemerintah terkait dengan angkutan truk, kecuali yang logistik, sembako, BBM, kebutuhan pokok," ucap Aribawa.

Aribawa mengatakan proyeksi kenaikan juga terjadi pada bahan bakar pesawat atau Avtur. Di Bandara YIA Kulon Progo proyeksi kenaikan Avtur mencapai 27 persen dari sebelumnya 136 KL/hari nantinya akan jadi 175 KL/hari.

"Sedangkan Bandara Adi Sutjipto dari 17 KL/hari naik 2 persen menjadi 22 KL/hari," ucapnya.

Dalam kesempatan ini Aribawa juga menjamin kualitas BBM selama masa Rafi 2025. Pertamina telah melakukan serangkaian peninjauan dan pengecekan mutu di setiap SPBU untuk memastikan kualitas produk BBM yang dijual. Termasuk di antaranya SPBU wilayah Kulon Progo.

"Ya kami bersama jajaran Pemkab Kulon Progo telah memastikan bahwa dari sisi kualitas dan kuantitas bbm yang kami salurkan ke masyarakat dalam kondisi terjamin mutunya sesuai dengan spesifikasi ditjen migas. Kami juga secara umum dan masih melakukan pengecekan di seluruh SPBU di wilayah DIY ini guna memastikan produk kami sesuai, tentunya ini untuk mendukung program mudik lancar dan nyaman bagi semuanya," ucapnya.

"Semua SPBU dari pengawasan sangat ketat, mulai dari di Rewulu ada quality kontrol yang ketat. Kemudian proses sampai ke SPBU. SPBU wajib pengecekan mutu. Kemudian setiap pagi sebelum melayani konsumen wajib cek kondisi mutu. Saat ini kami juga pajang sampel BBM agar masyarakat tidak khawatir dengan produk yang kita jual di SPBU," imbuhnya.

Aribawa mengatakan pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi keras bagi SPBU yang melanggar aturan. Penutupan sementara jadi opsi utama untuk mengevaluasi SPBU yang bermasalah.

"Tentunya ada upaya pembinaan bila SPBU terbukti melakukan pelanggaran fatal. Pembinaan mulai dari penutupan untuk kemudian memperbaiki operasional SPBU tersebut," tegasnya.

Selanjutnya baca halaman berikutnya

Sementara itu Bupati Kulon Progo, Agung Setiawan yang turut dalam peninjauan di SPBU Pertamina Airport Hub Kulon Progo, menyebut jika stok BBM serta kualitasnya telah terjamin aman.

"Hari ini pengecekan untuk pertama kesiapan stok atau jumlah ketersediaan bahan bakar di SPBU, mengindikasikan tersedia normal. Kedua melakukan tera atau pengujian secara liter, dalam artian kita uji yang keluar dari pompa mengindikasikan takaran literan sama. Tadi dengan alat tera kapasitas 20 liter keluar sama persis dengan penunjuk di pompa," ujarnya.

Proses pengujian BBM di SPBU Pertamina Airport Hub Kulon Progo, Kapanewon Temon, Senin (24/3/2025).Proses pengujian BBM di SPBU Pertamina Airport Hub Kulon Progo, Kapanewon Temon, Senin (24/3/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Agung mengatakan dalam kegiatan ini juga dilakukan pengujian density atau kepadatan BBM. Menurutnya uji density menunjukkan hasil yang sesuai standar mutu pemerintah.

"Kedua melakukan uji density atau kepadatan untuk menentukan kualitas bahan bakar tersebut. Yang kita uji tadi Pertamax dengan density toleransi yang masuk tadi 0,17 masih masuk range density kualitas yang ditentukan migas," ucapnya.

"Kemudian untuk yang terakhir tadi pengujian, ada tidak rembesan yang masuk tabung penampung minyak. Dengan adanya pasta penanda air tadi mengindikasikan tidak ada air yang masuk tabung penampung. Sehingga boleh dikatakan bahan bakar yang dijual tidak terkontaminasi air," imbuhnya.

Dari serangkaian uji tersebut, Agung meyakini jika kualitas produk Pertamina yang dijual di SPBU khususnya di wilayah Kulon Progo telah terjamin mutunya.

"Saya menyatakan sendiri atas nama pemerintah Kulon Progo merekomendasi bahwa SPBU Pertamina di seputar Kulon Progo normal, aman, lancar dan kualitasnya terjaga," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(ahr/apl)

Hide Ads