Ratusan Hektare Lahan Padi di Poncosari Bantul Terendam Air

Ratusan Hektare Lahan Padi di Poncosari Bantul Terendam Air

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 16 Des 2024 14:10 WIB
Lahan padi di Poncosari, Srandakan, Bantul yang terendam air.Β Foto diunggah Senin (16/12/2024).
Lahan padi di Poncosari, Srandakan, Bantul yang terendam air.Β Foto diunggah Senin (16/12/2024). Foto: Dok. Joko Waluyo
Bantul -

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul menyebut hujan lebat yang terjadi sejak kemarin membuat ratusan hektare lahan pertanian padi terendam air. DKPP saat ini tengah berkoordinasi dengan Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) apakah tanaman padi itu masih bisa diselamatkan atau tidak.

"Jadi di Poncosari, Srandakan, Bantul lebih kurangnya 100 sampai 200 hektare lahan padi terendam air," kata Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (16/12/2024).

Penyebabnya, kata Joko, akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lahan di Poncosari terendam akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu," ucapnya.

Sedangkan untuk wilayah lainnya, Joko menyebut tidak mengalami dampak seperti di Poncosari. Diketahui, usia tanaman padi di Poncosari yang berada di perbatasan Bantul dan Kulon Progo itu masih terbilang muda.

ADVERTISEMENT

"Tanaman padi yang terendam baru berumur 10 (hari) sampai setengah bulan," ujarnya.

Terkait lahan yang terendam air di Poncosari apakah berpotensi gagal panen, Joko belum bisa memastikannya. Sebab, hal itu tergantung kondisi cuaca beberapa hari ke depan.

"Kalau itu nanti lihat kondisi cuaca, kalau hari ini bisa kering bisa diselamatkan tapi kan kita tidak bisa prediksi cuaca hari ini seperti apa," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan DKPP Bantul, Himawan Eko Handrianto, menambahkan saat ini tengah berkoordinasi dengan BPTP. Hal itu untuk memastikan agar tanaman yang terendam air bisa terselamatkan atau tidak.

"Nanti akan diteliti teman-teman BPTP, apakah masih bisa diselamatkan atau tidak," ujar Himawan Eko.




(rih/ams)

Hide Ads