Kontraktor jalan tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 melakukan pelebaran jalan di simpang empat Kronggahan, Gamping, Sleman. Hal itu agar meminimalisir kepadatan lalin saat melintas di sekitar proyek.
Diketahui, saat ini konstruksi tol Jogja-Solo Paket 2.2 sudah masuk ke Ring Road Utara. Pagar pembatas area konstruksi pun telah dipasang sepanjang kurang lebih 1 kilometer.
Humas Proyek Tol Jogja-Solo-YIA Wilayah DIY PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto, mengatakan upaya untuk meminimalisir penumpukan kendaraan di APILL sebelumnya telah dilakukan, yakni dengan menambah durasi nyala lampu hijau. Namun, hal itu dirasa kurang cukup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, kontraktor membuka sebagian pulau di sisi selatan dan utara simpang Kronggahan serta menggeser APILL.
"Di Ring Road ini kita semaksimal mungkin untuk memindah APILL dan PJU di pulau yang kita potong itu," kata Agung saat dihubungi detikJogja, Sabtu (23/11/2024).
Agung bilang, dengan dipotongnya pulau akan menambah lebar jalan sekitar 1,5 hingga 2 meter. Pemindahan APILL dan PJU, lanjut Agung, saat ini sudah selesai dilakukan oleh pihak ketiga.
"Sehingga dengan dibukanya itu nanti akan menambah lebar space untuk ke barat hingga ke timur sehingga tidak terjadi bottle neck di situ," ujarnya.
Meski sudah selesai dipindahkan, namun untuk pengendara masih belum dibuka. Agung bilang, proses saat ini masih melakukan pengecoran jalan.
"Kita tinggal melakukan pengecoran. Mungkin dua, tiga hari usia beton baru diaspal. Bisa dilalui mungkin pertengahan minggu depan," katanya.
Agung melanjutkan, progres konstruksi tol Jogja-Solo Paket 2.2 sudah mencapai 40 persen. Berbagai pekerjaan seperti penimbunan tanah dan pembuatan konstruksi jembatan serta jalan elevated juga terus berprogres.
"Total konstruksi saat ini 40,89 persen. Progres timbunan tanah hampir selesai, pekerjaan struktur jalan dan jembatan yang at grade dan elevated juga masih terus dilanjutkan," pungkas dia.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan