Warga Bong Suwung, Jlagran, Gedongtengen, Kota Jogja, akhirnya menerima tawaran dari PT KAI Daop 6 Jogja soal kompensasi berupa uang ganti bongkar dan uang angkut. Sore tadi sejumlah warga mulai membongkar bangunan tempat tinggalnya. Ada pula yang sedang mengemasi barang-barangnya.
Potret kawasan Bong Suwung, Kota Jogja, setelah warga menerima tawaran PT KAI soal kompensasi untuk membongkar tempat tinggal mereka secara mandiri, Jumat (27/9/2024) sore. Foto: Adji G Rinepta/detikJogja |
Diketahui, kompensasi itu senilai Rp 200 ribu per meter persegi untuk bangunan semi permanen dan tambahan Rp 500 ribu untuk tiap rumah sebagai ongkos angkut.
Mereka diwajibkan membongkar rumah dan mengosongkan wilayah tersebut secara mandiri. Batas waktunya Rabu (2/10) pekan depan. Adapun pelunasan kompensasi akan dilakukan setelah pengosongan wilayah itu selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potret kawasan Bong Suwung, Kota Jogja, setelah warga menerima tawaran PT KAI soal kompensasi untuk membongkar tempat tinggal mereka secara mandiri, Jumat (27/9/2024) sore. Foto: Adji G Rinepta/detikJogja |
Pantauan detikJogja di kawasan Bong Suwung, Jumat (27/9) pukul 15.30 WIB, sebagian besar bangunan masih berdiri kokoh. Namun beberapa bangunan sudah rata dengan tanah, tinggal sisa-sisa kayu yang belum terangkut.
Sejumlah warga tampak mulai mencopoti atap bangunan yang sebagian besar dari seng. Beberapa lainnya sibuk membereskan barang-barangnya.
Menurut Ketua Paguyuban Warga Bong Suwung, Jati Nugroho, tenggat waktu yang diberikan PT KAI untuk mengosongkan kawasan Bong Suwung terlampau mepet.
"Rencana Selasa besok akan diberikan (pelunasan) di balai Bong Suwung sini," kata Nugroho saat ditemui detikJogja di depan bangunan miliknya di Bong Suwung, Jumat (27/9/2024).
Potret kawasan Bong Suwung, Kota Jogja, setelah warga menerima tawaran PT KAI soal kompensasi untuk membongkar tempat tinggal mereka secara mandiri, Jumat (27/9/2024) sore. Foto: Adji G Rinepta/detikJogja |
"Mau tidak mau warga saya harus berusaha secepat mungkin membereskan barang-barang. Beres-beres kan perlu waktu," sambungnya.
Menurut Nugroho, sebagian besar warga termasuk dirinya belum punya tempat pengganti untuk bernaung. Dia bilang kompensasi yang diberikan PT KAI terbilang sedikit.
Potret kawasan Bong Suwung, Kota Jogja, setelah warga menerima tawaran PT KAI soal kompensasi untuk membongkar tempat tinggal mereka secara mandiri, Jumat (27/9/2024) sore. Foto: Adji G Rinepta/detikJogja |
"90 persen warga belum punya tempat tinggal, ini yang jadi PR. Kalau sementara mungkin bisa di tempatnya keluarga, 1-2 hari," ucap dia.
"Ya katakanlah bisa ngontrak, tapi hanya bisa berapa lama? Sementara untuk kompensasi ini kalau dibandingkan dengan biaya kehidupan ke depan belum seberapa mestinya," pungkas Nugroho.
(dil/ams)
















































Komentar Terbanyak
Ketika Media Israel 'Ledek' Indonesia Tak Bisa Gelar Olimpiade 2036
Kala Gubernur DIY Sultan HB X Sangsikan Aturan Baru MBG
Hal yang Mustahil Dilakukan di Jogja: Naik Angkot