Seorang petani memanfaatkan Google Assistant untuk mempermudah menyiram lahan pertanian di Kretek, Bantul. Petani tersebut ternyata polisi bernama Aipda Anto Harmoko (43).
Aipda Anto merupakan anggota Polsek Kretek, Bantul. Ia pun menceritakan awal mula pemakaian teknologi untuk pertanian di sawahnya itu.
"Karena kesibukan saya sebagai anggota Polri tapi juga harus mengelola sawah akhirnya berpikir bagaimana sawah tetap terkelola dengan baik tanpa mengganggu waktu tugas saya," kata Anto saat dihubungi wartawan, Rabu (4/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berawal dari area pertanian di Parangtritis, Kretek, yang memanfaatkan tenaga listrik untuk penyiraman tanaman cabai dan bawang merah sekitar tahun 2022. Selanjutnya, Anto mulai berselancar di dunia maya. Anto lantas mencari video di YouTube terkait tentang pemanfaatan Google Assistant dalam kehidupan sehari-hari.
"Dari situ saya dapat ide untuk mengadaptasi teknologi tersebut bagi kebutuhan pertaniannya," ujarnya.
Anto lantas mengembangkan teknologi tepat guna berbasis Internet of Things (IoT). Teknologi tersebut memungkinkan penyiraman sawah secara menyeluruh dengan bantuan Google Assistant.
"Jadi Google Assistant itu terhubung dengan berbagai perangkat elektronik untuk menyirami tanaman secara efisien," jelasnya.
![]() |
Peralatan yang Anto gunakan antara lain smart plug, smart breaker, sprinkle air, pipa, modem internet dan CCTV, dengan total biaya sekitar Rp 3 juta.
Untuk mengontrol semua perangkat itu, Anto menggunakan aplikasi Smart Life yang dapat diunduh secara gratis di Play Store. Aplikasi itu memungkinkan Anto untuk mengontrol penyiraman di sawahnya yang memiliki luas sekitar 300 meter persegi dengan perintah suara.
"Perintah suara itu pakai Google Assistant. Setelah berhasil, cara ini ternyata sangat membantu dan meringankan pekerjaan," katanya.
"Kenapa? Karena dapat menghemat biaya produksi dan tenaga di sawah, sebab bisa dioperasionalkan dari jarak jauh selama terhubung jaringan internet," lanjut Anto.
Anto juga berencana mengajak petani yang tergabung Gapoktan Ngudi Makmur Samiran, Parangtritis, untuk memanfaatkan teknologi tersebut. Tujuannya untuk upaya efisiensi di bidang pertanian.
"Karena perkembangan teknologi sangat pesat, dan saya ingin memanfaatkannya untuk meningkatkan efisiensi di bidang pertanian," pungkasnya.
(rih/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas