Cuan! Sampah Kayu dari Pantai Bantul Digarap Jadi Karya 3D Jutaan Rupiah

Cuan! Sampah Kayu dari Pantai Bantul Digarap Jadi Karya 3D Jutaan Rupiah

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Minggu, 11 Agu 2024 07:00 WIB
Sukito (41) warga Wonotingal, Srandakan, Bantul, saat mengerjakan karya 3D berbahan baku sampah kayu, Jumat (9/8/2024).
Sukito (41) warga Wonotingal, Srandakan, Bantul, menunjukkan karya 3D berbahan baku sampah kayu, Jumat (9/8/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Seorang warga Wonotingal, Poncosari, Srandakan, Bantul, Sukito (41) menyulap sampah kayu menjadi karya seni tiga dimensi (3D). Karya itu laku dijual hingga jutaan rupiah. Begini kisahnya.

Sukito mengatakan, ide membuat karya seni 3D itu berawal saat dirinya menemukan banyak sampah kayu di sekitar tempat tinggalnya.

"Rumah saya kan dekat dengan pantai dan mulai tahun 2022 saya mulai mengumpulkan kayu-kayu yang terbawa ombak. Kayu-kayu itu saya bawa pulang," kata dia saat ditemui wartawan, Jumat (9/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukito (41) warga Wonotingal, Srandakan, Bantul, saat mengerjakan karya 3D berbahan baku sampah kayu, Jumat (9/8/2024).Sukito (41) warga Wonotingal, Srandakan, Bantul, saat mengerjakan karya 3D berbahan baku sampah kayu, Jumat (9/8/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Setelah itu, Sukito mulai terpikir untuk membuat karya 3D berupa pemandangan menggunakan bahan kayu yang dia kumpulkan.

"Saya kan dari Gunungkidul dan di sana banyak perbukitan dan pantai, karena itu saya coba buat karya dengan inspirasi pemandangan gunung, air, dan pantai," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dengan telaten Sukito memotong sampah kayu itu lalu menempelnya ke papan persegi dan persegi panjang. Demi hasil karya yang detail, Sukito butuh waktu sekitar sebulan untuk menggarap satu karya.

"Karena penyusunan kayu-kayu hingga membentuk rumah atau pepohonan memerlukan waktu," ujarnya.

"Belum lagi kadang-kadang kehilangan ide, jadi harus menghentikan sementara penyusunan kayu-kayu itu. Nah, kalau suasana hati sudah senang saya mulai lagi," lanjut Sukito.

Kini Sukito sudah membuat tujuh karya 3D berbahan baku sampah kayu. Ketujuh karya itu berupa visualisasi Pantai Kukup, Taman Watu di Gunungkidul, Bukit Parangtritis, juga visualisasi rumahnya sendiri.

"Dari semua karya yang saya buat hanya satu yang sudah terjual dan itu tidak sampai Rp 10 juta," kata dia.

Sukito sengaja tidak mematok harga untuk setiap karyanya. Dia juga mempersilakan siapapun yang mau menjualkan hasil karyanya.

"Saya hanya fokus membuat karya, tidak memikirkan itu terjual atau tidak. Teman-teman dekat saya yang bantu menjualkan. Biasanya satu karya Rp 3 juta. Tapi kalau laku di bawah Rp 3 juta ya nggak apa-apa," ujarnya.

"Saya tetap lanjut buat karya dari sampah kayu karena saya suka. Mau disebut kurang tidur, sampah kok dipajang saya tidak peduli karena dari awal saya memang senang," pungkas dia.




(dil/apu)

Hide Ads