Puluhan warga Kalurahan Sendangadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman menerima uang ganti rugi (UGR) atas bidang tanah terdampak tol Jogja-Solo. Warga yang telah menerima ganti rugi diberi waktu satu bulan untuk pindah.
"Bapak ibu yang menerima UGR kami berharap sekitar satu dua bulan untuk segera mengosongkan rumahnya," kata Staf Ahli Direksi PT JMJ Bidang Pengadaan Lahan, Muhammad Amin, saat proses penyerahan uang ganti rugi tol Jogja-Solo di Kantor Kalurahan Sendangadi, Selasa (3/9/2024).
Dia meminta warga yang rumahnya terdampak tol agar bisa membongkar secara mandiri. Material bongkaran itu pun bisa dimanfaatkan oleh warga tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daripada dibongkar oleh ekskavator, sebaiknya dicopoti sendiri kan bisa dimanfaatkan lagi kalau dilepas masing-masing," ucapnya.
Amin melanjutkan, nantinya dari petugas konstruksi akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu.
"Nanti dari proyek akan melakukan sosialisasi ke kalurahan. Bapak ibu dipanggil. Ada sosialisasi untuk bongkar," ujarnya.
Tanggapan Warga
Sementara itu, salah seorang warga Sendangadi, Marwati mengaku kaget dengan permintaan dari pihak pemrakarsa tol.
"Ini kan sampai pelaksanaan realisasi pembayaran kan lama waktunya. Satu bulan ini mau bagaimana bingung karena rumah saya yang kena setengah," ucapnya.
Dirinya pun masih belum mengetahui langkah ke depan. Sebab, untuk membeli rumah atau tanah yang baru, uang dari ganti rugi dirasa tidak cukup.
"Kalau pindah uangnya nggak cukup, untuk beli tanah, harga tanah sudah tinggi, nanti untuk bangun dan lain-lain," katanya.
Untuk sementara, dirinya akan berdiskusi dengan keluarga. Namun, untuk sementara kemungkinan dia akan mengontrak rumah terlebih dahulu.
"Ya belum tahu, mungkin ngontrak dulu," ucapnya.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Lokataru Sebut Delpedro Marhaen Tetap Semangat Meski Ditetapkan Tersangka
Detik-detik Pembuat Mural 'Awas Intel' di Jokteng Wetan Didatangi Polisi