Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkurban satu ekor sapi jenis simental yang dibeli di Kabupaten Sleman pada hari raya Idul Adha 1445 H. Sapi itu dibeli dari peternak dengan harga Rp 66 juta.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, mengatakan sapi tersebut dibeli dari peternak bernama Tukiyar asal Selomartani, Kapanewon Kalasan.
"Sapi peranakan simmental jantan berusia empat tahun dibeli dari Mbah Tukiyar asal Kalasan. Saat dibeli bobot 828 kilogram," kata Suparmono kepada wartawan, Rabu (12/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan Presiden Jokowi memiliki tim seleksi dari Staf Kepresidenan dan Pemprov untuk menentukan sapi kurbannya. Mereka mencari sapi dengan syarat berukuran besar dan sehat.
"Awalnya, pada 25 April 2024, dinas melalui Puskeswan Ngemplak memberi informasi adanya permintaan data sapi di atas bobot 800 kilogram untuk sapi didaftarkan menjadi sapi bantuan kurban presiden," ujarnya.
Informasi tersebut kemudian disampaikan oleh pengurus kelompok ternak. Beberapa hari setelahnya, ada kunjungan dari panitia pengadaan sapi kurban presiden bersama petugas laboratorium.
Dia mengungkap sapi tersebut telah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, sapi tersebut dinyatakan layak untuk dikurbankan.
"Setelah lolos uji kesehatan dan pemeriksaan fisik, perwakilan dari Sekneg minta dilakukan penimbangan terhadap sapi. Setelah dilakukan penimbangan diketahui sapi mempunyai bobot 828 kilogram," bebernya.
Lebih lanjut, Suparmono mengatakan awalnya pemilik sapi mematok harga Rp 80 juta. Namun, setelah dilakukan negosiasi akhirnya disepakati harga di angka Rp 66 juta.
"Pada saat itu Mbah Tukiyar mematok harga Rp 80 juta untuk seekor sapi tersebut. Setelah pengurus kelompok ternak menyampaikan laporan berat badan sapi, Sekneg menyatakan deal dengan harga yang sudah disepakati, yakni Rp 66 juta," ujarnya.
Adapun sapi tersebut sudah dipelihara Mbah Tukiyar sejak dua tahun yang lalu. Awalnya sapi dibeli di harga Rp 21 juta.
"Dipelihara dua tahun yang lalu seharga 21 juta. Sebelumnya, punya 3 sapi, 2 ekor dijual sebelum Idul Fitri seharga Rp 80 juta. Setelah Idul Fitri beli lagi 2 ekor, sehingga saat ini memelihara 3 ekor, salah satunya dibeli presiden," ujar dia.
Untuk proses administrasi, lanjut Suparmono, pemilik sapi kemudian diminta untuk mengumpulkan sejumlah dokumen.
"Selasa 11 Juni, mbah Tukiyar diminta untuk mengumpulkan berkas berupa KTP dan NPWP serta nomor rekening," pungkasnya.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar