Pembangunan jalan tol di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan memasuki proses awal yakni pengukuran. Pelaksana proyek akan melakukan pengukuran lahan terdampak awal Mei 2024.
Staf PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Solo-Jogja-Kulon Progo II, Aulia Fardina mengatakan pengukuran lahan terdampak pembangunan tol di Kulon Progo dijadwalkan berlangsung mulai Kamis (2/5). Ada dua tim yang diterjunkan yakni Satgas A selaku tim pengukuran, dan satgas B sebagai tim pemberkasan.
"Rencana mulai tanggal 2 (Mei) nanti Satgas A dan Satgas B mulai turun. Yang pasti pengukuran dari Satgas A itu dari BPN, melibatkan dukuh. Kemudian yang satgas B pemberkasan lahan, bangunan, tanaman, itu dari Dinas PU dan Dinas Pertanian," ungkap Aulia saat ditemui usai sosialisasi pengadaan tanah pembangunan jalan tol di Balai Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Selasa (23/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aulia mengatakan, proses pengukuran dan pemberkasan ini akan berlangsung selama 30 hari kerja atau berkisar 1,5 bulan. Dalam pelaksanaannya, satgas akan mengukur luas lahan terdampak, bangunan hingga tanaman yang tumbuh di sekitar lokasi rencana pembangunan tol.
Hasil pengukuran dan pemberkasan ini selanjutnya diumumkan kepada para pemilik lahan terdampak untuk mengetahui ada tidaknya sanggahan.
"Setelah diumumkan, lalu dicek ada sanggahan atau tidak, baru kemudian masuk ke tahapan appraisal (penghitungan nilai lahan terdampak) sesuai data dari hasil pengukuran ini," jelasnya.
Terkait kapan pengerjaan fisik tol bisa dilakukan, Aulia belum bisa menyampaikan. Namun yang pasti pihaknya berupaya agar pembangunan proyek ini bisa berlangsung cepat.
Salah satu pemilik lahan terdampak, Siti Nurhayati, berharap proses pengukuran hingga nanti tol bisa dibangun dapat berlangsung cepat. Dia juga mengharap kehadiran tol di Kulon Progo dapat membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.
"Ya prosesnya bisa segera selesai dan harapannya tol untuk masyarakat, jangan sampai hanya untuk kepentingan orang-orang kalangan atas aja. Kita semua yang ada di situ seharusnya juga ada dilindungi juga terkait ekonominya. Jangan sampai cuma diambil lahannya aja," ujarnya.
Seperti diketahui, proyek pembangunan Tol Jogja-Solo juga masuk wilayah Kulon Progo. Ada lebih dari 1.000 bidang tanah di 18 kalurahan yang terdampak. Antara lainBanguncipto dan Kaliagung di Kapanewon Sentolo, Donomulyo di Nanggulan, Wates di Kapanewon Wates, Pengasih, Sendangsari dan Karangsari di Kapanewon Pengasih, Hargomulyo dan Hargorejo di Kapanewon Kokap.
Kemudian Kulur, Kaligintung, Temon Wetan, Temon Kulon, Palihan, Janten, Karangwuluh, Sindutan, dan Kebonrejo di Kapanewon Temon.
(apl/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu