Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul berencana memindahkan tempat pemungutan retribusi (TPR) Induk Parangtritis di selatan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) tahun depan. Sebagai gantinya, Dispar menyiapkan 8 TPR semi permanen sembari menunggu pembangunan TPR Induk.
Plt Kepala Dispar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan pembangunan JJLS khususnya jalur Girijati-Kretek akan selesai tahun ini. Hal itu membuat TPR Induk Parangtritis harus dipindah karena saat ini berada di utara JJLS.
"Karena itu, ke depan, kalau tahun depan kita rancang bagaimana TPR itu bisa pindah di sisi selatan JJLS," katanya kepada wartawan di Kompleks Parasamya, Kantor Bupati Kabupaten Bantul, Selasa (16/4/2024).
Kwintarto menyebut pemindahan TPR Induk Parangtritis baru bisa dilakukan tahun depan. Pasalnya proses pembangunannya memakan waktu, khususnya terkait penentuan lokasi dan izin.
"TPR induk juga kalau dipindah di selatan JJLS paling cepat tahun depan. Karena tidak mungkin dilakukan di perubahan, karena dari sisi anggaran pengerjaannya tidak cukup memakan waktu tiga bulan," ujarnya.
Sebagai gantinya, Kwintarto mengaku telah mengajukan anggaran untuk pembangunan TPR semi permanen di selatan JJLS. Nantinya, ada beberapa titik untuk TPR semi permanen itu
"Sehingga di perubahan APBD kita usulkan untuk ada TPR yang sifatnya semi permanen. TPR sementara itu anggarannya sekitar Rp 800 juta untuk di delapan titik," ucapnya.
"Nah, ketika semi permanen yang penting petugas tidak kehujanan dan bisa memungut retribusi. Tetapi harapannya itu sudah ada di selatan JJLS, itu yang kita usulkan di tahun depan," lanjut Kwintarto.
Oleh sebab itu, Kwintarto meminta kepada masyarakat untuk bisa memahami jika nantinya muncul TPR semi permanen. Pasalnya semua itu semata-mata untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
"Sehingga mohon untuk bisa dipahami, mudah-mudahan sekalipun nanti ada perubahan titik penarikan retribusi mudah-mudahan segala sesuatunya sudah diperhitungkan. Sehingga penarikan retribusi bisa dilakukan secara optimal," katanya.
Terlepas dari hal tersebut, Kwintarto mengungkapkan jika jumlah kunjungan wisata di Kabupaten Bantul selama cuti bersama-libur lebaran hampir sama dengan lebaran tahun sebelumnya.
"Jadi catatan kami untuk di lima hari dari tanggal 11-15 April ini wisatawannya kurang lebih 140 ribu, artinya masih bagus karena setiap harinya 20-30 ribu orang," ujarnya.
Jumlah tersebut, kata Kwintarto masih jauh dari target bulan April, yakni 250 ribu kunjungan wisata. Namun, Kwintarto optimistis bisa mencapai target tersebut.
"Nah, tentu kalau kita bicara target kita 200-250 ribu kunjungan wisata selama bulan April. Sedangkan sekarang sudah tercatat sampai 180 ribu, sehingga insyaallah tercapailah sampai akhir bulan," katanya.
Sebelumnya, dilansir detikFinance, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menggenjot pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS)/ Pansela di Provinsi DIY. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2024 mendatang.
Pemanfaatan Jalur Pansela ini diharapkan dapat menjadi jalur alternatif yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Timur. Dengan demikian, beban lalu lintas dapat terbagi dan tidak menumpuk di Jalan Tol atau Lintas Pantura dan Lintas Tengah Jawa.
(aku/apu)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa