Meski Naik Jelang Puasa, Daging Ayam Ras-Telur di Gunungkidul Tetap Diminati

Gunungkidul -

Harga daging ayam potong atau ras dan telur mulai merangkak naik menjelang Ramadan di pasar Argosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Meski begitu, penjual menuturkan daging ayam ras tetap diminati pembeli.

Salah seorang penjual daging ayam ras, Sugiarti menuturkan harga daging tersebut per Senin (11/3/2024) siang ini mencapai Rp 40 ribu per kg. Menurutnya, harga daging itu sekitar sepekan sebelumnya di angka Rp 38 ribu per kg.

"Seminggu sebelum puasa itu masih Rp 38 ribu (per kg daging ayam ras)," ungkap Sugiarti kepada wartawan saat ditemui di lapaknya, Senin (11/3/2024).

Meski begitu, Sugiarti menerangkan daging ayam potong masih diminati oleh pembeli. Di hari biasanya, dia menjelaskan daging yang laku sekitar 15 kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sekarang ini sudah 35 kilo," katanya.

Ia pun memprediksikan jika kenaikan harga ayam potong itu akibat naiknya harga pakan. Selain itu, Sugiarti menjelaskan harga daging naik sebab permintaan tinggi.

"Banyak yang beli jadi harga ayam naik," tuturnya.

Sementara itu, penjual lainnya, Tri membenarkan perihal kenaikan harga daging ayam ras tersebut. "Sekarang (harga daging ayam ras per kg) 40 ribu," kata Tri saat ditemui di lapaknya, Senin (11/3/2024).

Selain daging ayam ras, Tri menerangkan harga telur juga naik menjelang Ramadan. Biasanya, Tri menjelaskan harga telur berkisar Rp 30 ribu per kg.

"Sekarang sudah Rp 32 ribu (harga telur per kg)," ungkapnya.

Per hari ini, Tri menyebutkan dirinya telah menjual sekitar 5 kg telur. Biasanya, Tri mengatakan dirinya biasa berhasil menjual sekitar 2 kg telur.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, membenarkan perihal kenaikan dua komoditas tersebut. Kelik mengatakan kenaikan harga daging tersebut dipacu oleh kenaikan komoditas lainnya seperti beras.

"Seminggu terakhir (harga daging ayam potong per kg) di harga 36-38 ribu. Sekarang 40 ribu. Juga menjelang puasa kenaikan," ungkap Kelik kepada wartawan melalui telepon, Senin (11/3/2024).

Kelik mengatakan kenaikan harga telur cukup tinggi. Ia menyebutkan harga telur per kg di angka Rp 25-26 ribu.

"Itu sudah termasuk lumayan tinggi," jelasnya.

Untuk itu, Kelik menuturkan akan menggelar operasi pasar bekerja sama dengan Bulog. Hal itu dilakukan untuk menekan inflasi.

"Tanggal 13 kita operasi pasar di Argosari, sama Semin, sama Playen," ungkapnya.