Kisah Satu-satunya Rumah yang Berdiri Kokoh di Tengah Proyek Tol Jogja-Solo

Kisah Satu-satunya Rumah yang Berdiri Kokoh di Tengah Proyek Tol Jogja-Solo

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 27 Feb 2024 13:01 WIB
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta - Solo terud ikbut. Tol ini ditargetkan bisa digunakan pada mudik Lebaran 2024.
Ilustrasi/penampakan Tol Jogja-Solo yang bisa dilalui saat mudik Lebaran 2024 (Foto: Dok Kementerian PUPR)
Jogja -

Di tengah pembangunan proyek jalan tol Jogja-Solo di Kalasan, Sleman, masih ada satu rumah yang berdiri kokoh. Berdiri kokoh di tengah proyek tol Jogja-Solo, penampakan rumah itu pun viral di media sosial.

Video tentang rumah itu diunggah di akun Instagram @merapi_uncover pada Sabtu (24/2/2024) lalu. Dalam keterangannya, video itu disebutkan berasal dari akun YouTube KakaTV.

Diketahui, rumah yang viral itu berlokasi di Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Tampak dalam video itu area di kanan kiri rumah itu telah rata dengan tanah. Terlihat ada alat berat beroperasi di di sekitar rumah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo, Dian Ardiansyah, saat dimintai konfirmasi menyebut satu-satunya rumah yang masih berdiri kokoh itu milik Warsiati Susana. Dian menyebut Warsiati memiliki dua bidang tanah yang terdampak tol.

"Yang ada di IG tersebut memang benar ada di Padukuhan Tegalrejo, Kalurahan Tamanmartani. Di data kami atas nama Warsiati Susana," kata Dian saat dihubungi wartawan, Senin (26/2).

ADVERTISEMENT

Dian menyebut kedua bidang tanah terdampak tol itu, saat ini sedang diajukan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk pencairan uang ganti rugi. Namun, dalam prosesnya, baru satu bidang yang disetujui LMAN dan dibayarkan uang ganti ruginya.

"Beliau memiliki dua bidang tanah yang terkena tol dan dua-duanya sudah pernah diajukan ke LMAN. Yang satu bidang tanah seluas 102 meter persegi sama bangunan sudah disetujui LMAN dan sudah dibayarkan ke pihak yang berhak," jelas Dian.

"Sedangkan yang satunya seluas 82 meter persegi ditolak oleh LMAN karena ada masalah di alas haknya. Kalau sudah selesai perbaikannya di alas hak, akan kami ajukan kembali ke LMAN," sambung dia.

Di sisi lain, Dian menyebut tinggal tiga bidang tanah di Kalurahan Tamanmartani yang belum dibebaskan. Semuanya saat ini menunggu proses administrasi.

"Kalau secara keseluruhan, di Kalurahan Tamanmartani hanya tersisa tiga bidang, dua di Padukuhan Kebon karena masalah alas hak hilang, menunggu SHM-nya yang baru untuk diterbitkan BPN. Dan satu bidang lagi di Padukuhan Tegalrejo," pungkas Dian.




(ams/cln)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads