Mengunjungi Pasar Klithikan Pakuncen Jogja, Tempat Jual Barang Antik

Mengunjungi Pasar Klithikan Pakuncen Jogja, Tempat Jual Barang Antik

Elisabeth Meisya, Steffy Gracia - detikJogja
Senin, 06 Nov 2023 22:54 WIB
Pasar Klithikan Pakuncen, Kota Jogja. Foto diunggah pada Senin (6/11/2023).
Pasar Klithikan Pakuncen, Kota Jogja. Foto diunggah pada Senin (6/11/2023). Foto: Steffy Gracia/detikJogja
Jogja -

Di Jogja terdapat sejumlah pasar yang menjual barang antik atau dikenal bernama pasar klithikan. Salah satunya adalah Pasar Klithikan Pakuncen.

Pasar Klithikan Pakuncen berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto 34, Pakuncen, Kota Jogja. Pasar ini buka setiap hari dan beroperasi pukul 10.00-22.00 WIB.

Salah satu pedagang sekaligus kepala los, Sujadi Ahmad Said mengatakan arti klithikan adalah barang-barang kecil atau printilan sehingga yang dijual bukan barang utuh, melainkan komponen-komponen di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya roda motor, bannya nggak ada, tapi ada komnya, nah itu yang dijual," jelas Sujadi saat diwawancarai tim detikJogja, Senin (16/10/2023).

Pasar Klithikan Pakuncen terbagi menjadi beberapa bagian. Lantai satu bagian depan menjual barang antik, kemudian di belakangnya menjual sparepart motor, dan selanjutnya pakaian. Sementara lantai dua berisi pedagang yang menjual alat elektronik seperti ponsel.

ADVERTISEMENT
Pasar Klithikan Pakuncen, Kota Jogja. Foto diunggah pada Senin (6/11/2023).Pasar Klithikan Pakuncen, Kota Jogja. Foto diunggah pada Senin (6/11/2023). Foto: Steffy Gracia/detikJogja

Keadaan pasar terlihat rapi dan bersih. Pantauan detikJogja, Senin (16/10), meskipun sudah malam namun masih terlihat adanya aktivitas jual beli di pasar ini. Pada bagian barang antik terpajang berbagai barang-barang seperti keramik, uang kuno, miniatur, buku, dan masih banyak lagi.

Bagi masyarakat yang menyukai atau mengoleksi barang-barang antik bisa mengunjungi Pasar Klithikan Pakuncen ini karena barangnya cukup lengkap.

"Kalau bicara antik itu bicara umurnya ya, kalau bisa antik yang paling bagus itu umurnya seratus tahun lebih, barangnya utuh, dan langka tenan itu bisa tinggi harganya," ujar Sujadi.

Beberapa pedagang barang antik di Pasar Klithikan Pakuncen ini dulunya memiliki hobi mengoleksi barang antik, hingga akhirnya menjual barang-barang antiknya karena merasa ada peluang untuk berbisnis.

Salah satu penjual barang antik, Bagus mengatakan bahwa ia sebenarnya baru mulai berjualan sekitar lima tahun yang lalu. Tetapi ia sudah menyukai barang antik sejak SMP.

"Awal-awal senang nongkrong di sini, cuma suka barang antik sudah dari SMP, jadi cuma suka ngumpulin," ujar Bagus saat diwawancarai detikJogja.

Barang-barang yang dijual pada pasar ini terdapat pembaruan tiap harinya. Hal ini terjadi karena di pasar ini banyak juga yang menjual barang antiknya ataupun penjual yang mencari barang antik melalui komunitas yang ia ikuti.

Tak hanya barang antik dari Indonesia saja yang dapat ditemukan di pasar ini. Barang-barang dari luar negeri juga bisa ditemukan.

"Ada yang dari luar, bahkan mendunia. Ada yang dari China, Thailand, gitu," ujar Bagus.

Pasar Klithikan Pakuncen, Kota Jogja. Foto diunggah pada Senin (6/11/2023).Pasar Klithikan Pakuncen, Kota Jogja. Foto diunggah pada Senin (6/11/2023). Foto: Steffy Gracia/detikJogja

Harga yang ditawarkan pun bermacam-macam, tergantung dari barang tersebut. Harga yang paling murah pada uang kuno, sedangkan barang yang harganya cukup mahal adalah barang yang relatif sulit dicari.

"Paling murah itu seribu rupiah, itu di uang koin. Untuk paling mahal ada lemari laku Rp 15 juta," ungkap Bagus.

Bagus mengatakan bahwa berjualan barang antik merupakan hal yang asik. Tak hanya mengenai jual beli, namun dapat belajar dari suatu barang antik.

"Satu aku teredukasi untuk belajar, jadi dari sejarah Indonesia gimana, terus seru di tawar-menawarnya, terus tergantung sama kita mau lepas atau nggak," lanjutnya.

"Kadang ada barang bagus tapi kita nggak tahu, contohnya tadi buku tulis tangan Jawa, satu buku itu aku sendiri dapet kayak prentelan gitu, tak tumpuk terus satuin, terus ada teman yang tanya mau dijual Rp 2 juta lepas atau nggak, padahal 'loh mewahnya di mana' gitu," tambah Bagus.

Pasar Klithikan Pakuncen, Kota Jogja. Foto diunggah pada Senin (6/11/2023).Pasar Klithikan Pakuncen, Kota Jogja. Foto diunggah pada Senin (6/11/2023). Foto: Steffy Gracia/detikJogja

Tak hanya barang antik, kaset DVD yang sudah banyak masyarakat tidak menggunakannya karena berpindah ke teknologi digital pun masih ditemui. Penjual yang masih bertahan untuk berjualan kaset DVD adalah Yani. Harga kaset DVD ini bervariasi.

"Sudah 13 tahun jualan," ujar Yani saat diwawancarai detikJogja.

Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Meisya dan Steffy Gracia peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads