Project S TikTok menuai sorotan karena penerapannya dikhawatirkan mengancam UMKM di Indonesia. TikTok Indonesia pun memastikan program tersebut tak akan diterapkan di Indonesia.
Head of Communication TikTok Indonesia Anggini Setiawan mengatakan pihaknya tak akan membuka aktivitas perdagangan cross border. Menurutnya, sejak Tiktok Shop diluncurkan pada 2021, pihaknya tak membuka bisnis cross border.
"Kami tak punya niatan untuk menciptakan produk e-commerce sendiri atau menjadi wholeseller berkompetisi dengan penjual lokal di Indonesia," kata Anggini, dalam konferensi pers di Kantor Kemenkop UKM, dilansir detikFinance, Rabu (26/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggini menegaskan program yang diterapkan di negara lain belum tentu berhasil di Indonesia, dalam hal ini Project S TikTok di Inggris. Pihaknya pun memastikan selalu berkoordinasi dengan berbagai kementerian menyangkut operasi TikTok di Indonesia.
![]() |
Pihaknya mengaku berkomitmen untuk mendukung UMKM lokal. Pihaknya mengklaim 100% seller TikTok berasal dari lokal. Dia menyebut total seller di TikTok shop Indonesia sebanyak 2 juta seller.
"Kami tegas menyatakan 100% penjual TikTok memiliki entitas lokal yang terdaftar atau merupakan perusahaan mikro lokal yang verifikasi lewat KTP atau paspor. Kami senantiasa tunduk, patuh dan menghormati segala hukum di Indonesia," katanya.
Anggini mengatakan pihaknya juga telah memperoleh izin operasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) lewat penerbitan SIUP 3A PMSE. Pihaknya juga menyambut baik revisi dari Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 50 tahun 2020 yang mengatur terkait dengan jual-beli online, termasuk di social commerce seperti TikTok.
"Kami percaya penjual RI bisa diberi kebebasan untuk memilih platform mana untuk mengembangkan bisnisnya, tumbuh di Indonesia, begitu pula konsumen. Dengan perlindungan konsumen, maka setiap platform dapat diberikan kesempatan sama," kata Anggini.
"Dinamika pasar cukup kompleks. Komitmen kami akan terus berdiskusi dengan Kemenkop UKM agar pemain UMKM lokal di Indonesia bisa sama-sama jaya," ujarnya.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....
Ia menambahkan komitmen TikTok Indonesia terhadap UMKM RI juga terlihat lewat investasi mencapai USD 12 juta yang dikucurkan CEO TikTok untuk ASEAN, termasuk Indonesia. Sejak berdiri di Tanah Air pada 2021, pihaknya juga rutin menjalankan berbagai program pemberdayaan UMKM melalui sejumlah kerja sama dengan pemerintah RI.
Sebagai tambahan informasi, Project S merupakan platform e-commerce yang diluncurkan oleh perusahaan induk TikTok, ByteDance. Platform ini dilaporkan telah beroperasi di pasar Inggris pada 21 Juni 2023 kemarin.
Berbeda dengan TikTok Shop yang beroperasi sebagai platform penjualan online di mana para pedagang dapat memamerkan dan menjual produk mereka, Project S merupakan platform di mana perusahaan langsung menjual dagangannya sendiri.
Diberitakan semua barang yang diiklankan itu nantinya akan langsung dikirim dari China, dan dijual oleh perusahaan milik TikTok yang terdaftar di Singapura. Modelnya mirip dengan cara Amazon membuat dan mempromosikan sendiri rangkaian produk terlarisnya.
Meski saat ini Project S TikTok belum ada di Indonesia, namun perhatian berbagai pihak tengah tertuju pada isu ini. Sebab, proyek ini disinyalir akan sangat merugikan UMKM RI.
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka