Indonesia sebagai negara tropis dengan banyak pulau memiliki ancaman bencana yang cukup sering terjadi. Salah satunya siklon tropis yang ditandai dengan adanya bibit siklon tropis. Namun, apa bibit siklon tropis itu?
Dilansir laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S yang saat ini terdeteksi di wilayah Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat perlu diwaspadai. Meskipun tidak terdampak langsung, tetapi tetap berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Potensi tersebut memang ditimbulkan oleh perkembangan bibit siklon tropis bernama 93S. Lalu apakah bibit siklon tropis dengan siklon tropis itu sama? Jika ingin tahu jawabannya, yuk simak penjelasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu Bibit Siklon Tropis?
Berdasarkan artikel 'The Structural Compactness of a Tropical Cyclone Seed Affects Its Persistence' oleh Kuan Yu Lu dan kawan-kawan, bibit siklon tropis merupakan fenomena awal yang sudah ada sebelum siklon tropis. Fenomena ini biasanya ditandai dengan pecahnya zona konvegensi intertropis atau gelombang timur Afrika. Sama halnya dengan penjelasan BMKG dalam akun Instagram resminya, bibit siklon tropis adalah fase awal pembentukan siklon tropis dengan kecepatan angin mencapai 15-34 knot.
Pada intinya, bibit siklon tropis ini merupakan tahapan menuju siklon tropis, jadi tidak bisa disebut fenomena yang sama. Sebagai fase awal siklon tropis, fenomena bibit siklon tropis memiliki perbedaan keadaan alam untuk mendukungnya. Nah, perbedaan tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
Perbedaan Bibit Siklon Tropis dengan Siklon Tropis
Masih dalam sumber yang sama, bibit siklon tropis ini akan menjadi siklon tropis dengan dukungan dari kondisi atmosfer. Oleh karena itu, keduanya memiliki kondisi alam yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan bibit siklon tropis dan siklon tropis:
- Memiliki kecepatan angin sebesar 15-34 knot, sedangkan siklon tropis sebesar 35 knot.
- Belum memiliki struktur badai, sedangkan siklon tropis sudah berupa badai besar dengan radius mencapai 150-200 km.
Kalau begitu, dampak yang dihasilkan dari bibit siklon tropis berbeda dengan siklon tropis karena besarannya juga berbeda. Siklon tropis memiliki dampak yang besar, sesuai dengan radiusnya yang luas. Hal ini bisa dibilang berbeda dengan bibitnya. Dampak dari bibit siklon tropis ini akan dijelaskan di bawah ini.
Dampak Bibit Siklon Tropis
Berdasarkan informasi dari laman resmi BMKG, bibit siklon tropis mempengaruhi intensitas curah hujan di wilayah sekitarnya. Fenomena ini dapat memicu peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Dalam hal ini, kita perlu waspada bencana banjir maupun tanah longsor yang disebabkan curah hujan yang tinggi tersebut.
Tidak hanya itu, bibit siklon tropis yang mulai berkembang juga berpengaruh pada gelombang laut. Fenomena alam tersebut dapat berpotensi meningkatkan tinggi gelombang di Samudra. Peningkatan tinggi gelombang laut tentu harus diwaspadai oleh para nelayan dan industri kapal di sekitarnya.
Begitulah perbedaan bibit siklon tropis dan siklon tropis, serta dampaknya. Setelah ini, kita bisa lebih sering memantau informasi terkait fenomena alam ini sebagai langkah preventif.
Artikel ini ditulis oleh Mardliyyah Hidayati peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di detikcom.
(anm/afn)












































Komentar Terbanyak
Artis Porno Bonnie Blue Digerebek di Bali, Klaim Ngeseks Bareng Seribuan Pria
Penyesalan Keluarga Ali Pemerkosa Tewas Dimassa-Mayatnya Diseret Motor
Aksi Nekat Pemuda Cenglu Berujung Maut di Sewon Bantul