Renungan Harian Katolik Hari Ini 21 Oktober 2025 dan Bacaannya: Menunggu

Renungan Harian Katolik Hari Ini 21 Oktober 2025 dan Bacaannya: Menunggu

Santo - detikJogja
Selasa, 21 Okt 2025 04:00 WIB
Renungan harian Katolik
Renungan harian Katolik. (Foto: RomΓ©o A./Unsplash)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 21 Oktober 2025 merupakan hari biasa. Dengan orang kudus Santo Hilarion dari Gaza, Abbas; Santa Ursula dkk, Perawan dan Martir. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah hijau.

Mengangkat tema tentang menunggu, mari simak renungan Katolik hari Selasa, 21 Oktober 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Bernardus Bria Seran Pr. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Katolik Hari Ini Selasa, 21 Oktober 2025

Bacaan Liturgi 21 Oktober 2025

Bacaan Pertama Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21;

  • Rm 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
  • Rm 5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
  • Rm 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
  • Rm 5:18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
  • Rm 5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
  • Rm 5:20 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,
  • Rm 5:21 supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Bacaan Mazmur Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17;

  • Mzm 40:7 (40-8) Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku;
  • Mzm 40:8 (40-9) aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
  • Mzm 40:8 (40-9) aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
  • Mzm 40:9 (40-10) Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya Tuhan.
  • Mzm 40:10 (40-11) Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar.
  • Mzm 40:17 (40-18) Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat!

Bacaan Injil Luk. 12:35-38

  • Luk 12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
  • Luk 12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
  • Luk 12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
  • Luk 12:38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.

Bacaan Ofisi 2 Taw. 35:20-36:12

  • 2Taw 35:20 Kemudian dari pada semua ini, setelah Yosia memperbaiki rumah Tuhan, majulah Nekho, raja Mesir, hendak berperang di Karkemis di tepi sungai Efrat. Yosia keluar menghadapinya.
  • 2Taw 35:21 Ia mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!"
  • 2Taw 35:22 Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido.
  • 2Taw 35:23 Maka pemanah-pemanah menembaki raja Yosia, dan raja berseru kepada orang-orangnya: "Bawa aku dari sini, karena aku luka parah!"
  • 2Taw 35:24 Orang-orangnya mengangkatnya dari keretanya, lalu mengangkutnya dengan kereta cadangannya lalu membawanya ke Yerusalem. Kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di pekuburan nenek moyangnya. Seluruh Yehuda dan Yerusalem berkabung karena Yosia.
  • 2Taw 35:25 Yeremia membuat suatu syair ratapan mengenai Yosia. Dan sampai sekarang ini semua penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan menyanyikan syair-syair ratapan mengenai Yosia, dan mereka jadikan itu suatu kebiasaan di Israel. Semuanya itu tertulis dalam Syair-syair Ratapan.
  • 2Taw 35:26 Selebihnya dari riwayat Yosia dan perbuatan-perbuatannya yang saleh yang sesuai dengan yang ada tertulis dalam Taurat Tuhan,
  • 2Taw 35:27 yakni, riwayatnya dari awal sampai akhir, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda.
  • 2Taw 36:1 Rakyat negeri menjemput Yoahas anak Yosia, dan mengangkat dia menjadi raja di Yerusalem menggantikan ayahnya.
  • 2Taw 36:2 Yoahas berumur dua puluh tiga tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem.
  • 2Taw 36:3 Raja Mesir memecatnya dari pemerintahannya di Yerusalem dan mendenda negeri itu seratus talenta perak dan satu talenta emas.
  • 2Taw 36:4 Kemudian raja Mesir itu mengangkat Elyakim, saudara Yoahas, menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem, dan menukar namanya dengan Yoyakim. Tetapi Yoahas, saudaranya itu, ditawan oleh Nekho, dan dibawa ke Mesir.
  • 2Taw 36:5 Yoyakim berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, Allahnya.
  • 2Taw 36:6 Nebukadnezar, raja Babel, maju melawan dia, membelenggunya dengan rantai tembaga untuk membawanya ke Babel.
  • 2Taw 36:7 Juga beberapa perkakas rumah Tuhan dibawa Nebukadnezar ke Babel dan ditempatkan di istananya di Babel.
  • 2Taw 36:8 Selebihnya dari riwayat Yoyakim, segala kekejian yang dilakukannya dan kesalahan yang ada padanya, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda. Maka Yoyakhin, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
  • 2Taw 36:9 Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan sepuluh hari lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.
  • 2Taw 36:10 Pada pergantian tahun raja Nebukadnezar menyuruh membawa dia ke Babel beserta perkakas-perkakas yang indah-indah dari rumah Tuhan dan Zedekia, saudara ayah Yoyakhin, menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem.
  • 2Taw 36:11 Zedekia berumur dua puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja dan sebelas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
  • 2Taw 36:12 Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, Allahnya, dan tidak merendahkan diri di hadapan nabi Yeremia, yang datang membawa pesan Tuhan.

ADVERTISEMENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini

Setiap orang pasti pernah mengalami masa menunggu. Menunggu bisa menjadi hal yang membosankan, apalagi kalau kita tidak tahu sampai kapan harus menunggu. Menunggu seseorang datang tanpa kepastian waktu bisa membuat kita gelisah, lelah, dan bahkan tidak sabar.

Yesus dalam bacaan Injil hari ini mengajarkan bahwa menunggu tidak boleh dilakukan dengan pasif, tetapi dengan sikap berjaga. Yesus berkata, "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala."

Perintah ini mengajak kita untuk selalu siap siaga. Orang yang berikat pinggang berarti siap bekerja atau berjalan, sementara pelita yang menyala berarti tetap hidup dalam terang.

Yesus melanjutkan pengajaran-Nya dengan perumpamaan tentang hamba-hamba yang setia menanti tuannya pulang dari pesta perkawinan. Mereka tidak tahu kapan tuan mereka pulang, bisa malam, bisa dini hari, tetapi mereka tetap berjaga.

Yang menarik, Yesus menambahkan janji: Hamba-hamba yang berjaga akan diperlakukan dengan penuh kasih, bahkan si tuan sendirilah yang akan melayani mereka. Perikop ini muncul dalam pengajaran Yesus kepada murid-murid-Nya tentang kewaspadaan akan kedatangan Anak Manusia.

Orang Yahudi pada zaman itu terbiasa dengan pesta perkawinan yang bisa berlangsung lama, sehingga waktu kepulangan tuan rumah tidak dapat dipastikan. Gambaran ini sangat relevan: Murid-murid dipanggil untuk siap sedia, sebab tidak ada seorang pun yang tahu waktu kedatangan Kristus kembali. Fokus utamanya bukan kapan tuan itu datang, melainkan bagaimana sikap para hamba selama menunggu.

Hidup sebagai murid Kristus berarti belajar untuk selalu berjaga, bukan hanya menunggu secara pasif. Menjaga pelita tetap menyala berarti menjaga iman tetap hidup dengan doa, firman, dan perbuatan kasih.

Mengikat pinggang berarti siap melayani kapan saja. Janji Yesus bahwa Ia sendiri akan melayani orang yang berjaga adalah penghiburan besar, sebab itu berarti kesetiaan kita, sekecil apa pun, tidak sia-sia di hadapan-Nya.

Di tengah kehidupan modern yang sering membuat kita lengah, sibuk dengan pekerjaan, urusan dunia, atau keinginan pribadi, hari ini kita diingatkan: Jangan sampai kita kehilangan sikap berjaga.

Kedatangan Tuhan bisa saja terjadi secara tiba-tiba. Pada saat itu, semoga Ia mendapati kita tetap setia, tetap menyala, dan tetap melayani.

Doa Penutup

Tuhan, pandanglah dengan rela doa kami pada pagi ini dan terangilah kegelapan hati kami dengan sinar rahmat-Mu yang menyembuhkan. Semoga kami dapat menguasai dorongan nafsu yang menggelapkan hati, sebab Engkau telah menyinari kami dengan cahaya rahmat surgawi.

Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari ini Selasa, 21 Oktober 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads