Air Rebusan Ketumbar Bisa untuk Obat Apa? Ini Manfaat dan Cara Minumnya

Air Rebusan Ketumbar Bisa untuk Obat Apa? Ini Manfaat dan Cara Minumnya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Senin, 20 Okt 2025 16:12 WIB
Coriander
Ilustrasi ketumbar. Foto: Getty Images/iStockphoto/Jonathan Austin Daniels
Jogja -

Pernah dengar air rebusan ketumbar bisa jadi obat alami untuk berbagai penyakit? Banyak orang mungkin mengenalnya hanya sebagai bumbu dapur, padahal biji kecil beraroma jeruk ini menyimpan segudang khasiat untuk tubuh. Mulai dari menurunkan tekanan darah hingga membantu pencernaan, air rebusan ketumbar punya manfaat yang jarang disadari.

Dalam pengobatan tradisional, ketumbar sering direbus bersama bahan lain seperti jahe, daun seledri, atau madu untuk menghasilkan ramuan herbal yang menenangkan tubuh. Tak hanya dipercaya secara turun-temurun, beberapa penelitian modern juga membuktikan bahwa kandungan antioksidan dan senyawa aktif dalam ketumbar benar-benar memberikan efek penyembuhan.

Kalau kamu penasaran apa saja penyakit yang bisa diatasi dengan air rebusan ketumbar dan bagaimana cara mengonsumsinya dengan benar, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Air rebusan ketumbar membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah secara alami.
  • Ramuan ini juga bermanfaat untuk mengatasi batuk, flu, gangguan pencernaan, hingga memperlancar ASI.
  • Minum air rebusan ketumbar terutama di pagi hari dalam keadaan hangat dapat membuat ramuan bekerja lebih optimal.

ADVERTISEMENT

Air Rebusan Ketumbar Bisa untuk Obat Apa?

Dikutip dari buku Sehat & Cantik Alami Berkat Khasiat Bumbu Dapur tulisan Nia Kurniawati dan laman Healthline, berikut ini beberapa manfaat air rebusan ketumbar yang bisa kamu ketahui.

1. Menurunkan Tekanan Darah dan Menjaga Kesehatan Jantung

Air rebusan ketumbar dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Dalam pengobatan tradisional, biji ketumbar direbus bersama daun seledri hingga tersisa setengah dari jumlah air awal, kemudian airnya diminum secara rutin. Ramuan ini bekerja sebagai diuretik alami, membantu tubuh mengeluarkan kelebihan natrium dan air, sehingga tekanan darah menjadi lebih stabil.

Penelitian modern juga mendukung manfaat ini. Ekstrak ketumbar terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL). Efek ini berasal dari senyawa antioksidan seperti terpinena dan quercetin yang membantu melindungi pembuluh darah dari peradangan dan oksidasi lemak. Dengan demikian, konsumsi air rebusan ketumbar secara teratur bisa berkontribusi dalam menjaga kesehatan jantung secara menyeluruh.

2. Meredakan Batuk, Flu, dan Pilek

Dalam pengobatan tradisional, ketumbar kerap direbus bersama jahe dan bawang putih untuk mengatasi flu dan batuk. Air rebusan ini kemudian disaring, ditambahkan madu, lalu diminum selagi hangat. Ramuan ini bekerja melalui sifat antimikroba dan antiinflamasi ketumbar, yang dapat membantu melawan virus penyebab flu serta menenangkan tenggorokan yang meradang.

Selain itu, senyawa dodecenal dalam biji ketumbar diketahui mampu melawan bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan minyak atsiri dalam ketumbar memiliki efek yang mirip antibiotik alami terhadap kuman seperti Salmonella dan E. coli. Dengan kombinasi jahe dan bawang putih, air rebusan ketumbar dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan dari flu serta batuk ringan.

3. Mengatasi Gangguan Pencernaan dan Perut Kembung

Salah satu khasiat paling dikenal dari air rebusan ketumbar adalah kemampuannya menenangkan sistem pencernaan. Dalam pengobatan tradisional, biji ketumbar sering digunakan sebagai karminatif, yaitu zat yang membantu mengeluarkan gas berlebih dari perut.

Air rebusan ketumbar dapat mengatasi perut kembung, nyeri lambung, dan mual ringan. Studi pada manusia menunjukkan bahwa ketumbar dapat meredakan gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) seperti kram, perut begah, dan ketidaknyamanan setelah makan. Minyak alami yang terkandung dalam ketumbar, seperti linalool dan geraniol, membantu mengendurkan otot-otot saluran pencernaan dan memperlancar proses pembuangan gas.

Dalam praktik tradisional, ketumbar juga sering dicampur dengan daun katuk, bawang merah, dan buah pinang, kemudian dihaluskan dan ditempelkan di perut untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman akibat kembung.

4. Menurunkan Kadar Gula Darah

Biji ketumbar memiliki efek signifikan terhadap pengaturan kadar gula darah. Air rebusannya bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas enzim yang membantu tubuh mengeluarkan gula dari darah. Hasil penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak ketumbar dapat menurunkan kadar gula darah hampir seefektif obat glibenclamide, yaitu salah satu obat diabetes.

Karena itu, konsumsi air rebusan ketumbar secara rutin dapat membantu mengontrol kadar glukosa, terutama bagi orang dengan risiko diabetes tipe 2. Namun, bagi mereka yang memiliki kadar gula rendah, sebaiknya berhati-hati dan berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsinya, karena efek penurunan gula darahnya bisa cukup kuat.

5. Mengatasi Radang dan Menurunkan Demam

Ketumbar kaya akan antioksidan dan senyawa antiinflamasi seperti quercetin, terpinena, dan tocopherol. Air rebusan ketumbar yang diminum secara rutin dapat membantu menekan peradangan dalam tubuh, termasuk pada kondisi seperti radang lambung, radang payudara (mastitis), dan wasir. Dalam pengobatan tradisional, air hasil tumbukan ketumbar juga digunakan untuk mengompres bagian tubuh yang mengalami peradangan atau nyeri lokal.

Selain itu, karena efek antioksidannya yang kuat, air rebusan ketumbar dapat membantu menurunkan demam ringan dengan cara menstimulasi keringat dan meningkatkan sirkulasi darah. Hal ini membantu tubuh menyeimbangkan suhu secara alami tanpa harus menggunakan obat kimia.

6. Menenangkan Sakit Kepala dan Mengatasi Mual

Dalam resep tradisional, ketumbar yang dihaluskan dan dicampur air sering digunakan untuk mengobati sakit kepala. Ramuan ini bisa diminum atau dioleskan pada dahi sebagai kompres alami. Kandungan linalool dan pinena di dalam ketumbar berperan sebagai analgesik ringan dan membantu menenangkan saraf yang tegang.

Selain itu, efek hangat dari air rebusan ketumbar juga bisa membantu meredakan mual dan pusing akibat masuk angin. Bagi sebagian orang, aroma khas ketumbar yang menyerupai jeruk dan kayu dapat memberikan efek relaksasi yang membantu mengurangi stres serta memperbaiki suasana hati.

7. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dan Menangkal Infeksi

Ketumbar memiliki berbagai senyawa antibakteri dan antijamur alami yang kuat. Air rebusannya bisa menjadi minuman herbal untuk menjaga daya tahan tubuh, terutama pada musim pancaroba. Kandungan vitamin C, zat besi, magnesium, dan selenium di dalamnya berperan penting dalam mendukung sistem imun.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air atau ekstrak ketumbar dapat membantu melawan infeksi bakteri seperti Salmonella, penyebab keracunan makanan, serta kuman penyebab infeksi saluran kemih (ISK). Selain itu, efek antioksidatif dan antiradang dari air ketumbar juga membantu tubuh melawan radikal bebas dan mempercepat proses pemulihan setelah sakit.

8. Menurunkan Kolesterol dan Membersihkan Racun Tubuh

Air rebusan ketumbar juga dipercaya mampu membantu proses detoksifikasi alami tubuh. Ketumbar bersifat diuretik dan membantu ginjal mengeluarkan kelebihan garam serta racun dari darah. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ketumbar secara rutin dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Efek ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan jantung, tetapi juga membantu menjaga berat badan dan fungsi hati. Air rebusan ketumbar bisa diminum setiap pagi dalam keadaan hangat untuk membantu membersihkan sistem pencernaan dan meningkatkan metabolisme tubuh.

9. Membantu Meredakan Wasir dan Melancarkan Peredaran Darah

Dalam pengobatan tradisional, biji ketumbar disangrai, ditumbuk halus, lalu diseduh dengan air panas untuk diminum. Ramuan ini dipercaya membantu melancarkan peredaran darah dan meringankan gejala wasir (ambeien). Sifat antiinflamasi ketumbar dapat mengurangi pembengkakan pembuluh darah di area anus, sementara kandungan seratnya membantu melancarkan buang air besar sehingga tidak memperparah kondisi wasir.

Selain diminum, ketumbar juga bisa digunakan secara luar untuk membantu menenangkan rasa nyeri dan mengurangi peradangan ringan akibat wasir.

10. Menyuburkan ASI dan Menambah Nafsu Makan

Ketumbar juga dikenal memiliki efek galaktagoga, yaitu merangsang produksi air susu ibu (ASI). Rebusan biji ketumbar yang diminum secara teratur dapat membantu ibu menyusui yang mengalami masalah produksi ASI. Selain itu, dalam pengobatan tradisional, air ketumbar digunakan sebagai stomakik, yaitu penambah nafsu makan, terutama bagi anak-anak atau orang dewasa yang sedang dalam masa pemulihan.

Aroma khas dan rasa hangat dari air ketumbar membantu merangsang sistem pencernaan untuk bekerja lebih baik, meningkatkan sekresi enzim pencernaan, dan memperbaiki metabolisme tubuh.

Cara Minum Air Rebusan Ketumbar

Agar khasiat dari air rebusan ketumbar optimal, cara pengolahannya dan waktu minumnya perlu diperhatikan. Berdasarkan berbagai sumber tradisional yang membahas ketumbar, berikut penjelasan tentang cara minum air rebusan ketumbar yang benar.

1. Cara Membuat Air Rebusan Ketumbar

Ambil 1-2 sendok makan biji ketumbar kering lalu cuci bersih. Setelah itu, rebus dalam 2 gelas air hingga tersisa sekitar 1 gelas air rebusan. Proses perebusan ini membantu melepaskan senyawa aktif seperti linalool, pinena, sabinena, dan geraniol yang memberi aroma khas serta manfaat kesehatan pada airnya. Setelah direbus, saring airnya dan diamkan beberapa menit agar hangat sebelum diminum.

Jika ingin menambah khasiat dan cita rasa, air rebusan ketumbar bisa dicampur dengan bahan alami lain seperti jahe, bawang putih, atau madu. Misalnya, untuk meredakan flu dan batuk, ketumbar direbus bersama jahe dan bawang putih lalu ditambahkan satu sendok makan madu setelah disaring. Sedangkan untuk menurunkan tekanan darah, ketumbar bisa direbus bersama daun seledri hingga airnya berkurang setengah.

2. Waktu Terbaik untuk Minum Air Rebusan Ketumbar

Waktu terbaik untuk mengonsumsi air rebusan ketumbar adalah saat pagi hari sebelum makan, ketika perut masih kosong. Pada kondisi ini, tubuh lebih mudah menyerap zat aktif dari ketumbar seperti magnesium, fosfor, kalium, dan vitamin C, yang bermanfaat untuk membantu metabolisme dan menjaga tekanan darah.

Untuk tujuan pengobatan seperti hipertensi atau gangguan pencernaan, air rebusan ketumbar bisa diminum 1-2 kali sehari secara teratur. Jika digunakan untuk menghangatkan tubuh atau menjaga daya tahan, cukup diminum beberapa kali dalam seminggu.

3. Takaran dan Cara Konsumsi yang Disarankan

Satu kali konsumsi umumnya setara dengan setengah hingga satu gelas air rebusan ketumbar hangat (sekitar 150-200 ml). Minuman ini sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan hangat, bukan dingin, agar efek hangat dari ketumbar tetap terasa pada tubuh.

Untuk penderita tekanan darah rendah atau kadar gula rendah, sebaiknya berhati-hati karena air rebusan ketumbar memiliki efek menurunkan tekanan darah dan gula darah. Konsumsi berlebihan juga bisa memicu reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap rempah-rempah.

4. Tips Tambahan agar Manfaatnya Maksimal

Gunakan biji ketumbar yang kering dan bersih, bukan bubuk yang sudah lama disimpan, agar senyawa aktifnya tidak berkurang. Simpan air rebusan yang belum habis di tempat tertutup dan konsumsi dalam waktu tidak lebih dari 24 jam.

Untuk meningkatkan efek penyembuhan, kamu bisa memadukan air rebusan ketumbar dengan pola makan sehat dan istirahat cukup. Misalnya, untuk mengatasi perut kembung, minuman ini dapat dikombinasikan dengan pola makan rendah gas dan kaya serat, sedangkan untuk tekanan darah tinggi, disarankan untuk mengurangi garam dan makanan olahan.

Kalau kamu punya biji ketumbar di dapur, jangan hanya dijadikan bumbu masakan. Coba rebus dan nikmati airnya sebagai minuman herbal hangat. Siapa tahu, manfaat alaminya bisa jadi solusi sederhana untuk menjaga kesehatanmu setiap hari.




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads