Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 7 Oktober 2025 merupakan Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah putih.
Mengangkat tema tentang mendalami iman, mari simak renungan Katolik hari Selasa, 7 Oktober 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Antonius Eko Sugiyanto. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.
Renungan Katolik Hari Ini Selasa, 7 Oktober 2025
Bacaan Liturgi 7 Oktober 2025
Bacaan I Yun. 3:1-10;
- Yun 3:1 Datanglah firman Tuhan kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:
- Yun 3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
- Yun 3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
- Yun 3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
- Yun 3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
- Yun 3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
- Yun 3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
- Yun 3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
- Yun 3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
- Yun 3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8;
- Mzm 130:1 Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan!
- Mzm 130:2 Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
- Mzm 130:3 Jika Engkau, ya Tuhan, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
- Mzm 130:4 Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
- Mzm 130:7 Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
- Mzm 130:8 Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.
Bacaan Injil Luk. 10:38-42
- Luk 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
- Luk 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
- Luk 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
- Luk 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
- Luk 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
BcO 2Raj. 18:17-36
- 2Raj 18:17 Sesudah itu raja Asyur mengirim panglima, kepala istana dan juru minuman agung dari Lakhis kepada raja Hizkia di Yerusalem disertai suatu tentara yang besar. Mereka maju dan sampai ke Yerusalem. Setelah mereka maju dan sampai di situ, mereka mengambil tempat dekat saluran kolam atas yang di jalan raja pada Padang Tukang Penatu.
- 2Raj 18:18 Dan ketika mereka memanggil-manggil kepada raja, keluarlah mendapatkan mereka Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, serta Yoah bin Asaf, bendahara negara.
- 2Raj 18:19 Lalu berkatalah juru minuman agung kepada mereka: "Baiklah katakan kepada Hizkia: Beginilah kata raja agung, raja Asyur: Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini?
- 2Raj 18:20 Kaukira bahwa hanya ucapan bibir saja dapat merupakan siasat dan kekuatan untuk perang! Sekarang, kepada siapa engkau berharap, maka engkau memberontak terhadap aku?
- 2Raj 18:21 Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya.
- 2Raj 18:22 Dan apabila kamu berkata kepadaku: Kami berharap kepada Tuhan, Allah kami, ?bukankah Dia itu yang bukit-bukit pengorbanan-Nya dan mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan oleh Hizkia sambil berkata kepada Yehuda dan Yerusalem: Di depan mezbah yang di Yerusalem inilah kamu harus sujud menyembah!
- 2Raj 18:23 Maka sekarang, baiklah bertaruh dengan tuanku, raja Asyur: Aku akan memberikan dua ribu ekor kuda kepadamu, jika engkau sanggup memberikan dari pihakmu orang-orang yang mengendarainya.
- 2Raj 18:24 Bagaimanakah mungkin engkau memukul mundur satu orang perwira tuanku yang paling kecil? Padahal engkau berharap kepada Mesir dalam hal kereta dan orang-orang berkuda!
- 2Raj 18:25 Sekarangpun, adakah di luar kehendak Tuhan aku maju melawan tempat ini untuk memusnahkannya? Tuhan telah berfirman kepadaku: Majulah menyerang negeri itu dan musnahkanlah itu!"
- 2Raj 18:26 Lalu berkatalah Elyakim bin Hilkia, Sebna dan Yoah kepada juru minuman agung: "Silakan berbicara dalam bahasa Aram kepada hamba-hambamu ini, sebab kami mengerti; tetapi janganlah berbicara dengan kami dalam bahasa Yehuda sambil didengar oleh rakyat yang ada di atas tembok."
- 2Raj 18:27 Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
- 2Raj 18:28 Kemudian berdirilah juru minuman agung dan berserulah ia dengan suara nyaring dalam bahasa Yehuda. Ia berkata: "Dengarlah perkataan raja agung, raja Asyur!
- 2Raj 18:29 Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia memperdayakan kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu dari tanganku!
- 2Raj 18:30 Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada Tuhan dengan mengatakan: Tentulah Tuhan akan melepaskan kita; dan kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur.
- 2Raj 18:31 Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya serta minum dari sumurnya,
- 2Raj 18:32 sampai aku datang dan membawa kamu ke suatu negeri seperti negerimu ini, suatu negeri yang bergandum dan berair anggur, suatu negeri yang beroti dan berkebun anggur, suatu negeri yang berpohon zaitun, berminyak dan bermadu; dengan demikian kamu hidup dan tidak mati. Tetapi janganlah dengarkan Hizkia, sebab ia membujuk kamu dengan mengatakan: Tuhan akan melepaskan kita!
- 2Raj 18:33 Apakah pernah para allah bangsa-bangsa melepaskan negerinya masing-masing dari tangan raja Asyur?
- 2Raj 18:34 Di manakah para allah negeri Hamat dan Arpad? Di manakah para allah negeri Sefarwaim, Hena dan Iwa? Apakah mereka telah melepaskan Samaria dari tanganku?
- 2Raj 18:35 Siapakah di antara semua allah negeri-negeri yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga Tuhan sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?"
- 2Raj 18:36 Tetapi rakyat itu berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah kata pun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!"
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Yesus berada di rumah Marta. Di situ, Ia mengajar. Marta berusaha keras untuk menunjukkan keramahan yang sebesar-besarnya kepada Yesus. Ia sadar bahwa sebagai tuan rumah, ia harus menunjukkan keramahtamahan sebagai bagian dari budayanya.
Sebaliknya, saudarinya Maria duduk di kaki Yesus dan mendengarkan. Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk mendengarkan pengajaran Yesus.
Kisah Marta dan Maria merupakan bagian dari serangkaian kisah. Sebelumnya, orang Samaria menunjukkan keramahannya karena ia mengasihi (Luk. 10:30-37), dan penduduk kota menunjukkan keramahan mereka karena ingin tahu lebih banyak tentang Kerajaan Allah (Luk. 9:4-5; 10:5-11). Pada bagian ini, Maria melakukan keduanya.
Sebaliknya, Marta teralihkan oleh kewajiban budaya. Ia bermaksud baik, tetapi kurang memahami perbedaan antara apa yang baik dan apa yang terbaik. Maria memilih melakukan yang terbaik, yakni duduk dan mendengarkan Yesus.
Perumpamaan tentang orang Samaria yang murah hati menunjukkan pelayanan kepada sesama yang melintasi batas budaya. Sementara itu, kisah tentang Marta dan Maria menunjukkan bahwa pelayanan terkadang harus dikesampingkan jika pertumbuhan rohani dipertaruhkan.
Suatu kali, Romo Mangun akan diwawancarai oleh sebuah stasiun televisi. Kru televisi sudah datang di rumahnya. Awalnya, Romo Mangun sabar menunggu pewawancara yang sedang berhias. Sampai pada satu titik, kesabarannya habis.
Ia menegur pewawancara itu karena terlalu lama bersolek. Mungkin si pewawancara ingin agar dirinya enak dilihat oleh Romo Mangun maupun para pemirsa, namun Romo Mangun melihat hal itu sebagai buang-buang waktu. Ia melihat bahwa untuk sebuah wawancara, orang tidak perlu berdandan secara berlebihan karena bukan itu yang utama.
Manusia sering gagal memahami apa yang utama dalam hidupnya. Dibutuhkan kepekaan yang harus terus-menerus dilatih agar kita semakin dapat memahami mana yang utama dalam kehidupan ini. Semoga sebagai orang beriman, kita dapat terus melatih kepekaan kita, sehingga kita menjadi peka akan mana yang paling utama dalam iman.
Doa Penutup
Tuhan yang Maha Murah, kami mengetahui dari kabar malaikat, bahwa Yesus Kristus PutraMu menjadi manusia. Kami mohon curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salibNya kami dihantar kepada kebangkitan yang mulia.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari ini Selasa, 7 Oktober 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
Simak Video "Video: Pramono Resmikan Gereja Kalvari Lubang Buaya"
(sto/apu)