Bakteri Salmonella Berasal dari Mana? Ini Asal dan Bahayanya bagi Tubuh

Bakteri Salmonella Berasal dari Mana? Ini Asal dan Bahayanya bagi Tubuh

Anindya Milagsita - detikJogja
Rabu, 01 Okt 2025 16:22 WIB
Ilustrasi bakteri Salmonella
Ilustrasi bakteri salmonella. Foto: Getty Images/iStockphoto/ClaudioVentrella
Jogja -

Saat mendengar tentang bakteri Salmonella mungkin kamu akan langsung teringat dengan bahayanya. Meskipun begitu, ada juga yang belum memahami sebenarnya bakteri Salmonella berasal dari mana sih?

Apa itu bakteri Salmonella? Menurut buku 'Budi Daya Ikan Laut "Si Cantik Kerapu"' oleh Uun Yanuhar, bakteri Salmonella adalah bakteri yang berasal dari suku Enterobacteriaceae. Jenis bakteri yang satu ini bersifat patogen yang mana dapat memicu berbagai penyakit pada makhluk hidup.

Tak hanya bagi manusia saja, Salmonella juga bisa menjangkit hewan-hewan tertentu. Bentuk bakteri Salmonella terdiri dari inti sel, dinding sel, dan sitoplasma. Nama Salmonella sendiri ternyata diambil dari sosok yang menemukannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalam buku 'Buku Pintar Kesehatan Kucing Ras' karya drh Wheindrata HS SpW, penemu Salmonella adalah seorang ahli patologi asal Amerika Serikat bernama Daniel Edward Salmon. Ada setidaknya tiga spesies bakteri Salmonella, yaitu Salmonella enterica, Salmonella typhimurium, dan Salmonella enteritidis.

Salah satu gangguan kesehatan yang paling banyak ditemukan akibat Salmonella adalah gangguan pencernaan. Tak heran, mungkin tidak sedikit orang cukup bertanya-tanya soal asal bakteri yang satu ini. Sebagai gambaran, berikut ulasan informasinya.

ADVERTISEMENT

Poin Utamanya:

  • Salmonella adalah bakteri patogen dari suku Enterobacteriaceae yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan.
  • Bakteri ini ditemukan oleh ahli patologi asal Amerika, Daniel Edward Salmon.
  • Gangguan kesehatan paling umum akibat Salmonella adalah masalah pencernaan, sehingga penting memahami asal-usul dan bahayanya.

Dari Mana Bakteri Salmonella Berasal?

Siapa sangka kalau ternyata bakteri Salmonella justru berasal dari lingkungan yang ada di sekitar kita. Umumnya Salmonella dapat ditemukan pada bahan-bahan yang dikonsumsi oleh manusia.

Menurut buku 'Bahaya Keamanan Pangan' karya Jeallyza Muthia Azra, Salmonella bisa berasal dari makanan mentah, daging segar, dan makanan yang tidak matang. Beberapa patogen zoonosis ditularkan melalui hewan. Kendati begitu, Salmonella juga bisa ditemukan di berbagai sumber yang ada di lingkungan sekitar.

Apabila seseorang menelan Salmonella, maka akan mengalami salmonellosis. Istilah tersebut merujuk pada infeksi yang ditularkan akibat Salmonella.

Salmonella juga dapat memicu adanya kontaminasi yang membuat makanan sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi. Namun, karena tidak terlalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi, tidak sedikit orang justru tetap menyantap makanan yang sudah terkontaminasi oleh Salmonella.

Di dalam buku karya Windy Ermawaty dan Muhammad Ramdhan dengan judul 'Peran Puskesmas untuk Deteksi Cemaran Bakteri', kontaminasi bakteri Salmonella terkadang dipicu oleh makanan atau jajanan yang tidak terjaga kebersihannya. Entah itu dalam tahapan persiapan, pengolahan, maupun penyajiannya.

Kontaminasi Salmonella juga bisa terjadi akibat lingkungan sekitar yang tidak bersih. Hal inilah yang memicu adanya transmisi pada manusia karena konsumsi makanan yang telah tercemar oleh bakteri Salmonella tadi.

Salmonella juga dapat tercemar pada hewan. Kemudian saat manusia mengonsumsi daging hewan tadi, maka akan mengalami penularan terhadap kontaminasi bakteri tadi. Inilah yang membuat makanan mentah atau tidak matang cukup disarankan untuk dihindari agar tidak terkontaminasi dengan jenis bakteri ini.

Bahaya Bakteri Salmonella

Lantas, apa sebenarnya yang membuat Salmonella dianggap berbahaya bagi tubuh? Ada berbagai gangguan kesehatan yang bisa dirasakan saat seseorang tercemar oleh kontaminasi dari bakteri ini. Berikut sejumlah efek bakteri Salmonella yang masuk ke dalam tubuh, dihimpun dari buku 'Buku Ajar Patofisiologi Edisi 2' karya Dr apt Dwisari Dillasamola, M Farm dan 'Bahaya Keamanan Pangan' oleh Jeallyza Muthia Azra.

1. Masuk ke dalam Usus Halus

Salah satu bahaya bakteri Salmonella adalah masuk dan berkembangbiak di dalam usus halus. Sebenarnya bakteri Salmonella yang masuk ke dalam tubuh karena makanan atau minuman yang terkontaminasi bisa saja mati.

Biasanya saat bakteri tadi masuk ke dalam mulut, beberapa di antaranya akan dimusnahkan di dalam lambung berkat adanya asam lambung. Meskipun begitu, ada juga bakteri yang lolos dan segera menuju ke usus halus. Di organ inilah bakteri Salmonella akan berkembangbiak dan menyebar di sejumlah sel epitel usus halus.

2. Pelepasan Sitokin

Selanjutnya, Salmonella yang masuk ke dalam tubuh juga bisa memicu terjadinya pelepasan sitokin. Apa itu pelepasan sitokin? Secara umum, sitokin bertugas untuk merangsang produksi mediator kimia atau fungsi sel. Saat pelepasan sitokin terjadi, maka sel imun bisa berkomunikasi satu sama lain agar dapat merespon imun secara efektif.

Kendati demikian, pelepasan sitokin yang terjadi saat bakteri Salmonella berkembangbiak di dalam tubuh menjadi perkara yang lain. Setelah Salmonella melalui usus dan melalui hati dan limpa, maka akan masuk ke sirkulasi darah. Apabila pelepasan mediator inflamasi terjadi, pada saat inilah tubuh mengalami beberapa gejala. Sebut saja demam, sakit kepala, hingga gejala toksemia.

3. Memicu Gastroenteritis

Salmonella ternyata bisa memicu sindrom penyakit tertentu. Salah satunya berupa gastroenteritis. Istilah tersebut merujuk pada radang pada lambung dan usus.

Beberapa temuan bakteri Salmonella yang memicu gastroenteritis berasal dari konsumsi produk hewani yang telah terkontaminasi. Entah itu berupa daging, susu, unggas, telur, makanan laut, hingga produk segar lainnya.

Sementara itu, di dalam buku 'Tanda Bahaya dari Tubuh' oleh Dwi Sunar Prasetyono, infeksi akibat bakteri Salmonella bisa memicu sejumlah gejala. Umumnya efek samping bakteri Salmonella bisa memicu gejala tertentu dalam 8-24 jam. Beberapa gejala yang bisa dialami di antaranya:

  • Perut yang terasa kejang dan mual
  • Diare yang bertekstur encer
  • Demam
  • Menggigil

Bagaimana Cara Membunuh Bakteri Salmonella?

Menghilangkan bakteri Salmonella bisa dilakukan dengan cara sederhana dimulai dari diri sendiri. Terutama dengan memperhatikan secara lebih jeli makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh. Dikutip dari NSW Health, berikut beberapa cara membunuh bakteri Salmonella.

1. Mencuci Tangan

Salah satu tindakan sederhana yang mungkin dilupakan oleh setiap orang setiap harinya adalah mencuci tangan. Padahal tangan bisa dibilang sebagai salah satu bagian tubuh yang menyimpan banyak bakteri. Untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi terhadap bakteri Salmonella, cobalah untuk mencuci tangan dengan bersih.

Terutama saat menggunakan tangan untuk hal-hal yang identik dengan sarang kuman. Misalnya saja baru saja dari toilet, menyentuh hewan, hingga mengganti popok. Kebiasaan mencuci tangan juga perlu diterapkan sebelum dan sesudah memegang makan.

Tindakan tersebut mungkin terdengar sederhana, tapi justru dapat meminimalisir terjadinya penyebaran bakteri. Inilah mengapa kebiasaan mencuci tangan perlu dilakukan sejak sekarang.

2. Kontrol Suhu Makanan

Makanan disebut sebagai salah satu penyumbang kontaminasi terhadap bakteri Salmonella. Terutama makanan yang diolah dengan cara sembarangan. Salah satu tindakan yang bisa meminimalisir terjadinya kontaminasi bakteri tersebut adalah dengan mengontrol suhu makanan.

Pastikan menyimpan makanan dengan benar. Misalnya saja saat mengeluarkan makanan dari lemari es. Usahakan untuk mencairkan makanan dengan menggunakan air atau microwave agar bisa segera diproses. Makanan yang terlalu malam dibiarkan di suhu ruangan tanpa disimpan dengan baik bisa berpotensi ada banyaknya Salmonella yang berkembangbiak.

Kemudian saat memanaskan makanan pastikan untuk menunggu uap panasnya mengepul. Bahkan cek lagi kalau seluruh bagian makanan tersebut sudah benar-benar dipanaskan dengan baik.

3. Memasak sampai Matang

Anggapan untuk memasak makanan sampai matang agar tidak terjangkit Salmonella agaknya bukanlah isapan jempol samata. Ini dikarenakan makanan yang masih mentah atau tidak matang bisa berpotensi untuk terkontaminasi oleh Salmonella.

Terutama bahan-bahan yang melibatkan daging, telur, hingga unggas. Pastikan untuk memasak bahan tadi hingga matang. Hindari menyantapnya saat setengah matang atau bagian tengahnya yang masih berwarna merah muda khusus daging.

Itulah tadi penjelasan mengenai bakteri Salmonella lengkap dengan asal dan bahaya yang dapat dipicu oleh jenis bakteri tersebut. Semoga menjawab, ya.




(par/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads