Salmonella Jadi Biang Keladi Siswa Jabar Tumbang Usai Santap MBG

Regional

Salmonella Jadi Biang Keladi Siswa Jabar Tumbang Usai Santap MBG

Tim detikNews - detikJogja
Senin, 29 Sep 2025 13:17 WIB
Ilustrasi bakteri Salmonella
Ilustrasi bakteri Salmonella (Foto: Getty Images/iStockphoto/ClaudioVentrella)
Jogja -

Biang keladi kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, terungkap. Ternyata ada kontaminasi bakteri dalam makanan, salah satunya adalah bakteri Salmonella.

"Hasil pemeriksaan kami menunjukkan adanya bakteri pembusuk, yakni Salmonella dan Bacillus cereus yang berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan," Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat dr Ryan Bayusantika Ristandi dilansir detikNews yang mengutip Antara, Minggu (28/9/2025).

Hasil penelitian Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan Jawa Barat Jawa Barat menunjukkan bakteri tersebut berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan yang disimpan terlalu lama pada suhu ruang tanpa pengontrolan yang tepat, sehingga memicu pertumbuhan bakteri berbahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain bakteri Salmonella, hasil lab juga menemukan bakteri Bacillus cereus. Keduanya merupakan bakteri pembusuk yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh melalui makanan.

Banyaknya siswa yang terdampak keracunan itu membuat pemerintah menetapkan keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Hingga Jumat (26/9) tercatat lebih dari 1.333 orang terdampak.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N. Sukandar, menyampaikan bahwa empat korban kembali harus menjalani perawatan karena gejala keracunan muncul lagi meski sebelumnya sudah dinyatakan membaik.

"Jadi semalam kami temukan 4 pasien KLB keracunan yang datang lagi padahal sebelumnya sudah dinyatakan membaik. Kebetulan saya kan ikut menangani langsung, jadi saya juga hafal betul wajahnya," ujarnya, dilansir detikNews yang mengutip detikJabar, Jumat (26/9).

Setelah para siswa menjalani perawatan, tenaga medis melakukan anamnesis untuk menggali informasi lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan, diketahui gejala muncul kembali karena pasien dan keluarga kurang mendapat informasi yang diperoleh pasien maupun keluarga.

"Jadi setelah kita tanya, mereka makan apa di rumah karena kan kita tidak tahu. Ternyata ada yang dikasih jeruk, terus makan ayam goreng, nah apakah itu beli atau masak sendiri kan kita nggak tahu. Jadi hal-hal itu yang membuat mereka bergejala lagi," jelas Lia.

Untuk mencegah kasus serupa, Lia menginstruksikan petugas medis agar memberikan edukasi terkait pola makan aman bagi pasien.

"Jadi saya sudah wanti-wanti ke petugas agar mengedukasi pasien bahwa ketika pulang dan dinyatakan membaik itu jangan makan yang macam-macam dulu. Cukup makan bubur saja dan harus yang dimasak sendiri," tegasnya.

Hingga kini, Posko GOR Cipongkor masih menangani 12 pasien keracunan MBG yang belum dipulangkan dan tetap siaga menerima pasien baru maupun gejala berulang.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads